Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kematian 1 Keluarga di Bekasi Ternyata Membuka Tabir Pembunuhan Berantai, 3 Dicor 2 Dibuang ke Laut

Kematian satu keluarga yang terdiri dari ibu dan dua anak ternyata membongkar adanya tabir pembunuhan berantai yang lebih mengerikan di Bekasi.

Penulis: Ignatia | Editor: Arie Noer Rachmawati
Tribun Jakarta dan Tribun Jateng
Momen petugas labfor yang mengevakuasi jasad satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (20/1/2023). 

TRIBUNJATIM.COM - Peristiwa ditemukannya ibu dan dua anak diracun di sebuah rumah kontrakan di Bekasi, Jawa Barat akhirnya membuka kasus mengerikan lainnya.

Diduga pelaku WW yang juga merupakan suami dari wanita yang tewas AI itu memiliki komplotan dan sudah melakukan berbagai macam pembunuhan.

Aksi WW alias Wowon CS ini terbongkar berawal dari temuan satu keluarga warga yang tewas diduga akibat keracunan di Bekasi, Jawa Barat.

Namun faktanya, satu keluarga yang tewas tersebut bukan karena keracunan, melainkan tewas dibunuh dengan cara diracun.

Terungkap pula belakangan bahwa WW dan dua rekan pelaku yang lain itu diduga melakukan berbagai pembunuhan mengerikan lainnya.

Teka-teki kematian 3 orang satu keluarga yang tewas di Bantar Gebang, Bekasi, perlahan terungkap.

Mereka merupakan bagian dari rangkaian pembunuhan berantai atau serial killer oleh 3 pelaku.

Ketiga korban tewas akibat diracun menggunakan dua jenis racun, yaitu racun pestisida dan racun tikus.

Selain itu mereka juga dicekik untuk mempercepat kematiannya, dalam suatu pembunuhan berantai atau serial killer.

Hal itu ditegaskan Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran pada hari Kamis (19/1/2023).

Baca juga: Dulu Sinta dan Jojo Keong Racun Viral Lalu Redup, Kini Bakal Comeback, Beri Pesan ke Artis Dadakan

"Bukan keracunan, itu adalah pembunuhan," kata Irjen Fadil Imran saat konferensi pres dikutip TribunnewsBogor.com dari tayangan KompasTV,

Irjen Fadil Imran menjelaskan, pihaknya berhasil mengungkap misteri kematian korban setelah berhasil mengamankan tiga orang pelaku.

Ketiga pelaku yakni Wowon alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin

Diketahui, tersangka Wowon alias Aki merupakan suami dari korban Ai Maemunah (40) yang ditemukan tewas di rumah kontrakannya di Bekasi pada tanggal 12 Januari 2023 lalu.

Tiga anggota keluarga tewas mengenaskan diracun
Tiga anggota keluarga tewas mengenaskan diracun (Tribunnews)

Bukan hanya Ai Maemunah (40) dan kedua anaknya dari suami pertama yaitu M. Ridwan Abdul Muiz (18) dan M. Ruswandi (15) pun turut meregang nyawa pada hari itu.

Menurutnya, pelaku dan korban masih dalam lingkaran keluarga.

"Bahkan salah satu pelaku ini merupakan suami korban," terang Irjen Fadil Imran.

Lebih lanjut ia menjelaskan, para pelaku melakukan aksi pembunuhan berantai untuk menutupi kejahatannya.

Ditemukannya tiga orang anggota keluarga yang tewas di Bekasi itu membuka tabir mengerikan pembunuhan lain yang tak kalah mengenaskan.

Baca juga: Soal Kasus Dugaan Pembunuhan Mahasiswi di Malang, 9 Saksi Diperiksa, Pelaku Masih Misterius?

"Ternyata korban meninggal dunia di Bekasi dibunuh karena para tersangka ini diketahui melakukan tindak pidana lain,"

"Apa itu? Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut serial killer, atau pembunuhan berantai," ungkap Fadil.

Ditemui di Mapolda Metro Jaya, Kamis (19/1/2023), Fadil menjelaskan pihaknya telah melaksanakan scientific crime investigation.

"Awalnya kami mengungkap teka-teki kematian 3 korban keracunan tewas di Bekasi. Saya minta tim melaksanakan scientific crime investigation," kata Fadil dikutip Tribunnews.com.

Secara total polisi menemukan ada 8 korban terkait kasus ini, di mana 3 korban keracunan di Bekasi, dan 3 korban dicor di teras rumah pelaku di Cianjur, Jawa Barat.

Sementara, 2 korban lainnya disebut telah dibuang ke laut oleh pelaku.

Baca juga: Soal Kasus Pembunuhan Guru Mts di Sampang Madura, Polda Jatim Turun Tangan, Pelaku Masih Misterius?

Berdasarkan pengakuan tersangka, aksi pembunuhan berantai yang dilakukannya merupakan bagian dari perjuangan.

"Berdasarkan pengakuan 'melakukan perjalanan perjuangan pembunuhan' bahasanya mereka," kata Irjen Fadil Imran.

Berdasarkan hasil penyidikan sementara, total korban yakni sebanyak 8 orang.

"Tiga orang di Bekasi, empat orang kami temukan di Cianjur dan satu ada juga yang dibuang ke laut," terangnya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan ada indikasi pembunuhan berencana dalam kasus ini.

"Kasus Bekasi merupakan tindak pidana yang mengarah pada pembunuhan berencana," ungkap Trunoyudo dikutip Tribunnews.com, Kamis (19/1/2023).

Ia juga sempat membeberkan bahwa saat ini, pihak kepolisian telah menangkap tiga orang terduga pelaku yang di antaranya diketahui berisial SLH dan WWN.

Mirisnya, satu korban yang ditemukan terkubur di pekarangan rumah pelaku WWN, ternyata masih berusia balita.

Hal ini diungkap Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan yang mengatakan penggalian dilakukan di rumah pelaku kawasan Kampung Babagan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

"Dari ketiga jenazah yang ditemukan itu satu di antaranya diperkirakan masih berusia sekitar dua tahun," kata Doni dikutip Tribunnews.com, Kamis (19/1/2023).

"Penemuan tiga jenazah hasil pemeriksaan Tim Forensik nantinya akan langsung diumumkan secara resmi oleh Mabes Polri dan Polda Metro Jaya."

"Penggalian ini diduga masih rangkaian dengan kasus satu keluarga yang ditemukan tewas keracunan di Bekasi," tandasnya.

Kasus keluarga keracunan ternyata membuka tabir pembunuhan mengerikan lainnya
Kasus keluarga keracunan ternyata membuka tabir pembunuhan mengerikan lainnya (Tribunnews)

Motif Pembunuhan yang Dilakukan Wowon CS

Adapun tiga pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut, yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin.

Ketiga orang itu memiliki peran yang berbeda-beda. Mulai dari pemberi dana untuk melakukan pembunuhan hingga menggali lubang di sekitar sumur TKP.

Adapun peran Wowon adalah menyuruh melakukan pembunuhan.

Tak hanya itu, pria beralamat Kampung Babakan Mande, RT 001 RW 002, Gunungsari, Ciranjang, Cianjur merupakan pemberi dana untuk melakukan pembunuhan.

Solihin berperan mengontrak rumah sebagai TKP pembunuhan dan mengantar korban dari Cianjur ke kontrakan di Bekasi (TKP).

Baca juga: Bunda Corla Kini Pakai Barang-barang Mewah Setelah Viral, Santai Balas Haters: Tak Ada Salahnya

Ia yang beralamat di Kampung Babakan Mande, RT 005 RW 002, Gunungsari, Ciranjang, Cianjur juga yang membeli racun, meracik racun ke dalam kopi, memberikan kopi berisi racun kepada korban.

Sedangkan peran Dede yang beralamat di Kampung Kademangan RT 003 RW 003, Kademangan, Mande, Cianjur, adalah menggali lubang di sekitar sumur TKP atas perintah tersangka Solihin.

Kemudian membeli kopi 5 sachet dan bersama Solihin menyeduh kopi dengan racun untuk dibagikan kepada korban.

"Dari fakta awal, scientific crime investigation, ditemukan fakta baru bahwa narasi yang dikembangkan bahwa ketiga korban mati karena keracunan itu tidak benar, tapi itu adalah pembunuhan dengan diracun. Akan didalami apakah pembunuhuan berencana, disertai tindak pidana lain, atau murni pembunuhan," ujar Fadil.

"Setelah fakta-fakta scientific, olah TKP, hasil labfor, hasil visum et repertum, penyidik cari tahu siapa pelakunya. Dan berdasarkan hasil investigasi, pelakunya adalah Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan saudara M Dede Solehudin. Ketiganya ternyata orang dekat dari para korban, bahkan salah satu pelaku ini merupakan suami dari korban," lanjut dia.

TKP penemuan keluarga tewas karena racun
TKP penemuan keluarga tewas karena racun (Wartakota)

Menurut Fadil, pelaku dan korban memiliki keterkaitan. Salah satunya adalah Wowon, suami siri dari korban tewas bernama Maimunah.

Ia mengatakan, kasus itu merupakan penipuan berupa janji-janji yang dikemas kemampuan supranatural untuk membuat kaya atau sukses seseorang.

Wowon menyuruh untuk melakukan pembunuhan terhadap korban yang dianggap berbahaya lantaran mengetahui aksi kejahatannya.

"Keluarga dekat dianggap berbahaya karena mengetahui dia melakukan tindak pidana lain berupa pembunuhan dan penipuan kepada korban lain," tutur Fadil.

Baca juga: Pemuda Sidoarjo Tewas Tergeletak di Lapangan, Diduga Korban Pembunuhan, Dada Luka Bekas Dicelurit

"Ending-nya adalah bagaimana ambil uang dari korban yang terkena tipu daya. Jadi perjalanan perjuangan pembunuhan itu diawali dengan penipuan, janji dan motivasi untuk capai kesuksesan hidup."

"Setelah korban serahkan harta bendanya, lalu kemudian para korban dihilangkan, termasuk saksi-saksi yang mengetahui. jadi itu yang dia sebut perjuangan," sambung dia.

Solihin, kata Fadil, menganggap dirinya punya kemampuan untuk meningkatkan kekayaan, lalu kemudian menyuruh tersangka Wowon untuk mencari korban.

Baca juga: Penemuan Jasad Pria Bertato Badut di Lahan Kosong, Korban Pembunuhan? Ada Sejumlah Luka di Tubuh

Setelah Wowon mendapat target atau korban yang ingin mencapai kesuksesan, kemudian para tersangka mengambil uang korban.

"Ketika kesuksesan tidak kunjung diraih, mereka (korban) menagih. Aki melapor pada Duloh, kemudian Duloh yang mengeksekusi korban dengan cara ajak ke rumahnya, kasih minum racun. Orang yang mengetahui juga dihilangkan (nyawanya)," ucap Fadil.

"Berdasarkan hasil penyelidikan scientific, ada potensi para pelaku sudah pernah melakukan kejahatan sebelumnya dengan modus operandi yang sama. Mengapa mereka dibunuh, karena ada potensi kejahatannya (pelaku) terbuka. Para tersangka mengakui memang pernah melakukan tindak pidana dengan modus operandi yang sama," lanjut dia.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved