Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

TERPOPULER JATIM: Tragedi Ngecas HP Berujung Disambar Petir -  Viral 'Pohon Jomblo' di Sidoarjo

3 berita Jatim terpopuler, Rabu (18/1/2023): warga Situbondo ngecas hape berujung disambar petir - pohon jomblo di Sidoarjo.

Editor: Hefty Suud
Kolase Shutterstock - TRIBUNJATIM.COM/M TAUFIK
Seorang warga Dusun Widuri, Desa Buduan, Kecamatan Suboh, Kabupaten Situbondo tersambar petor saat ngecas HP. - uasana Lapangan Kloposepuluh yang lebih dikenal dengan sebutan Lapangan Pohon Jomblo, Selasa (17/1/2023). 

"Selanjutnya korban dibawa ke kebun pisang dan cabuli pelaku di situ," ujar AKP Heru Purwanto.

Baca selengkapnya

2. Tragedi Ngecas HP Berujung Disambar Petir, Pria di Situbondo Pingsan, saat Sadar Tak Ingat Dirinya

Warga yang tersambar petir saat menjalani perawatan medis di RS Besuki, Selasa (17/1/2023).
Warga yang tersambar petir saat menjalani perawatan medis di RS Besuki, Selasa (17/1/2023). (TRIBUNJATIM.COM/IZI HARTONO)

Apabila kondisi hujan, tampaknya perlu hati-hati jika mengisi daya handphone.

Bila tidak, bernasib sama seperti Abdul Bari, warga Dusun Widuri, Desa Buduan, Kecamatan Suboh, Kabupaten Situbondo.

Warga berusia sekitar 59 tahun ini terpaksa dilarikan diri ke Rumah Sakit Besuki, karena tak sadarkan diri setelah disambar kilatan petir di rumahnya. 

Tak hanya itu, akibat sengatan petir tersebut, Abdul Bari juga tidak bisa berbicara dan tubuhnya lemas.

Saat ditemui di rumah sakit, Abdul Bari mengaku pada saat dirinya mengecas dan bermain handphone, tiba-tiba dirinya tak sadarkan diri.

"Setelah sadar, saya baru tau kalau sudah ada di rumah sakit ini," ujarnya kepada Tribun Jatim Network, Selasa (17/1/2023).

Bahkan Abdul Baru tidak mengetahui dan mengingat bagaimana peristiwa yang menimpa dirinya itu.

Baca juga: Tragis, Petani di Banyuwangi Tersambar Petir saat Memetik Cabai, Lihat Nasibnya Kini

"Waktu itu sangat tidak apa-apa," tukasnya.

Sebelum kejadian, dirinya sempat menyiarkan di studio radio lokal miliknya bersama-sama temannya yang lain.

Bahkan, dirinya juga tidak ingat ada suara petir dan tiang pemancarnya patah dan jatuh.

"Yang saya ingat hanya waktu siaran radio saja," ucapnya.

Sementara itu, dr Fanti Nur Rohani mengatakan, setelah mendapat perawatan intensif selama 24 jam, kondisi pasien sudah membaik dan tidak ada masalah dengan kondisinya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved