Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Fatal Bayi 7 Bulan Minum Kopi Viral di TikTok, Ibu Santai 'Kan Ada Susunya', Dokter: Haram Hukumnya!

Nasib bayi minum kopi diduga pemberian sang ibu viral di TikTok. Dokter Spesialis Anak mengecam: haram hukumnya!

Editor: Hefty Suud
Kolase Istimewa - freepik.com
Aksi ibu beri bayi minum kopi viral di TikTok. Santai beralasan : kan ada susunya 

TRIBUNJATIM.COM - Nasib bayi minum kopi diduga pemberian sang ibu, viral di media sosial.

Apalagi, bayi tersebut diketahui masih berusia 7 bulan.

Reaksi bayi setelah minum kopi pemberian sang ibu pun miris.

Video bayi minum kopi pemberian ibunya ini viral di TikTok.

Dalam konten TikTok, seseorang yang diduga ibu dari bayi tersebut menuliskan minuman tersebut mengandung susu ketimbang susu kental manis.

"Bayi minum kopi Good Day kan ada susunya, dari pada dikasih susu Frisian Flag katanya nda ada susunya," tulis pemilik akun Adinda Yana

Karena aksi sang ibu, bayi laki-laki tersebut mengalami diare hingga 9 kali.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Pada momen lain, sang ibu pernah memberikan makanan atau minuman yang tak biasa bagi bayi seperti susu kental manis hingga nasi ayam pedas.

Atas tindakan itu, banyak netizen geram karena membahayakan bayi.

Lalu bolehkah bayi mengkonsumsi kopi? Jawabanya tentu tidak.

"Kopi tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh anak2. IDAAS (Ikatan Dokter Anak Amerika Serikat) malah secara tegas dan presisi membuat pernyataan, di bawah 12 tahun haram hukumnya minum kopi!," tulis Dokter Spesialis Anak, dr Kurniawan Satria Denta, M.Sc, Sp.A dikutip Senin (23/1/2023).

Baca juga: Ibu Banyuwangi ini Syok Perut Anaknya Kaku usai Diperiksa Dukun Bayi, Terkuak Fakta Bejat Tetangga

Mengutip Healthline, anak-anak termasuk bayi dan remaja sangat tidak disarankan mengonsumsi kopi.

Terlebih tubuh bayi yang tidak dapat mencerna kopi dengan mudah, karena lambung bayi kecil dan dapat memengaruhi fungsinya.

Bayi yang minum kopi akan tampak gelisah, cemas, atau mudah rewel serta mengalami gejala seperti kolik.

Bahkan konsumsi kopi dalam jumlah yang banyak dapat menyebabkan keracunan.

Selain itu dilansir Mom junction, kopi juga memiliki mengandung nutrisi yang dibutuhkan bayi dan balita.

American Academy of Pediatrics (AAP) menyatakan bahwa anak-anak dan remaja tidak perlu minum minuman yang mengandung kafein.

Baca juga: Siasat Licik Wanita di Klaten Sukses Tak Ketahuan Jual-Beli Bayi, Pura-pura Akting di Facebook

Baca juga: Bocah 12 Tahun yang Hamil Segera Melahirkan, Ayah Calon Bayi Terancam Bui karena Rudapaksa Adiknya

Aksi seorang ibu memberikan minuman kopi ke bayi berusia 7 bulan tuai kecaman.
Aksi seorang ibu memberikan minuman kopi ke bayi berusia 7 bulan tuai kecaman. (Kolase Tribunnewsmaker.com)

Para ahli percaya bahwa kafein dapat berdampak negatif terhadap perkembangan berbagai sistem organ tubuh bayi.

Sistem saraf dan peredaran darah bisa menjadi yang paling terpengaruh oleh kafein.

Konsumsi kopi oleh bayi dan balita dapat mempengaruhi sistem saraf. Kafein dapat menyebabkan pusing dan sakit kepala, yang dapat membuat bayi rewel.

Kafein diketahui dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Ini mungkin tetap tinggi untuk waktu yang lama jika bayi mengkonsumsi terlalu banyak kopi pada satu waktu atau sering disajikan kopi.

Baca juga: Bayi dalam Tas Biru Gegerkan Warga Buduran Sidoarjo, Ditemukan di Sawah, Diduga Hasil Hubungan Gelap

Bayi mungkin menunjukkan peningkatan kewaspadaan dan kurang tidur. Kafein bersifat diuretik karena meningkatkan produksi urin.

Hal ini dapat meningkatkan risiko dehidrasi pada bayi kecil.

Sering mengonsumsi kafein dapat memengaruhi metabolisme dan penyerapan kalsium dalam tubuh. Ini dapat meningkatkan risiko kesehatan tulang yang buruk dan keropos tulang.

Kafein dan zat lain dalam kopi dapat merangsang produksi asam lambung, sehingga meningkatkan risiko refluks asam.

Baca juga: Pengasuh Bebas setelah Melempar Bayi hingga Trauma, Sang Ibu Sakit Hati: Semoga Dibalas Allah

Bayi dengan penyakit refluks gastroesofagus dapat mengalami eksaserbasi gejala setelah konsumsi kopi.

Orangtua diharapkan bijak dalam memberikan makanan dan minuman bagi anak-anak mereka.

Anak-anak dan remaja dalam masa tumbuh kembang sangat memerlukan asupan protein hewani.

Bayi 54 hari meninggal karena minum jamu

Diberitakan TribunJatim.com sebelumnya, nyawa bayi tak tertolong karena diberi jamu atau ramuan tradisional.

Kisah bayi 54 hari meninggal karena jamu awalnya viral di Twitter.

Salah seorang pengguna Twitter membagikan kisah ini.

Kisah tersebut berasal dari postingan salah seorang pengguna Facebook (ibu dari bayi yang meninggal) yang kemudian diunggah ke akun base @tanyakanrl.

"sumpah keluarganya tega bgt bayi umur segitu dah dikasih ramuan :((," tulis pengunggah, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.

Dalam narasinya, ibu yang bayinya meninggal karena diberi minum ramuan tradisional mengatakan, usia buah hatinya baru 54 hari.

Namun, pihak keluarga beri bayi ramuan tradisional kendati ibunya sudah memberikan larangan.

"alhasil anak aku sampe sesak nafas dan kena infeksi paru2," tulis ibu dari bayi yang meninggal.

 

"Aku mau bawa ke dokter tapi semua keluarga ga ngijinin katanya lebih baik pakek obat tradisional tapi aku kekeh bawa ke RS pas di RS di marah gara2 udh telat di bawa nya," tambahnya.

"dokter udh ngelakuin segala cara tapi udh terlambat le. Pelajaran buat semua, kalau anak sakit mending langsung di bawa ke RS daripada pake obat tradisional," timpal ibu si bayi sembari menyertakan emoticon menangis.

Pengguna Twitter turut bersimpati atas meninggalnya bayi yang diberi minum ramuan tradisional itu.

Viral bayi 54 hari meninggal setelah diminumi jamu.
Viral bayi 54 hari meninggal setelah diminumi jamu. (Twitter - Facebook)

"itu keluarganya yang ngotot banget gimana ya perasaannya, nyesel banget ga ya. aku jadi ibunya dah emosi banget sih, anak baru lahirr ya Allah," cuit sebuah akun.

"ini "ni ptg nya edukasi sama orang yg lebih tua spy apa2 jgan lgsg dikasi obat obatan tradisional ke anak anak, jaman skrg udah beda sama dulu, skrg ada dokter ada rumah sakit klo sakit lgsg ke dokter! bukan mau meremehkan obat obatan tradional tp alangkah lebih baik ke dokter," balas netizen.

"sumpah kenapa ya klo punya anak tuh kayak ibu/ayahnya udh jaga makan minum yg bener buat si bayi, justru orang terdekat atau keluarga besar yg sotoy bgt asal masukin makanan minuman ke bayinya dan berakibat fatal gini sedih :(," kata pengguna Twitter lainnya.

Lantas, bagaimana tanggapan dokter spesialis anak soal bayi meninggal diberi ramuan tradisional?

Dokter spesialis anak Mayapada Hospital Kuningan, Jakarta Selatan, Kurniawan Satria Denta, memberikan pandangannya soal peristiwa tersebut

Ia mengatakan, bayi yang usianya baru enam bulan hanya boleh diberi minum air susu ibu (ASI) atau susu formula.

"Cuman boleh minum ASI atau sufor yang sesuai usianya," kata Denta kepada Kompas.com, Selasa (17/1/2023).

Terkait usia bayi yang masih di bawah enam bulan, Denta menyampaikan bayi tidak boleh diberi minuman lainnya.

"Selain itu gak boleh," tandasnya. Denta menuturkan, bayi yang diberi minuman selain ASI dan susu formula yang tidak sesuai usianya justru berbahaya.

Denta meminta orangtua untuk berhati-hati memberi ramuan tradisional kepada bayi.

"Percaya obat tradisional ndak masalah. Obat apa pun mau tradisional atau modern, harus disesuaikan dengan kondisi kita," pungkas Denta.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved