Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Arti Kata

Arti Kata Ceunah dan Kosakata Lain dalam Percakapan Gaul Sehari-hari, Berasal dari Bahasa Sunda

Yuk, cari tahu apa arti kata ceunah yang berasal dari bahasa Sunda ini! Ketahui juga kosakata lain yang digunakan dalam percakapan gaul sehari-hari.

Editor: Elma Gloria Stevani
Shutterstock
Ilustrasi percakapan bahasa Sunda. 

TRIBUNJATIM.COM - Anda pasti penasaran dengan apa arti kata ceunah yang banyak digunakan dalam percakapan gaul anak-anak muda zaman sekarang.

Ya, kata yang satu ini seringkali muncul terutama dalam interaksi di media sosial.

Sebenarnya, apa sih arti kata ceunah itu?

Arti kata ceunah rupanya berasal dari bahasa Sunda.

Keberadaannya dalam kumpulan kosakata gaul anak muda tak lepas dari budaya viral yang marak di media sosial.

Beberapa waktu lalu, kata ceunah memang tengah booming dan digunakan oleh banyak orang.

Kata ceunah sendiri biasa dipakai untuk keseharian, sebagai sisipan dalam percakapan.
Yuk, cari tahu apa arti kata ceunah yang berasal dari bahasa daerah Indonesia, tepatnya bahasa Sunda ini!

Arti Kata Ceunah

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, ceunah adalah satu kata yang berasal dari bahasa Sunda.

Kata ceunah disinyalir berasal dari kata ceuk yang dalam bahasa Indonesia berarti 'kata'.

Sehingga, arti kata ceunah sendiri jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti 'katanya'.

Arti kata ceunah pun menjadi familiar di telinga masyarakat dan populer digunakan terutama di media sosial, khususnya Twitter dan Instagram.

Sehingga, saat ini kata ceunah tak hanya dipakai olah masyarakat Sunda sajam melainkan juga oleh masyarakat umum khususnya anak muda dari berbagai kalangan identitas kesukuan.

Di media sosial sendiri, arti kata ceunah sering kali dipakai sebagai celetukan untuk menyebut sesuatu yang 'mungkin belum banyak orang yang tahu'.

Contoh Penggunaan Kata Ceunah

Kata ceunah sejak dulu sudah digunakan oleh masyarakat Sunda secara umum.

Masyarakat Sunda menggunakan kata ceunah secara lisan maupun tulisan.

Namun, agaknya kata ceunah lebih sering dipakai dalam bentuk lisan sekaligus sebagai bentuk bagian dari dialek.

Meningkatnya kepopuleran kata ceunah membuat kata ini digunakan secara lebih luas termasuk oleh orang-orang yang berasal dari luar suku Sunda.

Baik secara lisan maupun tulisan di media sosial, arti kata ceunah yang adalah "katanya" ini pun dipakai sebagai pelengkap atau sisipan dalam percakapan gaul sehari-hari.

Sebagai bagian dari kata gaul, kata ceunah seringkali digunakan berbarengan dengan kalimat bahasa Indonesia, bahkan bahasa asing, atau bahasa daerah lainnya.

Agar Anda dapat memahaminya dengan lebih mudah, berikut beberapa contoh penggunaannya;

1. Penggunaan Ceunah dalam Bahasa Sunda

- Loba Jurigna ceunah (banyak Setan katanya)

- Ceunah kuring bade dipasihan acis (Katanya saya akan di kasih uang)

- Ceunah menang lomba? (Katanya menang lomba?)

2. Penggunaan Ceunah sebagai Bahasa Gaul

- Handphone lu udah ganti ceunah

- Ceunah gue bisa sukses tahun ini

- It,s just about time, ceunah.

Bahasa Sunda menjadi bahasa daerah dengan penutur terbanyak kedua setelah bahasa Jawa.

Persebarannya mencakup berbagai wilayah di Jawa Barat meliputi Bandung Raya, Cirebon, Indramayu hingga Banten yang kini sudah memisahkan diri menjadi provinsi sendiri.
 
Di Jakarta, bahasa Sunda sering dilibatkan dalam percakapan antar warga. Beberapa kosakata mungkin masih terdengar asing bagi masyakarakat di luar Jawa Barat, salah satunya adalah kumaha.
 
Jika diterjemahkan per kata, kumaha artinya bagaimana. Ini merupakan kata tanya sederhana untuk menanyakan suatu keadaan atau situasi.
 
Kata kumaha juga memiliki beberapa arti jika disandingkan dengan kata pelengkap lainnya.

Sebagai contoh, “kumaha, damang?” artinya “bagaimana, sehat?” dan "kumaha engke" artinya "bagaimana nanti."
 
Selain kumaha, ada juga kosakata lain yang sering digunakan dalam percakapan bahasa Sunda sehari-hari.

Agar lebih memahaminya, simaklah penjelasan berikut.

Kosakata Bahasa Sunda

Mengutip buku Suku Bangsa Dunia dan Kebudayaannya karya Pram (2013), dialek yang digunakan orang Sunda dalam percakapan sehari-hari terdiri dari beberapa jenis, di antaranya dialek barat (Banten), utara, selatan, timur, timur laut, dan tenggara.
 
Masyarakat Sunda kerap memadukan bahasa Indonesia dan Betawi dalam kesehariannya.

Bahasa ini biasa ditemukan di daerah perbatasan Jakarta seperti Depok dan Bekasi.
 
Dirangkum dari buku Kamus Basa Sunda-Indonesia , Indonesia-Sunda Untuk Pelajar & Umum terbitan Bhuana Ilmu Populer, berikut contoh percakapan bahasa Sunda yang bisa Anda simak: 
 
Roy: Hai! (Hai!)
 
 
Neni: Hai deui! (Hai lagi!)
 
 
Roy: Tiasa kenalan teu? (Bisa kenalan enggak?)
 
 
Neni: Mangga bade kenalan mah. (Silakan kalau mau kenalan).
 
 
Roy: Saha namina? (Siapa namamu?)
 
 
Neni: Neni.
 
 
Roy: Oh, sae namina. (Oh, bagus namanya).
 
 
Neni: Sae atuh. Dupi eta saha? (Bagus dong. Nama situ siapa?)
 
 
Roy: Abdi? Roy. (Aku? Roy.)

Neni: Sae namina jiga artis. (Bagus namanya mirip artis.)
 
 
 
Roy: Neni, di mana bumi teh? (Neni, rumahnya di mana?)
 
 
Neni: Di Sukaseuri.
 
 
Roy: Tiasa gentosan nomer hape atanapi WA? (Bisa tukeran nomoer HP atau WA?)
 
 
Neni: Kanggo naon? (Buat apa?)
 
 
Roy: Bilih aya peryogi we, supados gampil komunikasi pan ayeuna mah tos sakelas. (Barangkali ada perlu, agar gampang komunikasi kita kan sekarang sudah sekelas.)
 
 
Neni: Oh, muhun mangga. (Oh, iya boleh).
 
 
Roy: Sabaraha nomerna? (Berapa nomornya?)
 
 
Neni: Enol hiji dua tilu opat lima genep tujuh dalapan salapan. (0123456789).
 
 
Roy: Sok nu abdi seratkeun. 081xxx (Silakan punyaku tulis. 081xxx.). Atos? (Sudah?)
 
 
Neni: Atos.
 
 
Roy: Bakal sareng saha engke uih? (Akan bareng siapa nanti pulang?)
 
 
Neni: Nyalira. (Sendiri).
 
 
Roy: Sareng atuh. (Bareng yuk.)
 
 
Neni: Abdi na oge ngabantun motor. (Akunya juga membawa motor).
 
 
Roy: Oh, muhun atuh. (Oh, ya sudah).

Artikel ini telah tayang di Tribun Palu

Berita Jatim dan arti kata lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved