Berita Viral
Hasil Ekspresiman Tunjukkan Chat GPT Gagal Jawab Soal Anak SD Tapi Lolos Wawancara Kerja Google
Hasil eksperimen menunjukkan tekonologi Chat GPT gagal menjawab soal ujian anak SD tapi lolos wawancara kerja Google. Mengapa itu bisa terjadi?
TRIBUNJATIM.COM - Kemajuan teknologi sistem AI ( Artificial Intelligence ) atau sistem yang menyerupai kecerdasan manusia semakin ramai menjadi bahan perbincangan.
Keunggulan beragam sistem AI yang semakin canggih dan efesien tentu memberikan apresiasi yang baik.
Sistem AI memang memberikan banyak kemudahan untuk beberapa pekerjaan dan mampu menciptakan teknologi masa depan.
Saat ini pun, sistem AI semakin go public apalagi dengan adanya layanan bantuan di aplikasi Chat GPT.
Salah satu perusahaan pengembang inovasi sistem AI yang didirikan oleh Elon Musk, yaitu OpenAI meluncurkan sebuah program layanan bantuan untuk publik.
Program dalam aplikasi ChatGPT ini mampu memberikan berbagai jawaban.
Selain itu, ChatGPT dapat melakukan beragam bantuan seperti mengulas, menerjemahkan, mengedit dan masih banyak lagi.
Berikut seputar aplikasi ChatGPT dan berbagai hal lainnya yang perlu kita ketahui.
Kemampuan chatbot buatan OpenAI, Chat GPT, tengah menjadi buah bibir.
Bagaimana tidak, ChatGPT bisa menjawab beragam pertanyaan dengan luwes seperti seorang manusia.
Bahkan beberapa waktu lalu, Chat GPT dapat menjawab soal ujian masuk Google dan mendapat skor tinggi.
Saat itu, selama proses wawancara, Chat GPT mendapat pertanyaan yang bervariasi, mulai dari pertanyaan teknis yang mendasar hingga kasus koding/pengkodean.
Chat GPT berhasil lolos wawancara dan jawaban yang diberikan memungkinkan chatbot milik OpenAI ini diterima sebagai teknisi (engineering) level tiga di perusahaan dengan gaji yang tinggi.
Namun siapa sangka, Chat GPT gagal saat diberi soal ujian anak Sekolah Dasar.
Media asal Singapura The Straits Times beberapa waktu lalu melakukan sebuah eksperimen kepada Chat GPT.
Dalam eksperimen tersebut, Chat GPT diberikan soal ujian Primary School Leaving Exam (PSLE).
Di Singapura, ujian ini dilakukan oleh siswa Sekolah Dasar (SD) untuk melanjutkan pendidikan ke tahapan edukasi berikutnya.
Dirangkum KompasTekno dari Business Insider, Rabu (22/2/2023), Chat GPT diberi soal matematika, sains, dan bahasa Inggris dari lembaran PSLE tahun 2020 sampai 2022.
Alih-alih mendapatkan nilai bagus dan lolos dengan mudah, Chat GPT malah memperoleh nilai yang buruk.
Rata-rata nilai Chat GPT adalah 16 (dari 100) untuk soal matematika yang dikerjakan.
Pada saat pengerjaan, chatbot milik OpenAI ini tidak mampu memahami atau menjawab pertanyaan seputar diagram dan grafik sehingga mendapat nilai nol untuk soal tersebut.
Chatbot besutan OpenAI itu juga tidak bisa menjawab pertanyaan pertambahan yang sederhana. Chat GPT kemudian mendapat nilai rata-rata 21 (dari 100) untuk mata pelajaran sains.
Chat GPT mendapat hasil baik dalam ujian Bahasa Inggris.
AI ini mendapat nilai rata-rata 11 dari 20 untuk tiga lembar soal yang dikerjakan.
Walaupun begitu, chatbot ini masih mengalami kesulitan terutama untuk pertanyaan dengan kata bermakna ganda.
Saat pertanyaan memuat kata "value" atau nilai, Chat GPT mengartikan kata tersebut dalam konteks keuangan.
Padahal, "value" yang dimaksud dalam soal tersebut merujuk pada prinsip moral.
Chat GPT lolos wawancara kerja Google
Chat GPT sendiri beberapa waktu lalu diuji dengan cara diberi soal dan wawancara seleksi karyawan di Google.
Hasilnya, Chat GPT lolos dan kemampuannya setara dengan engineer level tiga.
"Hebat, Chat GPT dapat lolos dan mendapatkan posisi (teknisi) level tiga saat diwawancarai terkait posisi untuk pengkodean," tulis seorang karyawan di catatan internal Google.
Gaji yang diperoleh teknisi level tiga sendiri adalah 183.000 dollar AS (sekitar Rp 2,77 miliar) per tahun.
Selain wawancara Google, Chat GPT juga berhasil lolos ujian akhir di sekolah bisnis, ujian di empat mata pelajaran di sekolah hukum, dan ujian lisensi medis di Amerika Serikat.
Fungsi Chat GPT
Untuk diketahui, Chat GPT adalah platform Language Model (model bahasa).
Secara konsep, Language Model sendiri merupakan mesin pembelajaran yang dapat menyajikan prediksi kata selanjutnya dengan menganalisis teks dalam sebuah data. Prediksi itu menjadi respons atau output dari perintah teks yang diinput pengguna pada Language Model.
Misalnya, pengguna memasukkan teks “Saya ingin makan”, lalu Language Model bakal melengkapinya berdasar data jadi “Saya ingin makan tahu”. Di ChatGPT, responsnya tidak sesederhana itu.
Melalui Chat GPT, OpenAI membuat Language Model yang dapat melakukan sebuah percakapan secara natural, seperti sedang berbicara dengan manusia.
Agar bisa menghasilkan model percakapan seperti itu, Chat GPT dilatih oleh asisten AI dan pelatih AI manusia dengan kumpulan data yang kompleks. Dengan latihan ini, Chat GPT bisa menghasilkan respons natural ketika berinteraksi dengan pengguna.
ChatGPT dapat menjawab pertanyaan lanjutan yang berkaitan dengan pertanyaan sebelumnya.
Kemudian, bisa pula mengakui kesalahannya, menantang pernyataan yang salah, dan menolak permintaan yang dinilai tidak pantas.
Sebagai Language Model yang terlatih, fungsi Chat GPT adalah menyediakan tanggapan ke pengguna berdasar kata yang dimasukkan.
Hampir semua kata yang diinput pengguna bisa ditanggapi oleh ChatGPT.
Lalu, bagaimana cara menggunakan Chat GPT?
Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah penjelasan mengenai cara menggunakan Chat GPT yang tengah ramai di media sosial buat jawab aneka pertanyaan.
Cara pakai Chat GPT Kunjungi link ChatGPT ini https://chat.openai.com/ dan login akun OpenAI.
Login bisa menggunakan akun Google (akun Gmail).
Setelah berhasil login, silakan masukkan kalimat pertanyaan atau pernyataan pada kolom percakapan yang tersedia.
Contohnya, “Apa yang harus saya lakukan ketika bos marah?”.
Selanjutnya, kirim input tersebut dan ChatGPT bakal memberikan tanggapannya. Pengguna bisa mendapatkan komposisi tanggapan yang berbeda dari ChatGPT dengan mengetuk opsi “Try Again”.
Cukup mudah bukan cara menggunakan ChatGPT ? ChatGPT bisa memberikan tanggapan dari berbagai pertanyaan atau pernyataan pengguna.
Namun, dikutip dari laman resmi OpenAI, tanggapan tersebut ada batasannya.
ChatGPT dilatih untuk tidak menanggapi pernyataan dan pertanyaan yang dinilai tidak pantas, misalnya permintaan untuk melakukan tindakan kejahatan seperti pencurian, pelecehan, atau pembunuhan.
Bila pengguna memasukkan perintah yang mengarah ke tindakan-tindakan tersebut, Chat GPT bakal tidak menanggapinya dan memperingatkan bahwa itu tergolong sebagai aktivitas ilegal.
Batasan berikutnya adalah kepastian mengenai kebenaran tanggapan yang disajikan Chat GPT.
OpenAI sendiri mengakui bila kesalahan informasi mungkin saja terdapat pada tanggapan dari Chat GPT.
Chat GPT juga memiliki keterbatasan pengetahuan dan kejadian untuk sebuah hal yang terjadi setelah 2021.
Demikianlah penjelasan seputar cara menggunakan Chat GPT yang tengah ramai di media sosial untuk menjawab aneka pertanyaan, selamat mencoba.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Berita Jatim dan Berita Viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
Chat GPT
ujian masuk Google
chatbot buatan OpenAI
Chat GPT berhasil lolos wawancara
Chat GPT gagal jawab soal ujian anak Sekolah Dasar
Chat GPT gagal jawab soal anak SD
TribunJatim.com
berita Jatim terkini
Tribun Jatim
jatim.tribunnews.com
chatbot milik OpenAI
ujian Bahasa Inggris
Artificial Intelligence
inovasi sistem AI yang didirikan oleh Elon Musk
Siapa Farah yang Temani Diplomat ADP di Mall Sebelum Tewas dengan Lakban? Hubungan Privasi |
![]() |
---|
Penjelasan BNPB soal Gempa Rusia Berdampak Tsunami di Indonesia: Jangan Main ke Pantai Dulu |
![]() |
---|
Mimpi Bunga dan Adit di Balik Dinding Panti Asuhan, Percaya Bisa Jadi Koki hingga Tentara |
![]() |
---|
3 Fakta Sosok Mulyono Teman Kuliah Jokowi Diduga Calo Tiket Bus, Petugas Terminal di Solo: Gak Kenal |
![]() |
---|
Sosok Heni Mulyani, Kades Cikujang Jual Posyandu Rp45 juta, Senyum Pakai Rompi Tahanan Korupsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.