Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Arti Kata

Apa Itu Cancel Culture? Artis Korea Selatan Sering Kena, Mencuat Lagi Gegara Kasus Narkoba Yoo Ah In

Cancel culture sering terjadi pada artis Korea Selatan. Hukum sosial ini pun juga mengenai Yoo Ah In. Lebih tepatnya, apa itu cancel culture?

Editor: Olga Mardianita
teen.co.id
Yoo Ah In, artis Korea Selatan terkena kasus narkoba. Ia pun menerima cancel culture dari masyarakat Negeri Ginseng ini. 

TRIBUNJATIM.COM - Cancel culture sering menimpa artis Korea Selatan.

Baru-baru ini, cancel culture kembali mencuat gegara kasus narkoba Yoo Ah In.

Lantas, apa itu cancel culture?

Sebelumnya, Yoo Ah In terkena kasus narkoba usai mengaku menjalankan pengobatan propofol.

Yoo Ah In pun akhirnya dicap sebagai seleb problematik dan menerima cancel culture dari masyarakat Korea Selatan.

Akibatnya, beberapa brand sudah menghapus jejak sang aktor.

Informasi seputar berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Fenomena cancel culture adalah suatu hal yang sering terjadi dalam industri hiburan di Korea Selatan.

Pasalnya, pesohor Korea Selatan dituntut memiliki catatan hidup bersih dan terbebas dari segala isu negatif.

Menurut New York Post, cancel culture adalah fenomena “membatalkan” orang, merek, bahkan acara dan film karena dianggap bermasalah atau memiliki pengaruh buruk untuk masyarakat.

Masih dari sumber yang sama, Profesor Sosiologi dan Kriminologi Universitas Villanova, Dr. Jill McCorkel, mengatakan bahwa akar budaya membatalkan telah hadir sepanjang sejarah peradaban manusia.

Baca juga: Arti Kata Megengan dan Hukumnya dalam Islam, Tradisi yang Ramai Diperbincangkan Jelang Ramadan 2023

Baca juga: Arti Kata Old School Sering Disinggung di Sosial Media, Berkaitan dengan Zaman?

Masyarakat menghukum orang karena berperilaku di luar norma sosial yang dianut selama berabad-abad.

Dalam konteks ini, cancel culture adalah fenomena membatalkan atau memboikot yang dilakukan masyarakat untuk mengekspresikan sikap ketika seseorang melanggar norma sosial dan hukum.

Menurut Korea JoongAng Daily, cancel culture terjadi akibat ekspektasi masyarakat Korea Selatan yang menganggap bahwa tugas selebritas bukan hanya untuk menghibur, namun juga harus memberikan contoh untuk bersikap baik bagi masyarakat.

Anggapan tersebut membuat selebritas Korea Selatan harus berperilaku baik didepan maupun belakang layar.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved