Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Entertainment

Kesulitan Asri Welas Cari Sekolah untuk Anaknya yang Idap Katarak, Heran Langsung Ditolak: Takut

Asri Welas kesulitan cari sekolah untuk anaknya yang idap katarak, heran saat langsung ditolak.

Penulis: Alga | Editor: Arie Noer Rachmawati
Tribun Tangerang/Bayu Indra Permana
Asri Welas mengaku kesulitan mencari sekolah inklusi untuk anaknya yang katarak. 

TRIBUNJATIM.COM - Asri Welas mengaku kesulitan mencari sekolah untuk anaknya yang didiagnosis katarak.

Anak Welas Asih yang bernama Rayyan Gibran Ridharaharja atau Ibran didiagnosis mengidap katarak.

Putranya yang akrab disapa Ibran tersebut didiagnosis mengidap katarak kongenital sejak tiga bulan. 

Saat ini Asri Welas tengah mencari sekolah untuk anaknya yang berusia empat tahun. 

Pasalnya sudah waktunya Ibran untuk bersekolah di taman kanak-kanak (TK).

Baca juga: 5 Tahun Lalu Artis ini Kecelakaan Lalu Hilang, Wajah Rusak dan Dioperasi 20 Kali, Kini Beda Drastis

"Lagi cari sekolah inklusi, sekolah yang nerima Ibran apa adanya," kata Asri Welas di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (20/12/2022). 

Namun pemain film 'Cek Toko Sebelah' ini mengaku kesulitan mencari sekolah yang bisa menerima kondisi Ibran

Bahkan dia pernah ditolak sekolah inklusi lantaran anaknya mengidap katarak.

"Aku terus terang nyari sekolah untuk Ibran, sempat ada yang nolak tanpa disurvei dulu Ibra-nya."

"Kalau anak inklusi datang dulu, tapi ternyata ada sekolah yang dengan pemberitaan Ibran katarak jadi takut sama Ibran," ujar Asri Welas

"Baru coba dua sekolah, yang nolak belum ada fasilitasnya, tapi ada namanya itu sekolah inklusi."

"Itu sekolah inklusi, tapi pas daftar, Ibran ditolak," katanya. 

Perempuan berusia 43 tahun ini juga mengatakan, anaknya tidak berkebutuhan khusus.

Asri Welas hanya ingin memasukkan Ibran ke sekolah inklusi karena ada keterbatasan dalam melihat. 

"Aku pesan sama sekolah, kalau anak berkebutuhan khusus bukan yang ABK (Anak Berkebutuhan Khusus)."

"Maksudnya yang IQ-nya bagaimana, Ibran bisa komunikasi dengan baik, terbatas di matanya aja."

"Jadi butuh sekolah inklusi," tutur Asri Welas.

Dia berharap, ada sekolah yang bersedia menerima anaknya dan bisa berinteraksi dengan teman sebaya.

"Semoga ada banyak sekolah menerima anak apa adanya. Enggak ada anak yang mau dilahirkan seperti Ibran, kan kasihan."

"Harusnya disurvei dulu supaya anak-anak ada masa depan. Mudah-mudahan banyak sekolah perbolehkan dengan kondisi apa pun," harap Asri Welas.

Baca juga: Dulu Artis Cantik Ikut Orang Tua Jual Ikan, Kini Hidup Bergelimang Harta, Suaminya Bos Banyak Bisnis

Melansir Kompas.com, katarak adalah kondisi kekeruhan pada lensa mata, yang dalam kondisi normal, lensa mata terlihat jernih.

Penderita katarak akan melihat sesuatu secara kabur atau berkabut.

Penglihatan kabur ini dapat membuat orang sulit membaca, mengendarai mobil terutama di malam hari, hingga melihat ekspresi wajah orang lain.

Kebanyakan katarak berkembang perlahan dan awalnya tidak mengganggu penglihatan.

Namun seiring berjalan waktu, katarak akan mengganggu penglihatan.

Lantas apa saja gejala katarak?

Dilansir dari Mayo Clinic, tanda dan gejala dari katarak antara lain:

- Penglihatan mendung, kabur, atau redup

- Meningkatkan kesulitan penglihatan di malam hari

- Sensitivitas terhadap cahaya dan silau

- Kebutuhan cahaya yang lebih terang untuk membaca dan aktivitas lainnya

- Melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu

- Perubahan yang sering terjadi pada resep kacamata atau lensa kontak

- Memudar atau menguningnya warna

- Penglihatan ganda dalam satu mata

Katarak
Katarak (via Kompas.com)

Awalnya kekeruhan dalam penglihatan yang disebabkan katarak dapat mempengaruhi hanya sebagian kecil dari lensa mata dan mungkin tidak menyadari adanya kehilangan penglihatan.

Saat katarak tumbuh lebih besar, ini dapat mengaburkan lebih banyak lensa mata dan mendistorsi cahaya yang melewatinya.

Hal ini dapat menyebabkan gejala lebih terlihat.

Mayoritas katarak mata berkembang atau terbentuk ketika penuaan atau cedera yang mengubah jaringan yang membentuk lensa mata.

Protein dan serat di lensa mulai rusak, menyebabkan penglihatan menjadi kabur atau keruh.

Beberapa kelainan genetik bawaan yang menyebabkan masalah kesehatan lain dapat meningkatkan risiko katarak.

Selain itu penyakit mata ini dapat disebabkan oleh kondisi mata lain, riwayat operasi mata, atau kondisi medis seperti diabates.

Penggunaan obat steroid jangka panjang juga dapat menyebabkan katarak berkembang.

Baca juga: Mengetahui Gejala Katarak dan Waktu yang Pas untuk Memeriksakannya

Sementara katarak kongenital adalah katarak yang diidap sejak lahir.

Beberapa orang dilahirkan dengan katarak atau mengembangkannya selama masa kanak-kanak.

Katarak ini mungkin genetik atau terkait dengan infeksi atau trauma intrauterin.

Penyebab katarak juga disebabkan kondisi tertentu, seperti distrofi miotonik, galaktosemia, neurofibromatosis tipe 2 atau rubella.

Katarak kongenital tidak selalu memengaruhi penglihatan, tetapi jika memang demikian, biasanya akan segera hilang setelah terdeteksi.

Berita Asri Welas lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved