Berita Viral
Intip Google Bard, Chatbot AI Baru Pesaing Chat GPT yang Meluncur di Amerika Serikat & Britania Raya
Mari mengintip Google Bard, chatbot AI buatan Google yang meluncur di Amerika Serikat dan Britania Raya, tampilan antarmuka Bard mirip dengan Chat GPT
TRIBUNJATIM.COM - OpenAI meluncurkan Application Programming Interface (API) untuk Chat GPT, memudahkan pihak ketiga atau bisnis apa pun membangun teknologi Chat GPT ke dalam aplikasi, situs web, produk, dan layanan mereka.
API chatbot itu ditenagai GPT-3.5 turbo, model yang sama digunakan untuk produk web Chat GPT.
Pengembang dapat dengan mudah berinteraksi dengannya melalui titik akhir sederhana dan menggunakannya untuk tugas apa pun yang dapat dilakukan oleh Chat GPT, dari dalam situs web atau aplikasi mereka.
Model ini berjalan pada infrastruktur komputasi Microsoft Azure yang terhubung ke titik akhir pengguna. Ini dapat membuatnya berjalan secara independen dari beban server di situs web Chat GPT, menawarkan bisnis jalur khusus untuk pemrosesan AI.
Namun, yang terpenting dari API Chat GPT adalah biayanya. Chatbot bertenaga AI biasanya membutuhkan pusat data untuk berjalan, memaksa penyedia menghabiskan banyak uang untuk perangkat keras dan listrik untuk melayani jutaan pengguna.
Tetapi melalui pengoptimalan perangkat lunak, OpenAI telah berhasil mengurangi biaya untuk menjalankan Chat GPT hingga 90 persen.
Secara khusus, OpenAI berencana menagih pengguna API 0,002 dolar AS (Rp30 ribuan) untuk setiap 1.000 token, atau 750 kata, yang dihasilkan oleh ChatGPT.
Biayanya 10 kali lebih murah daripada akses API perusahaan untuk model bahasa besar Daviinci GPT-3.5 sebelumnya, yang juga dapat mendukung layanan chatbot.
Dinyatakan OpenAI, versi API ini mungkin yang paling ekonomis bagi pengembang yang mengharapkan permintaan lebih dari 450 juta token per hari, dan dapat disetujui melalui kontak langsung dengan perusahaan.
Lebih lanjut, data yang diproses melalui API tidak digunakan untuk pelatihan model atau peningkatan lain pada layanannya kecuali jika organisasi memilih untuk ikut serta.
OpenAI juga telah menangguhkan kebijakan peninjauan pra-peluncuran yang mengharuskan pengembang untuk menandai apa yang mereka gunakan pada model tersebut sebelum dapat diintegrasikan dalam aplikasi mereka.
“Data yang dikirimkan ke API OpenAI tidak digunakan untuk pelatihan, dan kami memiliki kebijakan retensi 30 hari yang baru dan terbuka untuk lebih sedikit berdasarkan kasus per kasus,” tweet CEO OpenAI Sam Altman, seperti dikutip dari ITPro, Jumat, 3 Maret.
"Kami juga telah menghapus ulasan pra-peluncuran kami dan membuat ketentuan layanan dan kebijakan penggunaan kami lebih ramah bagi pengembang," imbuhnya.
Model terbaru, gpt-3.5-turbo-0301, akan didukung hingga Juni dan rilis stabil baru dari gpt-3.5-turbo diharapkan pada April mendatang.
Pengembang akan diberikan pilihan untuk mengadopsi model stabil atau model khusus sesuai dengan kebutuhannya.
Kini, giliran chatbot AI Bard buatan Google akhirnya membuka layanannya untuk publik yang sidah diperkenalkan bulan lalu.
Untuk tahap awal, chatbot AI Bard baru meluncur untuk pengguna di wilayah Amerika Serikat (AS) dan Britania Raya (UK). Untuk mendapatkan aksesnya, pengguna harus terlebih dahulu mendaftar untuk mencoba chatbot ini di bard.google.com.
"Kami mulai membuka akses ke Bard, eksperimen awal yang memungkinkan Anda untuk berkolaborasi dengan AI generatif," tulis Google.
"Kami memulai (penggelontoran) dengan Amerika Serikat dan Britania Raya, kemudian nantinya memperluas (akses) ke lebih banyak negara dan bahasa pada masa yang akan datang," lanjut Google dikutip KompasTekno dari blog resminya, Jumat (24/3/2023).
Seperti chatbot Chat GPT, pengguna bisa mencari informasi dengan memberikan pertanyaan kepada Google Bard.
Nantinya, Bard akan menjawab pertanyaan pengguna secara luas layaknya ketika bertanya pada seseorang.

Melihat dari tangkapan layar yang dibagikan Google, tampilan antarmuka Bard mirip dengan Chat GPT dan chatbot AI Bing, karena sama-sama memiliki kolom pencarian tempat menulis pertanyaan.
Bedanya, bagian kiri bawah kolom jawaban chatbot AI Bard memuat tombol jempol ke atas, jempol ke bawah, refresh, dan Google it.
Tombol Google it ini dapat digunakan untuk mengubah pertanyaan pengguna menjadi pertanyaan yang dioptimalkan mesin pencari (search engine optimized) sebelum akhirnya diarahkan ke Google Search.
Selanjutnya, pada bagian kanan atas kolom jawaban terdapat opsi 'View other drafts' yang memungkinkan pengguna untuk melihat sejumlah draf jawaban Bard.
Pengguna dapat memilih draf jawaban yang terbaik dan kemudian memberikan pertanyaan lanjutan berdasarkan jawaban tersebut.
Google mengeklaim bahwa chatbot AI Bard dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan membangkitkan rasa ingin tahu pengguna, memberikan tips memotivasi membaca buku, menjelaskan fisika kuantum dalam istilah sederhana, dan memicu kreativitas dengan membuat kerangka postingan di blog. Karena masih dalam tahap eksperimen awal, terdapat kemungkinan bahwa chatbot yang mengandalkan model AI bernama Language Model for Dialogue Appications (LaMDA) ini memberikan informasi yang salah.
Inilah mengapa di bagian bawah kolom pencarian Bard tertulis 'Bard mungkin menampilkan informasi yang tidak akurat atau menyinggung yang tidak mewakili pandangan Google.'
Terdapat pula label 'Experiment' berwarna biru yang terletak di kanan logo Bard.
Oleh karena itu, Google membutuhkan saran dan kritik dari pengguna agar Bard bisa lebih baik lagi ke depannya.
Nantinya, Google akan memperluas akses Bard untuk lebih banyak negara dalam berbagai bahasa pada masa yang akan datang, meskipun perusahaan tersebut tidak blak-blakan menyebutkan tanggal pastinya.
Google juga akan menambahkan fitur lainnya seperti coding, sehingga pengguna bisa menggunakan Bard untuk mendukung aktivitas tersebut, dirangkum KompasTekno ( TribunJatim.com grup ) dari blog resmi Google, Jumat (24/3/2023).

Berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi artificial intelligence yang ada di dunia saat ini, selain Chat GPT.
1. Siri
Siri adalah asisten virtual yang ada di perangkat Apple seperti iPhone dan iPad. Siri menggunakan Teknologi AI untuk memahami perintah suara pengguna dan memberikan respon yang sesuai.
Siri dapat membantu pengguna melakukan berbagai tugas, seperti mengirim pesan, melakukan panggilan telepon, mencari informasi di internet, dan masih banyak lagi.
2. Alexa
Alexa adalah asisten virtual yang ada di perangkat Amazon seperti Echo dan Echo Dot.
Seperti Siri, Alexa menggunakan teknologi AI untuk memahami perintah suara pengguna dan memberikan respon yang sesuai.
Alexa dapat membantu pengguna melakukan berbagai tugas, seperti memutar musik, mengatur alarm, membeli barang di Amazon, dan masih banyak lagi.
3. Google Translate
Google Translate adalah aplikasi yang dapat menerjemahkan teks dan ucapan dari satu bahasa ke bahasa lainnya.
Aplikasi ini menggunakan teknologi AI untuk memahami arti kata dan frase, serta mengidentifikasi pola dalam bahasa yang berbeda. Google Translate dapat digunakan secara online maupun offline, dan tersedia dalam berbagai bahasa.
4. Tesla Autopilot
Tesla Autopilot adalah teknologi yang memungkinkan mobil Tesla untuk mengemudi sendiri dengan bantuan AI.
Mobil Tesla yang dilengkapi dengan Autopilot dapat mengatur kecepatan, memutar atau berpindah jalur, serta memarkir sendiri.
Teknologi ini masih dalam pengembangan dan pengujian, tetapi potensi kegunaannya sangat besar.
5. IBM Watson
IBM Watson adalah platform AI yang dikembangkan oleh IBM. Watson dapat memproses data dalam jumlah besar dan memberikan analisis yang akurat dan cepat.
Watson telah digunakan dalam berbagai sektor, seperti kesehatan, keuangan, dan pemerintahan. Watson juga dapat digunakan untuk membuat chatbot yang dapat membantu pelanggan atau pengguna dalam berbagai tugas.
6. DeepMind AlphaGo
DeepMind AlphaGo adalah program AI yang dikembangkan oleh perusahaan Google DeepMind. AlphaGo mampu bermain permainan strategi seperti Go dan chess dengan tingkat keahlian yang sangat tinggi.
AlphaGo berhasil mengalahkan pemain Go profesional terbaik di dunia dan menunjukkan kemampuan AI untuk mengambil keputusan dan memperhitungkan strategi dengan sangat cepat dan akurat.
Aplikasi AI di atas hanyalah beberapa contoh dari banyaknya aplikasi AI yang telah dikembangkan di dunia saat ini.
Dalam beberapa tahun ke depan, perkembangan teknologi AI diprediksi akan semakin pesat dan terus berkembang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Berita Jatim dan Berita Viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
Google Bard
pesaing Chat GPT
Chat GPT
Tribun Jatim
jatim.tribunnews.com
TribunJatim.com
berita Jatim terkini
Amerika Serikat
Britania Raya
bard.google.com
chatbot AI Bard
chatbot AI Bing
Google it
Bard
teknologi AI
Kondisi Bayi Zafa usai Yusuf Kolong Jembatan Ditangkap Polisi karena Curi Motor Kerabat |
![]() |
---|
Ingat Aipda Robig? Polisi yang Tembak Pelajar itu Masih Anggota Aktif dan Terima Gaji |
![]() |
---|
Kekayaan Kepala PPATK yang Meroket Ketika Rekening Rakyat Ramai Diblokir, Naik 2 Kali Lipat |
![]() |
---|
Sial Penjual Rujak Niatnya Nazar Siswa Malah Muntah-muntah, Kepsek Tak Tega Lihat Istrinya |
![]() |
---|
Sosok Firman Soebagyo yang Sebut Pengibaran Bendera One Piece adalah Makar: Harus Ditindak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.