Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Arema

I Putu Gede Nilai Pemain Senior Punya Peran Penting di Arema FC: Tanpa Mereka Sulit

Arema FC kini sedang berada di jalur positif setelah di laga terakhirnya berhasil menumbangkan Barito Putera 1-0 dalam lanjutan Liga 1 pekan ke-25.

Penulis: Rifki Edgar | Editor: Taufiqur Rohman
Twitter.com/AremaFC
Pelatih Arema FC, I Putu Gede 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifky Edgar

TRIBUNJATIM.COM - Arema FC kini sedang berada di jalur positif setelah di laga terakhirnya berhasil menumbangkan Barito Putera 1-0 dalam lanjutan Liga 1 pekan ke-25.

Hasil tersebut menjadikan Singo Edan meraih dua kali menang dan sekali kalah sejak dinahkodai oleh pelatih I Putu Gede.

Pelatih berusia 47 tahun itu mengungkapkan kunci sukses Arema FC sejak dirinya menukangi Singo Edan dua pekan lalu.

Hal ini tak terlepas dari adanya pemain senior di Arema FC, seperti Dendi Santoso dan Johan Alfarizi yang membantu regenerasi di kubu Arema.

Dua pemain itu dianggapnya memiliki kontribusi penting di tim Singo Edan. Sebab, dua pemain tersebut lahir dari akademi Arema.

Baca juga: Meski Menang Lawan Barito Putera, Arema FC masih Punya PR

Dan Arema merupakan tim di Indonesia yang sering mengorbitkan pemain asli daerah.

"Saya lihat ada Alfarizi ada Dendi membantu regenerasi di bawahnya. Historisnya regenerasi berkesinambungan. Saya lihat John dan Dendi bisa mengarahkan ke sana," ucapnya.

Sebelum menjadi pelatih, I Putu Gede dulunya juga pemain Arema. Karir dia bersama Singo Edan dimulai di periode akhir 90 an.

Bahkan di musim keduanya bersama Arema, Putu sukses menghantarkan Singo Edan meraih tiga trofi.

Yakni Juara Divisi Satu 2004, dan dua kali juara Copa Indonesia 2005 dan 2006.

Hal ini menjadikan I Putu Gede memahami tradisi dan gaya bermain dari Arema.

Kini, regenerasi dari produk lokal Arema juga mulai diorbitkan.

Mulai dari gelandang Jayus Hariono, hingga pemain muda seperti Achmad Figo, Tito dan Seiya Da Costa.

"Saya lihat Jayus Hariono bisa menjadi tongkat estafet ke depan. Dengan masuknya Evan Dimas, Ilham dan Rendika Rama, mereka akan mengikuti atmosfernya di Arema," ungkapnya.

Adanya pemain yang lahir dari akademi Arema inilah bagi Putu menjadi kekuatan Arema FC untuk kembali solid.

Sementara pemain lain yang direkrut oleh Arema FC akan mengikuti atmosfer di tim Arema.

Baginya, setiap klub memiliki atmosfer yang berbeda-beda.

Hal ini yang mengharuskan para pemain agar bisa beradaptasi mengikuti gaya bermain di klub tersebut.

"Filosofi di Arema gak bisa diubah. Para pemain harus mengikuti gaya. Itu harus dilakukan Evan Dimas, Zola dan kawan-kawan.

"Sebenarnya gaya Malangan gampang. Pokok ngeyel, pantang menyerah. Dan saya lihat itu sudah ada dari pemain dan sudah mulai," terangnya.

Selain itu, komunikasi antar pemain baik di luar dan di dalam lapangan bagi Putu cukup penting agar klub bisa solid.

Hal tersebut terjadi ketika Arema FC mengalahkan Barito Putera dengan skor 1-0 di pekan ke-25 Liga 1.

Saat itu, di babak pertama Arema FC banyak ditekan oleh Barito Putera.

Masuk ke kamar ganti, para pemain diberikan motivasi agar memperbaiki permainan di babak kedua.

Putu mengatakan, bahwa sebelum pemain memasuki lapangan, terlihat para pemain Arema FC melakukan komunikasi.

Pemandangan inilah yang membuat Putu bangga kepada seluruh pemain Arema FC dan akhirnya Singo Edan tampil lebih beringas di babak kedua.

"Dari komunikasi, gaya di luar dan di dalam lapangan itu penting dan bagus untuk mempercepat solidnya tim ke depan,"

"Modalnya tanpa bantuan mereka (pemain senior) untuk sinergi ke mereka (pemain muda) sulit. Karena pemain senior yang sudah tahu ciri khas Arema. Ini modal saya untuk melihat ke depan dalam taktikal," tandasnya.

Ikuti berita seputar Arema FC

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved