Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pembunuhan Brigadir J

Jelang Akhir Kasus Ferdy Sambo, Viral Video Hakim Wahyu Iman Santoso, Ahmad Sahroni: Memalukan

Jelang akhir kasus Ferdy Sambo, viral video Hakim Wahyu Iman Santoso, Ahmad Sahroni menyebut hal itu mencoreng institusi kehakiman.

Penulis: Alga | Editor: Sudarma Adi
Tribun Palu - KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Hakim Wahyu Iman Santoso yang jadi sorotan publik jelang akhir kasus Ferdy Sambo karena sebuah video viral 

"Kemarin tuh sebenernya mulut saya sudah gatel, tapi saya diemin aja," lanjut pria diduga Hakim Wahyu Iman Santoso disambut tawa dari wanita tersebut.

Terkait hal itu, Humas Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Djuyamto mengatakan, jalannya pengadilan nanti akan tetap objektif dan profesional.

"Sudah menjadi kewajiban majelis hakim pengadilan untuk objektif dan profesional," ujar Djuyamto saat dikonfirmasi, Kamis (5/1/2023).

Selain itu PN Jakarta Selatan juga tidak mau berkomentar banyak mengenai video yang menyeret Hakim Wahyu Iman Santoso.

Lantaran mereka sendiri belum mengetahui secara pasti mengenai kebenaran video itu.

"Kami belum mengetahui kebenaran video tersebut," kata Djuyamto.

PN Jakarta Selatan juga mendalami adanya pihak-pihak yang diduga menekan Hakim Ketua soal pembunuhan Brigadir J, Wahyu Iman Santoso.

"Kan namanya juga intensitas pemeriksaan sudah mendekati babak-babak akhir."

"Jadi apakah itu bagian dari apa yang saudara sampaikan (ada tekanan), ya nanti kita lihat saja," ucap Djuyamto, Jumat (6/1/2023).

Meski begitu, Djuyamto tidak mau berspekulasi terlebih dahulu soal adanya dugaan tersebut.

Hal ini harus dicari tahu terlebih dahulu terkait apakah benar video yang beredar sesuai dengan apa yang dinarasikan.

"Tentu pengadilan negeri harus memastikan terlebih dahulu kebenaran daripada video tersebut."

"Jadi selama kita belum bisa memastikan, apalagi kita tahu sendiri bahwa dalam konteks penanganan perkara, itu kita harus hati-hati betul," ucapnya.

"Karena di sana disinggung juga mengenai penanganan perkara."

"Jadi tidak boleh kita sembarangan untuk, katakanlah mengambil keputusan benar atau tidaknya."

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved