Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bengawan Solo Siaga Merah

Perahu Nelayan di Lamongan Rusak dan Tenggelam Dihantam Derasnya Arus Air Bengawan Solo

Sejumlah perahu nelayan di Lamongan rusak, bahkan ada yang tenggelam setelah dihantam derasnya arus air Bengawan Solo.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Hanif Manshuri
Tingginya debit air di Bengawan Solo yang terpecah masuk ke sudetan dari Pelangwot Kecamatan Laren-Sedayulawas Kecamatan Brondong, Lamongan, membawa musibah bagi nelayan, Sabtu (4/3/2023). Perahu nelayan rusak bahkan ada yang tenggelam. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Tingginya debit air di Bengawan Solo yang terpecah masuk ke sudetan dari Pelangwot Kecamatan Laren-Sedayulawas Kecamatan Brondong, Lamongan, membawa musibah bagi nelayan.

Derasnya aliran air mengakibatkan sejumlah perahu milik nelayan mengalami kerusakan. Bahkan satu di antaranya tenggelam akibat kuatnya arus air di sepanjang sudetan.

Ketua Rukun Nelayan (RN) Sedayulawas, Fauzi mengungkapkan, tingginya debit air yang ada di Bengawan Solo membawa bencana bagi nelayan yang ada di kawasan muara sudetan sungai, tepatnya di Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong

Arus air Bengawan Solo yang masuk ke laut utara pantai Lamongan melalui sudetan Pelangwot, menurut Fauzi, membuat sejumlah perahu milik nelayan Sedayulawas mengalami kerusakan, dan satu di antaranya sampai tenggelam.

"Kejadiannya pada subuh tadi," kata Fauzi kepada Tribun Jatim Network, Sabtu (4/3/2023). 

Dikatakannya, insiden itu terjadi saat arus air Bengawan Solo sedang kencang mengalir, sehingga perahu nelayan rusak karena terguling dan saling bertabrakan satu sama lain.

Menurutnya, ada satu perahu yang tenggelam akibat digulung  arus air Bengawan Solo yang masuk sudetan.

"Perahu yang tenggelam yaitu milik Heli Sukoco, dan beberapa perahu mengalami kerusakan pada bagian lambung meski tidak begitu fatal," ungkapnya.

Peristiwa ini akibat arus sungai yang kuat dan kencang, ditambah eceng gondok dan sampah yang terbawa arus turut menghantam perahu.

Fauzi menyebut, kejadian ini adalah yang terbesar jika dibanding sebelumnya.

Baca juga: Air Bengawan Solo Lamongan Siaga Merah, Permukaan Air Terpantau Naik, Curah Hujan Jadi Sebab

Derasnya arus sungai terpanjang di Jawa ini terjadi karena pintu air yang ada di DAM Benges dibuka penuh.

Pihaknya sudah meminta agar pemerintah menutup sementara DAM Benges, karena saat ini sedang dilakukan evakuasi perahu yang tenggelam.

"Kalau arusnya kencang, evakuasi perahu tidak bisa dilakukan," ujarnya. 

Sekretaris Rukun Nelayan (RN) Sedayulawas, Fatkhur menambahkan, akibat tenggelamnya perahu dan rusaknya perahu nelayan ini, sejumlah nelayan mengalami kerugian mencapai puluhan juta rupiah. 

Selain perahu yang tenggelam, perlengkapan nelayan yang ada di perahu banyak yang hilang. Sementara perahu belum berhasil diselamatkan.

"Nelayan baru sebatas berhasil menyelamat jaring perahu," katanya.

Sedangkan perlengkapan perahu lainnya, ada asbes, peti katu, pelampung dan lain-lain hilang tak bisa diselamatkan terbawa arus air Bengawan Solo.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved