Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Hati-Hati! Beredar Chat GPT Palsu di Google Play Store, Beri Jawaban Tidak Relevan dengan Pertanyaan

Hati-hati! Beredar aplikasi Chat GPT palsu di Google Play Store dan App Store yang memberikan jawaban tidak relevan dengan pertanyaan.

|
Editor: Elma Gloria Stevani
MobileSyrup
Ilustrasi chatbot Chat GPT. 

3. Jika Anda belum memiliki login, Anda dapat mendaftar dengan email atau langsung menggunakan akun Google atau Microsoft.

4. Setelah pendaftaran, buka tautan dengan akun OpenAI yang dibuat di (1).

Kemudian Anda akan diarahkan ke halaman dasbor dan Anda dapat langsung mulai mengobrol dan mengobrol dengan Chat GPT.

 
Namun, seiring dengan popularitasnya, nama Chat GPT kini disalahgunakan.
Di toko aplikasi Apple App Store dan Google Play Store, beredar aplikasi palsu yang mengatasnamakan Chat GPT.
Karena palsu, alat ini dinilai mengancam keamanan pengguna.
Chatbot ini tersedia secara gratis di toko aplikasi Google maupun Apple.
Pihak yang membuat ChatGPT tiruan ini membuat aplikasi palsu dengan menggunakan ikon dan nama yang persis seperti Chat GPT.
Salah satu aplikasi palsu Chat GPT yang teridentifikasi diberi nama "ChatGPT Chat GPT AI With GPT-3".
Aplikasi ini juga tersedia gratis di toko aplikasi dan sudah diunduh lebih dari 100.000 kali unduhan di Play Store.
Aplikasi palsu itu juga sempat menjadi salah satu aplikasi gratis paling populer kategori Produktivitas di App Store dan kini sudah hilang dari toko aplikasi.
Aplikasi ChatGPT palsu (nomor 5) populer di App Store.
Aplikasi Chat GPT palsu (nomor 5) populer di App Store.
Saat itu, ChatGPT Chat GPT AI With GPT-3 menempati peringkat kelima sebagai aplikasi yang paling populer di App Store.
Pada awalnya aplikasi ini tersedia secara gratis, tetapi kemudian menetapkan biaya langganan seharga 7,99 dollar AS (Rp 123.000) per minggu setelah gratis selama tiga hari.
Aplikasi palsu itu juga menetapkan biaya bulanan seharga 49,99 dollar AS (Rp 771.000) per bulan, lebih mahal dibanding akumulasi biaya mingguan selama empat pekan.
Ketika dijalankan, aplikasi Chat GPT palsu itu menampilkan antarmuka seperti Chat GPT asli.
Namun, tak seperti Chat GPT asli yang bisa menjawab dengan akurat, Chat GPT palsu malah memberikan jawaban yang tidak relevan dengan pertanyaan yang sudah diajukan.
Namun kini aplikasi palsu itu sudah dihapus dan tidak tersedia lagi di toko aplikasi Apple. Pantauan KompasTekno, aplikasi tiruan ChatGPT juga tak tersedia di Play Store.
Karena fenomena itu, Departemen Pendidikan New Yok melarang penggunaan Chat GPT pada perangkat maupun jaringannya guna meminimalisasi dampak negatif bagi pembelajaran siswa, keamanan dan akurasi konten.
OpenAI sebagai perusahaan pengembang Chat GPT sedang menyiapkan aplikasi ChatGPT versi iOS.
Saat ini aplikasi itu baru tersedia dalam versi beta, dihimpun KompasTekno dari MobileSyrup, Kamis (12/1/2023).
Diramal bisa gantikan Google
Chat GPT populer sejak akhir tahun lalu karena kemampuannya dalam menjawab berbagai pertanyaan dengan bahasa yang luwes.
Disebut luwes karena Chat GPT bisa memahami percakapan dan menjawab pertanyaan sesuai konteks, tanpa meninggalkan kesan kaku seperti robot pada umumnya.
Meski fungsinya mirip seperti Google Search, Chat GPT sebenarnya memiliki cara kerja yang berbeda.
Jika pengguna harus menelusuri hasil pencarian di laman Google tentang apa yang mereka cari, Chat GPT justru akan memberikan informasi yang dicari tersebut secara langsung dengan narasi atau bahasa yang cukup mudah dipahami pengguna.
Menariknya, Chat GPT tidak akan menampilkan iklan kepada para penggunanya, sedangkan Search biasanya dijejali beberapa iklan.
Kemampuan Chat GPT membuat Google khawatir akan kehadiran chatbot itu, karena bisa mengancam bisnis Google Search di masa depan, dihimpun KompasTekno dari NYTimes.
Google sendiri tampaknya tidak tinggal diam.
Akhir tahun lalu, CEO Google Sundar Pichai diketahui sudah mulai "bergerak" untuk mengantisipasi kehadiran Chat GPT.
Menurut laporan, Pichai mulai melakukan rotasi dan perombakan besar pada banyak tim di Google untuk menanggapi ancaman Chat GPT.
Hal ini diketahui dari sebuah memo internal Google yang didapat outlet media NYTimes.
Tak dirinci secara jelas apa upaya yang dilakukan Pichai.
Namun tampaknya, Bos Google itu sudah memberikan berbagai "pekerjaan rumah" kepada tim Google demi mengantisipasi kehadiran Chat GPT dari OpenAI.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved