Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pria Kesal Motornya Dibeli Pakai Uang Mainan, Pelaku Niatnya Bercanda, Langsung Dilaporkan ke Polisi

Pria kesal saat motornya dibeli pelajar pakai uang mainan, pelaku niatnya hanya bercanda.

Penulis: Alga | Editor: Sudarma Adi
KOMPAS.com/AUZI AMAZIA
Ilustrasi berita pria kesal saat motornya dibeli pelajar pakai uang mainan 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang pria kesal motor dibeli pakai uang mainan.

Pelaku mengaku jika niat pelaku cuma bercanda dan main-main.

Namun korban yang kesal melaporkan pelaku ke polisi.

Bagaimana kejadian selengkapnya?

Baca juga: Setrika Punggung Pacar, Remaja Usia 19 Tahun Kesal ke Kekasihnya Gegara Chat Tak Kunjung Dibalas

Melansir Kompas.com, seorang pelajar nekat beli motor pakai uang mainan.

Merasa kesal, korban pun melaporkan MZ ke Polsek Labuhanruku.

Kepada polisi, MZ mengaku hanya main-main.

Dikonfirmasi melalui telepon pada Jumat (31/3/2023) pagi, Kapolsek Labuhanruku, AKP Fery Kusnadi membenarkan kejadian tersebut.

Ia mengatakan, peristiwa terjadi pada Selasa (28/3/2023) malam, di depan sebuah hotel di Jalan Lintas Sumatra, Perkebunan Sei Balai, Kecamatan Sei Balai, Kabupaten Batu Bara.

"Namanya kepingin, dia beli kereta (sepeda motor) jadi dia beli pakai uang mainan."

"Uang mainan itu kan ukurannya beda, semua beda. Udah itu ada tulisannya uang mainan."

"Tapi enggak sempat terjadi. Hanya kasih uang mainan itu. Dibilang yang punya kereta, kau macam betul aja, uang mainan pula kau kasih," kata Fery Kusnadi.

Kejadian bermula saat MZ melihat sepeda motor dijual di marketplace.

Lalu MZ menghubungi si penjual dan janjian untuk bertemu di lokasi.

Saat itu si penjual sepeda motor bernama Tri Endi ragu.

Ia kemudian meminta MZ menunjukkan uangnya.

Betapa kagetnya si pemilik sepeda motor setelah melihat uang segepok yang diserahkan MZ.

"Jadi aneh dan lucu juga. Aku hanya main-main aja, Pak, katanya."

"Di marketplace itu kan ada jual kereta, diteleponnya lah, jual berapa, jumpa yok, jumpa lah mereka, dikasih lah uang ini," bebernya."

"Kau main-main ya atau apa. Kan uang mainan. Kalau mau abang, tukar uang ini enggak apa-apa," katanya.

Baca juga: 3 WNA Kuras Uang dari Toko Telur di Lamongan Pakai Cara Halus, Korban Seperti Tak Sadar

Mendengar jawaban tersebut, si penjual sepeda motor melaporkannya ke Polsek Labuhanruku.

Pada hari yang sama, personel menindaklanjuti laporan tersebut dan membawa MZ ke Mapolsek Labuhanruku.

Di hari yang sama pula perkara diselesaikan.

Orang tua MZ juga datang dan dimediasi oleh bagian Penelitian Masyarakat (Litmas).

Dari mediasi tersebut, kedua belah pihak sepakat dan tidak keberatan.

Korban akhirnya mencabut laporan karena perbuatan melanggar hukumnya masih tipis dan belum sempat terjadi transaksi juga.

Belum ada penyerahan sepeda motor juga.

Fery menegaskan, MZ mengetahui bahwa uang yang dipakainya untuk membeli sepeda motor adalah mainan.

"Dia ya tau lah (itu uang mainan). Kepengin dia punya kereta. Itu lah motif tujuannya."

"Cemana mau dikasih, kasih, kalau enggak ya enggak, gitu katanya. Dia beli uang mainan itu di online," kata Fery Kusnadi.

Ia mengaku sudah mendatangi rumah MZ.

Di sana ia menemukan segepok uang mainan tersebut disimpan di bawah tempat tidurnya.

Uang mainan tersebut sekilas gambarnya sama, namun ukurannya lebih kecil dan kertasnya lebih tipis.

Selain itu pada kertas yang menyerupai uang tersebut terdapat tulisan uang mainan.

"Kecuali uang palsu, dicetak segala macam. Ini ada tulisan uang mainan. Motif lain enggak ada."

"Cuma ya bersentuhan dengan hukum. Udah kita amankan uang mainan itu. Orangnya dijamin orang tuanya," tandas Fery Kusnadi.

Uang mainan yang digunakan dukun pengganda uang di Gresik untuk menipu para korban, Kamis (12/1/2023).
Ilustrasi uang mainan (ISTIMEWA)

Sementara itu ayah dan anak, Kasiran dan Muchammad Khafid Fidianto (29), sudah bertahun-tahun mengindam-idamkan memiliki mobil.

Niatnya memiliki mobil supaya kalau mudik dari Surabaya ke Jombang tidak perlu repot-repot naik bus.

Warga asal Jombang yang 10 tahun menetap di rumah kontrakan Jalan Ambengan, Surabaya, ini akhirnya bisa mengumpulkan uang sebesar Rp110 juta pada awal Januari 2023 lalu.

Dengan jumlah segitu, Khafid dan bapaknya sepakat membeli mobil bekas.

Khafid di bulan tersebut mulai cari-cari kendaraan roda empat bekas di Facebook.

28 Januari 2023, Khafid menemukan mobil Toyota Avanza tipe G tahun 2014 dijual dengan harga Rp108 juta oleh pelaku bernama Agus.

Meresa tertarik, Khafid meminta nomor telepon Agus dan komunikasi berlanjut via WhatsApp.

Sehari berikutnya, tanggal 30 Januari 2023, Khafid mengecek unit kendaraan tersebut di rumah dengan alamat Jalan Ngurah Rai Blok C No 5, Puri Mas Gunung Anyar, Surabaya.

Di sana Khafid melihat unit tersebut ada, namun tidak bertemu dengan Agus.

Sebelum bertemu, Agus memang sempat bilang ke Khafid kalau tidak ada di rumah karena lagi mengurus pekerjaan di Pasuruan.

Khafid dipersilakan mengecek mobil tersebut karena di rumah ada adiknya bernama Arga.

Sampai di rumah tersebut, Khafid memang berjumpa dengan Arga.

Ia pun langsung mengecek detail kesehatan mesin dan surat-surat kendaraan.

Bahkan Khafid sempat menjajal menyetir mobil tersebut keliling perumahan ditemani Arga.

Khafid merasa cocok dengan kendaraan tersebut lalu kembali mengontak Agus untuk menego harga dan sepakat ditebus dengan nominal Rp105 juta.

"Aku sempat mau bayar tunai ke Arga. Tapi sama Arga ditolak, alasannya enggak berani karena hanya dipasrahi Agus titip unit."

"Aku akhirnya sepakat tanggal 30 Januari membayar mobil tersebut dengan cara transfer," ujar Khafid.

Muchammad Khafid Fidianto (29) menunjukkan bukti telah membuat laporan penipuan jual mobil di Polrestabes Surabaya.
Muchammad Khafid Fidianto (29) menunjukkan bukti telah membuat laporan penipuan jual mobil di Polrestabes Surabaya. (TRIBUNJATIM.COM/TONY HERMAWAN)

Esok Khafid bersama ayahnya datang kembali ke rumah Arga dengan maksud mengajak ke bank untuk menjadi saksi pembayaran mobil ke Agus.

Kali ini ayah Khafid ikut karena ingin setelah mobil itu ditebus langsung jalan-jalan keliling Surabaya.

Namun ternyata nomor Agus tidak aktif seusai terima dana sebesar Rp105 juta dari Khafid dan WhatsApp-nya diblokir.

Khafid saat itu sempat meminta izin ke Arga untuk tetap membawa pulang, namun tidak diberi izin.

Alasannya Arga belum terima uang dari Agus.

"Di situ Arga baru ngaku belum pernah ketemu Agus. Hanya kenal lewat sosial media saja," ujarnya.

Keinginan ayah Khafid pulang dari rumah Arga jalan-jalan Surabaya kali ini pun pupus.

Ayah Khafid mengetahui menjadi korban penipuan langsung syok dan menangis.

Khafid pun memutuskan mengajak Arga membuat laporan ke Polrestabes Surabaya.

Ayah Khafid sampai sekarang masih terlihat murung dan sering malas dagang.

Khafid sekarang menunggu tindak lanjut polisi mengungkap penipuan kasus ini.

AKBP Mirzal Maulana selaku Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya ketika dikonfirmasi menjelaskan kalau perkara ini tengah ditangani Unit Jatanras.

Iptu Ryo Pradana selaku Kanit Jatanras pun meminta korban untuk bersabar.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved