Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Madura

Jelang Ramadan, Satgas Covid-19 RSUD SMART Pamekasan Minta Pemkab Tracing Perantau Pulang Kampung

Munculnya kasus Covid-19 varian Orthrus di Jakarta, membuat satgas RSUD SMART Pamekasan minta Pemkab tracing perantau jelang Ramadan dan mudik nanti

TRIBUNJATIM.COM/KUSWANTO FERDIAN
Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 RSUD SMART Pamekasan, dr Syaiful Hidayat, Jumat (10/3/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Kuswanto Ferdian

TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Satgas penanggulangan Covid-19 RSUD dr Slamet Martodirdjo (SMART) Pamekasan, Madura meminta Pemkab setempat melakukan tracing terhadap perantau yang hendak pulang kampung ke Pamekasan.

Permintaan tracing ini seiring merebaknya kasus positif Covid-19 varian Orthrus di Jakarta.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, terdapat sebanyak 34 kasus atau pasien positif Covid-19 varian Orthrus.

Dari total 34 kasus tersebut, 21 pasien berdomisili Jakarta dan 13 pasien sisanya dari luar Jakarta.

Rinciannya, 1 pasien balita, 28 pasien dewasa, dan 5 pasien lansia.

Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 RSUD SMART Pamekasan, dr Syaiful Hidayat menyatakan, perlu dilakukan tracing bagi perantau yang bekerja di Jakarta yang hendak pulang kampung ke Pamekasan. 

Baca juga: Dulu Aktor Tampan Nikahi Ibu Angkatnya, Kini Hijrah setelah Nyaris Meninggal Demi Cegah Covid-19

Pengamatan dia, banyak perantau asal Pamekasan yang bekerja di Jakarta yang biasanya pulang kampung jelang puasa dan jelang Hari Raya Idul Fitri.

"Namun pemberlakuan tracing itu kembali ke kebijakan Pemkab Pamekasan," kata dr Syaiful Hidayat, Jumat (10/3/2023).

Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam ini, adanya wabah pandemi Covid-19 belum dicabut oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pemerintah pusat.

Sampai saat ini, pemerintah hanya menyatakan pemberlakuan PPKM dicabut.

Saran dia, masyarakat Pamekasan tetap harus membiasakan diri memakai masker, sering mencuci tangan dan mematuhi protokol kesehatan.

"Apakah perlu dilakukan tracing dan testing, itu kebijakan pemerintah. Ya boleh saja kalau misalnya dia datang dari lokasi banyak kasus, misal dari Jakarta sekarang lagi banyak kasus Covid-19 varian Orthrus itu," sarannya.

"Kalau yang datang dari Surabaya tidak usah dan diberikan kelonggaran, karena di Surabaya belum ada kasus Covid-19 varian Orthrus, tapi prokes tetap jalan," sambung dia.

Dokter yang akrab disapa Yayak ini menganjurkan masyarakat Pamekasan yang mengidap gejala flu, batuk, dan meriang wajib mengisolasi diri, meski gejalanya tidak mengarah ke Covid-19.

Baca juga: 3 Tahun Munmun Kunci Anaknya di Rumah Imbas Takut Kena Covid-19, Tak Lihat Matahari, Kondisi Miris

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved