Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Peneliti ini Dihujat Ramalkan Gempa di Turki, Beberapa Hari Kemudian Benar Terjadi, 'Cepat Lambat'

Beberapa hari lalu, seorang peneliti rupanya sudah meramalkan adanya gempa di Turki. Namun dia dihujat.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
AFP/OMAR HAJ KADOUR
Foto pemandangan dari udara ini menunjukkan penduduk mencari korban dan penyintas di tengah puing-puing bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di desa Besnia dekat Harim, di provinsi Idlib barat laut yang dikuasai pemberontak Suriah di perbatasan dengan Turki, pada 6 Februari 2023.  

Lantas, siapakah sosok Frank Hoogerbees?

Baca juga: 3.000 Lebih Korban Gempa Turki Meninggal, Begini Nasib 500 WNI yang Tinggal di Area Bencana: 3 Luka

Mengutip dari bio Twitter Hoogerbeets, dia adalah seorang peneliti di Solar System Geometry Survey (SSGS) yang menggambarkan dirinya sebagai lembaga penelitian untuk memantau geometri antara benda langit yang terkait dengan aktivitas seismik.

Pada tahun 2015, saat membuat prediksi tentang gempa bumi di California yang tidak menjadi kenyataan, Hoogerbeets mengatakan kepada FOX40 bahwa dia adalah seorang penggemar sains dan tidak memiliki gelar apapun.

Situs web SSGS juga memiliki pembaruan pada 2 Februari yang memprediksi gempa: "Aktivitas seismik yang lebih besar dapat terjadi dari 4 hingga 6 Februari, kemungkinan besar hingga skala menengah atau tinggi 6. Ada sedikit kemungkinan peristiwa seismik yang lebih besar sekitar 4 Februari."

Foto tim penyelamat Suriah mencari korban selamat di bawah puing-puing setelah gempa berkekuatan 7,8 SR di kota Hama di Suriah tengah yang dikuasai pemerintah pada 6 Februari 2023. - Gempa bumi melanda Turki dan Suriah pada awal 6 Februari, menewaskan ratusan orang saat mereka tidur, meratakan bangunan dan mengirimkan getaran yang dirasakan hingga pulau Siprus, Mesir, dan Irak.
Foto tim penyelamat Suriah mencari korban selamat di bawah puing-puing setelah gempa berkekuatan 7,8 SR di kota Hama di Suriah tengah yang dikuasai pemerintah pada 6 Februari 2023. - Gempa bumi melanda Turki dan Suriah pada awal 6 Februari, menewaskan ratusan orang saat mereka tidur, meratakan bangunan dan mengirimkan getaran yang dirasakan hingga pulau Siprus, Mesir, dan Irak. (LOUAI BESHARA / AFP)

Terbaru, gempa lain melanda Turki tengah, Reuters melaporkan, mengutip Pusat Seismik Euro-Mediterania, yang mengatakan gempa tersebut berkekuatan magnitudo 5,6, Selasa (7/2/2023).

Serangkaian gempa susulan diperkirakan akan terjadi setelah gempa pertama.

Dikutip dari The Guardian via Tribunnews, menurut skala magnitudo gempa yang digunakan oleh Universitas Teknologi Michigan, 5,6 kemungkinan akan menyebabkan “kerusakan ringan pada bangunan dan struktur lainnya”.

Populasi sepuluh provinsi di Turki selatan yang terkena dampak gempa adalah rumah bagi 13,5 juta orang.

Sejauh ini, menurut lembaga Andalou, lebih dari 5.600 bangunan runtuh.

Baca juga: BREAKING NEWS: Gempa Bumi 5,9 SR Guncang Pacitan, Warga Trenggalek Berhamburan Keluar Rumah

Gempa pertama melanda saat orang tidur, dan berkekuatan 7,8 SR, Senin kemarin.

Gempa ini merupakan salah satu gempa paling kuat di wilayah tersebut setidaknya dalam satu abad.

Guncangan terasa sampai ke Siprus dan Kairo. Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC) mengatakan data awal menunjukkan gempa besar kedua berkekuatan 7,7 SR.

Pusat gempa berada 67 kilometer (42 mil) timur laut Kahramanmaraş, Turki, pada kedalaman 2 kilometer.

Pada 1999, ketika gempa dengan kekuatan serupa menghantam wilayah Laut Marmara timur yang berpenduduk padat di dekat Istanbul, gempa tersebut menewaskan lebih dari 17.000 orang.

Petugas darurat senior Organisasi Kesehatan Dunia untuk Eropa, Catherine Smallwood memprediksi korban tewas bisa meningkat menjadi lebih dari 20.000 orang.

Baca juga: Update Donasi untuk Gempa Cianjur, Lazisnu Surabaya Kumpulkan Lebih dari Rp 79 Juta

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved