Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Malang

Angka Perceraian di Kabupaten Malang Melonjak, Pemicu Keretakan Gaji Pas-pasan hingga Istri Jadi TKI

Angka perceraian di Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Malang sepanjang 2022 meningkat jika dibandingkan dengan 2021.

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Ndaru Wijayanto
Grid.ID
Ilustrasi perceraian dalam artikel angka perceraian di Kabupaten Malang meningkat, Dipicu gaji suami pas-pasan hingga istri jadi TKI 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Lu'lu'ul Isnainiyah

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Angka perceraian di Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Malang sepanjang 2022 meningkat jika dibandingkan dengan 2021.

Pada tahun 2021 ada sebanyak 6.429 perkara perceraian yang dikabulkan oleh PA Kabupaten Malang

Jumlah tersebut meningkat pada tahun 2022, yakni sebanyak 6.705 perkara yang dikabulkan dari 7.045 permintaan perceraian.

Humas PA Kabupaten Malang, M Khairul mengatakan, tidak semua permintaan perceraian dikabulkan dengan berbagai pertimbangan.

"Tidak serta merta yang mengajukan cerai itu dikabulkan. Tergantung bukti-bukti yang diajukan para pihak," ucapnya. 

Lanjut Khairul, dari permintaan perceraian tersebut faktor utama penyebab terjadinya adalah ekonomi. 

Baca juga: Angka Perceraian di  Lamongan Naik, Pemohon Didominasi Kaum Wanita, Penyebab Tak Cuma soal Selingkuh

Baca juga: Ribuan Wanita di Banyuwangi Jadi Janda, Aktivitas di Media Sosial Jadi Pemicu Perceraian

Di mana sebanyak 2.475 perkara perceraian di tahun 2022 yang tercatat dan disebabkan karena faktor ekonomi.

"Penyebabnya nafkah yang tidak mencukupi. Suaminya bekerja pas-pasan dengan gaji pas-pasan. Sementara gaya hidup semakin konsumtif sekarang ini," tuturnya. 

Selain itu, perceraian juga banyak diajukan oleh alias Tenaga Kerja Indonesia (TKI) alias Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Menurut Khairul, faktor juga mempengaruhi keretakan rumah tangga. Sehingga kebanyakan sang istri nekat bekerja di luar negeri.

"Ada pula yang awalnya memiliki hubungan baik, mereka bersepakat salah satu bekerja ke luar negeri karena ingin membeli rumah atau tanah," 

"Namun, karena adanya perbedaan budaya di luar negeri, beberapa dari mereka melakukan perselingkuhan di sana," tegasnya

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved