TRIBUNJATIM.COM - Arti kata purel dalam bahasa gaul memang sedang hangat diperbincangkan di media sosial belakangan ini.
Sebab, kata tersebut banyak diketahui oleh anak muda dan menjurus ke perbincangan negatif.
Istilah satu ini mencuat menjadi kata gaul yang mulai bertebaran hingga ke lingkungan tongkrongan generasi milenial.
Hal tersebut pastinya menjadi tanda tanya bagi orang awam yang tidak mengetahui arti katapurel dalam bahasa gaul.
Jika kamu termasuk salah satunya yang bertanya demikian maka ikuti ulasan berikut ini, sebab TribunJatim.com telah merangkum terkait arti katapurel dalam bahasa gaul.
Lagu berjudul Mangku Purel yang dinyanyikan Pakdhe Kabul dan Mukidi ciptaan Nurbayan tengah viral dan ramai diperbincangkan di media sosial.
Seiring dengan viralnya lagu tersebut, banyak juga masyarakat yang belum tahu arti katapurel, termasuk arti lirik lagu Mangku Purel yang mayoritas berbahasa Jawa.
Akun Twitter ini misalnya, menanyakan apa arti dari lagu Mangku Purel tersebut.
"Mau nanya ges, mangku purel itu apa ya artinya," tulisnya.
Pertanyaan soal arti mangku purel juga dituliskan akun Twitter ini.
"Mangku purel itu artinya apa sih gais? *sdng mmkrn y*" tulis akun tersebut.
Selanjutnya, pemilik akun Twitter ini mengaku bahwa anaknya terus menanyakan arti purel dalam lagu Mangku Purel.
"Gegara lagu mangku purel , anakku takon ae . Ma purel itu apa ?" tulisnya.
Purel merupakan sebutan bagi seorang perempuan pemandu karaoke dalam bahasa Jawa.
Istilah purel biasanya populer di daerah Jawa Timur dan sekitarnya.
Sementara istilah lain pemandu karaoke di Jawa Tengah adalah pemandu lagu (PL) atau LC (ladies companion).
Baik purel atau LC ini identik juga dengan berbagai dunia malam.
Terkait populernya lagu Mangku purel Sosiolog Universitas Airlangga Bagong Suyanto mengatakan, istilah purel dalam lagu Mangku Purel menurutnya lebih diartikan sebagai pekerja seks komersial.
Sehingga, menurut Bagong lagu Mangku Purel dinilai tidak mendidik dan bahkan cenderung vulgar.
Di samping itu, kontraproduktif bagi perkembangan psikologis anak.
Dampaknya, dapat meningkatkan perilaku permisif pada anak.
"Purel dalam lagu itu lebih diartikan pekerja seks komersial. Bukan public relation.
Apalagi ada kata mangku di depannya. Ini jelas istilah yang vulgar," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com ( TribunJatim.com network ), Jumat (23/12/2022).
Bagong menjelaskan, istilah purel bukan hanya populer baru-baru ini saja, namun menurutnya sudah mulai dikenal sejak 1980-an.
Seiring berjalannya waktu, istilah tersebut mulai menjamah hingga lingkup nasional.
Terutama setelah muncul dalam produk kebudayaan seperti lagu.
"Saya kira ini (purel) istilah yang menasional," kata Bagong.
Dalam unggahan di akun Instagramnya, pencipta lagu Mangku Purel, Nurbayan, menjelaskan makna lagu tersebut.
Nurbayan menuliskan, lagu Mangku Purel yang saat ini sedang viral berisi sejumlah pesan moral.
Di antarnya untuk menghentikan kebiasaan karaoke atau bersinggungan dengan dunia malam, juga untuk lebih memperhatikan keluarga dan masa depan.
"Apa sebenarnya pesan yang ingin disampaikan dalam lagu Mangku Purel?
Menjamurnya tempat karaoke yang dilengkapi dengan pemandu lagu atau biasa disebut purel, yang seringkali menimbulkan masalah," tulis Nurbayan.
"Bahkan dari sekedar kenalan, berlanjut menjadi hubungan terlarang yang berakibat fatal.
Nah, dari fenomena inilah Mangku Purel menjadi penyampai pesan Molimo pada bagian "madon" atau main perempuan," lanjutnya.
Dengan mengusung musik dangdut reggae sebagai original versi pertama, lagu Mangku Purel dianggap tetap memberikan edukasi kepada masyarakat.
Menurut Nurbayan, terlepas pemilihan judulnya yang vulgar, justru itu yang dijadikan pemicu agar orang tertarik untuk mendengarkan isi liriknya.
"Ditambah dengan musik yang ringan dan enak untuk bergoyang, membuat lagu Mangku Purel semakin cepat melesat," tandasnya.
Kompas.com ( TribunJatim.com network ) telah berupaya menghubungi Nurbayan melalui direct message (DM) Instagram, namun hingga berita ini ditayangkan, pesan yang dikirimkan belum mendapatkan balasan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.