Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Jangan Rebahan Terus! 4 Pekerjaan Ini Bakal Tergantikan oleh Chat GPT, Fresh Graduate Bisa Bersaing?

Di luar seruan akan kecanggihan dan beragam kegunaan, jenis pekerjaan apa saja yang bisa digantikan oleh AI di masa depan oleh Chat GPT.

|
Editor: Elma Gloria Stevani
Rawpixel/Teddy
Inilah 4 pekerjaan yang bakal digantikan oleh Chat GPT. 
TRIBUNJATIM.COM - Perkembangan teknologi semakin pesat belakangan ini. 

Menyasar pada bidang industri, banyak pekerjaan manusia yang kemungkinan tergantikan oleh Chat GPT.


Apalagi sekarang Chat GPT memukau pengguna internet.

Kehadiran platform kecerdasan buatan telah memicu banyak diskusi.

Lantas ke depannya, apakah pekerjaan manusia tergantikan oleh Chat GPT?

Di luar seruan akan kecanggihan dan beragam kegunaan, jenis profesi apa yang bisa diganti oleh AI di masa depan oleh Chat GPT.

Chat GPT adalah platform kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh OpenAI Inc., sebuah perusahaan teknologi yang berbasis di San Francisco, AS.

Perusahaan ini merupakan perusahaan yang juga membangun platform AI visual imaging yang kerap menerima keluhan dari para penggiat seni digital.

GPT dalam nama produk AI adalah singkatan dari Generative Pre-Trained Transformer, yaitu adalah chatbot yang bisa menjawab pertanyaan seperti halnya orang menjawab pertanyaan dari orang lain.

Namun, obrolan GPT dilengkapi dengan sistem machine learning canggih, berkat fungsi platform yang tidak terbatas untuk menjawab pertanyaan seperti Siri atau Alexa.
Seharusnya, chat GPT versi terbaru bisa digunakan untuk pengembangan web, musik, coding, dll.

Dengan manfaat yang begitu banyak, jenis pekerjaan apa yang dapat digantikan oleh Chat GPT seiring berkembangnya platform?

Dilansir dari CBSNews.com (13/2), simak ulasan di bawah ini.


4 pekerjaan yang bakal tergantikan oleh Chat GPT

1. Computer Progamming 

Chat GPT dapat mengkompilasi kode komputer untuk membuat aplikasi dan perangkat lunak/software.

Kepintaran Chat GPT juga memungkinkan pengguna untuk memeriksa kesalahan pengkodean manusia dan mengonversi ide dari Bahasa inggris biasa ke bahasa pemrograman.

"Menurut saya, alih-alih menggantikan profesi secara penuh, AI akan mempertajam buatan manusia.

Coding dan programming itu contohnya, Chat GPT bisa menulis kode cukup baik," tutur Professor Columbia Business School Oded Netzer.

Netrzer mengatakan, jika programmer menulis kode yang tak lain adalah pengkonversian ide menjadi kode, mesin dapat melakukannya.

Hal-hal seperti ini memang tak dapat dielakkan, kata Netzer, namun AI bisa membantuk programmer menemukan kesalahan dalam susunan kode dan menuliskannya lebih efisien.

2. Administrasi

Pekerjaan administrasi yang sederhana tentu bisa digantikan oleh Chat GPT.

Tugas-tugas ringan seperti menulis press release, surat HRD, menangani korespondensi, menulis copy adveritising, dan sebagainya, dapat dilakukan lebih cepat dengan Chat GPT.

3. Administrasi Legal

Chat GPT dapat membalas pesan terkait masalah hukum. bleum lama ini, Chat GPT lulus ujian hukum dan mendapat nilai positif setelah menulis esai tentang hukum tata negara dan pajak.

Menurut CEO Ironclad Jason Boehmig, pengacara dan firma hukum memiliki beban administrasi yang sangat besar yang hampir tidak dapat dikelola dalam waktu singkat.

menurut Boehmig, Chat GPT juga dapat bertanggung jawab untuk menyusun dokumen hukum sederhana seperti perjanjian sewa, perjanjian warisan, atau perjanjian kerahasiaan.

Netzer menyambung, bahwa naskah-naskah hukum pada umumnya adalah kalimat-kalimat berpola, dan berulang.

4. Penulis

Profesi penulis secara umum juga termasuk dalam pembahasan ini.

Bisakah Chat GPT menggantikan peran dan kreativitas penulis?

Ada yang bilang tidak karena mesin tidak bisa sepenuhnya meniru kreativitas manusia dalam menyusun kata-kata.

Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa pekerjaan yang membutuhkan pengetikan yang lama akan digantikan oleh Chat GPT di masa mendatang.

Karena salah satu keunggulan Chat GPT adalah pengeditan dan pembuatan konten secara otomatis. .

Kecerdasan yang tertanam pada Chat GPT memungkinkan platform untuk mempelajari teks yang ada dan menggunakannya untuk membuat teks baru sesuai dengan subjek dan gaya bercerita yang diinginkan oleh pengguna.

Ini adalah berbagai jenis pekerjaan yang suatu saat dapat digantikan oleh mesin pintar seperti Chat GPT.

Semakin tidak membutuhkan kreatifitas, maka karya tersebut berpotensi tergantikan.

 
Bakal Jadi Pesaing Chat GPT, Google Siapkan Aplikasi Bard

Melesatnya popularitas Chat GPT dari OpenAI, mendorong CEO Alphabet Sundar Pichai untuk meluncurkan mesin pencarian atau chatbot yang ditenagai teknologi artificial intelligence (AI) pada layanan Google.

Lewat blog pribadinya, Sundar mengatakan perusahaan Google kini tengah merilis layanan chatbot AI bernama Bard.

Mirip seperti pesaingnya Chat GPT, layanan Bard dibuat dengan memanfaatkan data dari Google untuk mempermudah proses interaksi dengan pengguna. 

Namun dalam pembuatannya Brad mengusung banyak teknologi AI seri LaMDA (Language Model for Dialogue Applications).

Kelebihan ini membuat aplikasi Bard lebih akurat dalam memberikan informasi terkait bentuk, tempat dan waktu.

Bard juga diklaim memiliki database yang lebih besar ketimbang ChatGPT, lantaran Brad mengusung banyak kecanggihan teknologi AI diantaranya seperti PaLM, image generator Imagen, dan kreator musik MusicLM.

"Bard berupaya menggabungkan luasnya pengetahuan dunia dengan kekuatan, kecerdasan, dan kreativitas dari large language models kami. (Alat) ini mengambil informasi dari web untuk menyediakan respons segar dan berkualitas tinggi," kata Pichai dalam postingan blog-nya.

Meski dukungan AI untuk mesin pencari ini terlihat lebih kompleks, namun berkat penyematan tersebut mendorong layanan mesin pencarian Brad untuk dapat menjawab perintah serta melakukan tugas-tugas seperti mengerjakan soal ujian, menghasilkan artikel, esai, hingga lelucon.

Hingga sejauh ini Google belum mengungkap lebih banyak informasi terkait Bard, namun melansir dari Bloomberg teknologi itu akan segera dirilis dalam acara Google Presents yang rencananya digelar pada 8 Februari 2023 di Paris, Perancis.

“Dalam waktu dekat kalian akan melihat fitur-fitur bertenaga AI dalam pencarian yang menyaring informasi kompleks dan beragam perspektif ke dalam format yang mudah dicerna, jadi kalian bisa dengan cepat memahami gambaran besarnya.” jelas Pichai.

Selain menggenjor perilisan Apprentice Bard, raksasa Alphabet dilaporkan tengah menggenjot proyek baru untuk layanan cloud yang dinamai Atlas. 

Pengumuman tersebut dirilis Google di saat Microsoft tengah mempersiapkan peluncuran produk baru yang ditenagai kecanggihan AI pada mesin pencariannya yang bernama Bing.

Untuk mempercepat perilisan layanan ini CEO Microsoft Satya Nadella bahkan rela mengucurkan miliaran dolar agar Microsoft dapat terintegrasi dengan kecanggihan teknologi OpenAI, perusahaan di balik Chat GPT dan DALL-E.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved