VIRAL Korban Gempa Turki Tolak Dievakuasi karena Lepas Hijab, Rela Tertimbun Bangunan, Relawan: Iman

TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral satu di antara momen penyelamatan korban gempa di Turki.

Seorang wanita menolak dievakuasi saat tertimbun puing-puing bangunan.

Alasannya membuat relawan terhenyak.

Wanita itu menolak dievakuasi karena tidak mengenakan hijab.

Sebagai wanita muslimah, ia tetap menjaga kewajibannya menutup aurat saat dirinya dalam bahaya dan terancam nyawa.

Momen proses evakuasi wanita tersebut pun terekam kamera.

Bahkan telah beredar di berbagai media sosial, sebagai video viral yang ramai jadi perbincangan.

Dalam video viral yang diunggah berbagai akun ini, tampak seorang wanita yang masih selamat.

Ia merespons saat relawan datang untuk menyelamatkannya.

Baca juga: Artis Korban Gempa Turki Belum Ditemukan dari Reruntuhan, Komentar Kematian Disorot: Saya Senang

Namun bukannya bersemangat diselamatkan, ia malah menolak dievakuasi.

Hal ini dikarenakan, wanita tersebut tak menutup kepalanya dengan hijab.

Wanita tersebut menolak keluar dari puing-puing bangunan lantaran tak menggunakan hijab.

Bahkan ia lebih mementingkan untuk meminta hijab meskipun relawan menawarkan air minum terlebih dulu.

Untungnya, relawan mengerti dan rela mencarikan wanita itu kerudung.

Sampai pada akhirnya proses evakuasi berjalan lancar.

Proses evakuasi pun berjalan cepat karena relawan mendapatkan hijab.

Dilansir The Munsif Daily via TribunnewsSultra ( grup TribunJatim.com ), tampak wanita itu masih memberikan respons yang baik kepada relawan yang hendak mengevakuasi dirinya dari reruntuhan bangunan.

Beberapa relawan pria tampak tergesa-gesa untuk menghindari puing itu rubuh.

Baca juga: Muncul Konspirasi Pemicu Gempa Turki, Pakar ITB Kuak 4 Alasan Paling Masuk Akal, Korban Tewas 15.000

Tetapi wanita itu bersikeras enggan keluar dari kolong puing karena tak memakai hijab.

Bahkan relawan lebih dulu menawarkan air minum namun ditolak karena wanita itu hanya menginginkan hijab.

Beruntung, relawan dengan sigap langsung memberikan kerudung agar wanita tersebut bisa segera diselamatkan.

Setelah mendapatkan hijab dan memakainya, baru kemudian ia merangkak dengan hati-hati

Baca juga: 3 Hari Sebelum Gempa Dahsyat Turki, Peneliti Sudah Tahu Ada Fenomena: Berduka, Kini Cuitan Itu Viral

Satu dari relawan mengaku kagum dengan ketakwaan wanita itu hingga memujinya.

"Bibi, aku cinta imanmu, aku cinta itu," ujar relawan itu.

"Keluarlah hati-hati, kami adalah anak-anakmu," sambungnya.

Setelah berhasil keluar, kemudian ia digendong oleh para relawan.

Video ini pun menjadi viral setelah diunggah oleh akun Instagram @ilmfeed, Jumat (10/2/2023).

"Earthquake Survivor REFUSES to come out WITHOUT #HIJAB!" tulis Ilmfeed.

(Korban gempa MENOLAK keluar TANPA #HIJAB!)

Banyak dari netizen yang memberikan pujian terhadap sikap wanita tersebut.

"I can't stop crying. All these videos made me feel so bad but this one just hit me so hard as a woman (Saya tidak bisa berhenti menangis. Semua video ini membuat saya merasa sangat buruk, tetapi yang ini sangat memukul saya sebagai seorang wanita)."

"This event has really reminded me the importance of Islam in our lives (Peristiwa ini benar-benar mengingatkan saya akan pentingnya Islam dalam kehidupan kita). Masha Allah," komentar @sammoina.

"Masha Allah. May Allah grant us strong iman like her always (Semoga Allah memberikan kita iman yang kuat seperti dia selalu)."

"Ya Allah, please ease the affairs of the earthquake victims in Turkey, Syria, Palestine and everyone around the world who is suffering (mohon mudahkan urusan para korban gempa di Turki, Suriah, Palestina dan semua orang di seluruh dunia yang menderita)."

"Please grant them Jannah for their patience, and those who have died due to the natural disasters (Tolong beri mereka Jannah atas kesabaran mereka, dan mereka yang telah meninggal karena bencana alam)."

"May Allah also make it easy for us to help them, so it can be a reason for us to enter Jannah. Ameen (Semoga Allah juga memudahkan kita untuk membantu mereka, sehingga bisa menjadi alasan kita masuk Jannah. Amin)," tulis @siti_syahidah.

Baca juga: Gempa Turki Hancurkan Masjid 3,5 Abad di Eminonu, Masjid Yeni Cami Hancur setelah 40 Gempa Susulan

Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan lebih dari lima juta warga Suriah kehilangan tempat tinggal setelah gempa besar mengguncang negara itu dan Turki pada Senin (6/2/2023).

Perwakilan Suriah dari Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Sivanka Dhanapala, mengungkapkan 5,3 juta warga Suriah kehilangan rumah mereka akibat bencana alam tersebut.

"Sebanyak 5,3 juta orang di Suriah mungkin kehilangan tempat tinggal akibat gempa," kata Sivanka Dhanapala, yang dikutip dari Al Jazeera.

"Itu jumlah yang sangat besar dan datang ke populasi yang sudah menderita pemindahan massal,” imbuhnya.

Baca juga: 3.000 Lebih Korban Gempa Turki Meninggal, Begini Nasib 500 WNI yang Tinggal di Area Bencana: 3 Luka

Selain perang saudara, musim dingin yang mencekam juga memperburuk kondisi di negara itu.

“Untuk Suriah, ini adalah krisis di dalam krisis. Kami mengalami guncangan ekonomi, Covid-19 dan sekarang berada di musim dingin yang dalam, dengan badai salju mengamuk di daerah yang terkena dampak,” tambah Dhanapala, dikutip TribunJatim.com dari Tribunnews.

Korban yang selamat dari gempa berkekuatan Magnitudo 7,8 dan 7,6 telah berbondong-bondong datang ke kamp yang didirikan untuk orang-orang yang terlantar akibat perang selama hampir 12 tahun di Suriah.

Banyak warga Suriah yang kehilangan rumah atau terlalu takut untuk kembali ke bangunan yang rusak.

Sekitar 24.000 orang telah meninggal dunia di Turki dan Suriah karena gempa tersebut, dengan lebih dari 3.300 orang meninggal di Suriah.

Dhanapala mengatakan, UNHCR telah "membantu dengan tergesa-gesa" ke daerah-daerah yang terkena dampak parah di Suriah, tetapi "itu sangat, sangat sulit".

“Ada 6,8 juta orang yang sudah mengungsi di dalam negeri. Dan ini terjadi sebelum gempa bumi,” ungkapnya.