Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabya

Tukang Becak Kuras Rp 320 Juta Uang Nasabah, Diloloskan Teller, Bos Bank Bela Anak Buah: Wajah Sama

Kasus tukang becak menguras Rp 320 juta uang milik nasabah akhirnya ditanggapi oleh bos tempat nasabah menyimpan uangnya.

Penulis: Ignatia | Editor: Arie Noer Rachmawati
money.kompas.com
Ilustrasi buku tabungan bank di kasus tukang becak kuras habis tabungan Rp 320 juta dari seorang nasabah, Minggu (22/1/2023). 

TRIBUNJATIM.COM - Sosok tukang becak yang ada di Surabaya Jawa Timur ini membuat banyak orang kaget tak menyangka.

Pasalnya, si tukang becak berhasil menguras kurang lebih Rp 320 juta uang milik nasabah, setelah mendapat izin dari teller di sebuah bank.

Tetapi ternyata aksi penipuan di Surabaya itu tidak dilakukan langsung oleh sang tukang becak.

Melainkan ada dalang di balik aksi licik tersebut.

Tukang becak di Surabaya, Jawa Timur itu mengelabui teller BCA untuk menguras rekening nasabah sebanyak Rp 320 juta.

Tukang becak yang bernama Setu ini mengambil uang korban dengan berpura-pura sebagai korban dan membawa kartu ATM, buku tabungan, dan KTP milik korban.

Lantaran Setu memiliki semua dokumen pribadi korban, maka teller tidak menaruh curiga sama sekali sehingga memberikan uang yang diminta oleh Setu.

Namun ternyata dalang di balik kasus ini bukanlah Setu si tukang becak.

Dalang di baliknya adalah seorang pria lain yang secara sengaja mencari wajah yang mirip dengan wajah korban yang ingin diambil hartanya.

Kasus ini bermula ketika pelaku yakni Thoha mengetahui korban yakni Muin memiliki saldo tabungan sebesar Rp 345 juta saat korban mengecek saldo melalui e-banking miliknya.

Baca juga: Kelicikan Pembunuh Berantai Wowon Cs Tutupi Kejahatan, Sering Ikuti Kegiatan Agama, Warga Tak Curiga

Untuk melancarkan niatnya, pada 5 Agustus 2022, pelaku masuk ke kamar korban ketika korban sedang sholat jumat.

Thoha pun langsung menggeledah seisi kamar dan mencuri kartu ATM, buku tabungan dan KTP milik Muin.

Kemudian pada 8 Agustus 2022 pelaku berniat mengambil uang yang ada di tabungan milik korban karena entah bagaimana pelaku mengetahui pin e-banking korban.

Tidak hanya itu, Thoha juga mengambil slip penarikan uang di kantor cabang bank dekat PGS Surabaya.

Ilustrasi buku rekening
Ilustrasi buku rekening (Instagram)

Selanjutnya, dia mencari orang yang sekiranya miirp dengan korban agar bisa mencairkan uang tabungan korban tanpa dicurigai oleh teller bank.

Di perjalanan itulah, pelaku bertemu dengan tukang becak, Setu.

"Bapak saya mempunyai tabungan, dan tidak bisa mengambilnya dikarenakan sakit, dan apakah bapak mau membantu untuk mewakili bapak saya?" kata Thoha kepada Setu dikutip dari SIPP PN Surabaya, Sabtu (21/1/2023).

Kemudian Setu setuju untuk membantu pelaku.

Kemudian pelaku dan tukang becak bertemu di PGS Surabaya untuk selanjutnya menuju ke arah kantor cabang bank di Indrapura, Surabaya.

Namun sebelum itu, pelaku mengajari Setu untuk memalsukan tanda tangan korban dan memberitahukan cara mengambil uang di bank.

Baca juga: Venna Melinda akan Damai dengan Ferry Irawan? Viral Pengakuan Rindu Suami, Athalla Naufal: Capek!

Pelaku menyerahkan nomor pin di selembar kertas, contoh tanda tangan, slip penarikan uang yang telah diisi, kartu ATM, buku tabungan dan KTP milik korban.

Sebelum masuk ke kantor cabang bank untuk menarik uang sebesar Rp 320 juta, pelaku meminta Setu untuk memakai kopyah.

Selanjutnya pelaku menerima uang tersebut dari Setu dan memberikan uang sebesar Rp 5 juta kepada tukang becak itu sebagai imbalan.

Setelah berhasil melancarkan aksinya, pelaku segera pergi meninggalkan tempat tersebut dengan menggunakan bus kota.

"Bahwa akibat perbuatan Terdakwa bersama-sama Saksi Setu Bin Kasbari, saksi Muin Zachry menderita kerugian sebesar Rp 320 juta," tulis PN Surabaya.

Atas tindakan kejahatan itu, Thoha saat ini telah ditahan pihak berwenang.

Bos BCA yang menanggapi kasus Tukang Becak kuras harta nasabah
Bos BCA yang menanggapi kasus Tukang Becak kuras harta nasabah (Kompas.com)

Setelah kasus ini dilaporkan ke kepolisian, bos BCA memberikan tanggapan khusus.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menegaskan pihaknya tidak akan mengganti kerugian nasabah karena dalam kasus ini kesalahan ada pada nasabah tersebut.

Nasabah dalam kasus ini lalai dalam menjaga data pribadi sehingga pelaku dapat mengetahui PIN e-banking dan jumlah saldo tabungan nasabah.

Nasabah juga lalai menjaga dokumen pribadi sehingga pelaku dapat mencuri kartu debit, KTP dan buku tabungan nasabah.

"(Uang) nasabah tidak diganti karena tidak jaga keamanan KTP, PIN, dan buku tabungan. Nasabah yang kurang menjaga," ujarnya saat dihubungi Kompas.com.

Dia pun menepis jika kasus ini terjadi akibat kelalaian teller kantor cabang BCA Indrapura di Surabaya, Jawa Timur.

Baca juga: Ibu Curiga Putrinya Berisik Tiap Malam, Syok Lihat Pakai Riasan Tebal di Kamar, Nangis Tahu Sebabnya

Pasalnya, berdasarkan rekaman CCTV di kantor cabang tersebut, terlihat wajah tukang becak sama persis dengan nasabah.

Dengan demikian, wajar jika teller BCA tidak merasa curiga dengan pelaku dan meloloskan pelaku mencairkan uang korban.

Terlebih, pelaku memiliki semua dokumen asli milik nasabah seperti kartu debit, buku tabungan dan KTP yang diperlukan untuk syarat pengambilan uang di BCA.

Oleh karena itu, dia memastikan teller BCA tidak diberikan tindakan atau teguran apapun karena sudah menjalankan sesuai prosedur perusahaan.

"Wajah penipu sama denga nasabah. Saat diputar CCTV, nasabah terkejut bisa ada yang sama (wajahnya),"

"Semua dokumen asli dicuri dari nasabah. Teller tidak salah dan tidak lalai sama sekali," tegasnya.

Berita Surabaya lainnya

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved