Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tuban

Sawah Terendam Air Berhari-hari, Petani di Tuban Pilih Panen Dini, Hindari Kerugian Besar

Sawah terendam air selama berhari-hari, petani di Tuban pilih panen dini untuk menghindari kerugian besar.

Penulis: M Sudarsono | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/M Sudarsono
Melihat intensitas hujan yang tinggi hingga air merendam persawahan, para petani di Desa Bunut, Kecamatan Widang, Tuban, memilih panen padi lebih awal atau panen dini, Minggu (5/3/2023).  

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Sudarsono

TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Melihat intensitas hujan yang tinggi hingga air merendam persawahan, para petani di Desa Bunut, Kecamatan Widang, Tuban, memilih panen padi lebih awal atau panen dini

Rendaman air mencapai ketinggian sekitar 80 cm dan sudah berlangsung sekitar 20 hari. 

Menurut petani, panen dini akan mengurangi kerugian yang cukup besar. Jika tidak dilakukan, maka batang padi akan membusuk. 

"Kita panen dini untuk menghindari kerugian yang cukup besar," kata Sumadi (38), petani setempat, Minggu (5/3/2023). 

Ia menjelaskan, panen padi tidak memakai mesin kombi karena sawah terendam air, melainkan mengunakan alat seadanya, seperti sabit dan terpal plastik.

Padi selanjutnya dipotong kemudian diletakkan di dalam wadah terpal plastik, yang sebelumnya telah dibentuk seperti perahu.

Kalau sudah terisi padi penuh, maka terpal yang dibentuk seperti perahu lalu diseret ke lokasi yang lebih aman untuk dilakukan pemisahan antara benih padi dengan tangkai. 

"Aslinya masih kurang beberapa hari saja panennya, tapi hari ini terpaksa kita lakukan, karena padi ini sudah terendam air kurang lebih 20 hari," terangnya. 

Ia menambahkan, di lahan milik kakaknya bernama Sukono, panen padi dibantu 7 pekerja yang semuanya berasal dari desanya. 

Baca juga: Ratusan Hektare Sawah di Ponorogo Terendam Banjir, Sebagian Petani Alami Gagal Panen

Para pekerja itu akan berkerja dari pukul 06.00 WIB hingga 17.00 WIB, setiap pekerjaan akan diberikan upah Rp 125 ribu per hari. 

Sedangkan untuk pemanenan sendiri dibutuhkan waktu kurang lebih dua hari. 

"Petani sih masih untung tapi tidak banyak atas panen dini, karena biaya beli pupuk dan obat-obatan mulai tanam sampai panen saja sudah keluar biaya banyak. Apalagi harga gabah hanya Rp 4 ribu lebih, tetap bersyukur," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved