Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Arti Kata

Arti Kata Mokel, Hindari saat Bulan Ramadan, Hanya 6 Orang Ini yang Boleh Buka Puasa Siang Hari

Inilah arti kata mokel dan istilah membatalkan puasa di daerah lainnya. Berikut golongan orang yang boleh buka puasa di siang hari.

Editor: Hefty Suud
pixabay
Ilustrasi arti kata mokel, dilegkapi hukum membatalkan puasa di siang hari bulan Ramadan. 

TRIBUNJATIM.COM -  Di tengah bulan Ramadan, kata 'mokel' mendadak populer. 

'Mokel' di Jawa Timur diketahui sebagai kegiatan yang berkaitan dengan ibadah puasa

Namun arti kata mokel ternyata negatif dan sebaiknya dihindar dilakukan di bulan Ramadan.

Kata 'mokel' merupakan istilah buka puasa siang hari atau membatalkan puasa sebelum waktunya.

Di beberapa daerah, 'mokel' disebut dengan istilah lain. 

Lantas bagaimana hukum membatalkan puasa di siang hari

Berikut penjelasan tentang arti kata mokel dan istilah lainnya di daerah lain, dilengkapi dengan hukum membatalkan puasa siang di hari melansir dari NU online.  

Baca juga: Disebut Pelancar Rezeki Jalur Langit, Ini Keutamaan Salat Tahajud di Ramadan 2023: Tata Cara - Doa

Informasi seputar berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

TribunJatim.com merangkum arti kata mokel dan istilah lainnya dari berbagai daerah. 

Jangan sampai mokel saat Ramadan 2023 yaa Tribunners!

Mokel

Kata mokel populer penggunaannya pada Bulan Ramadan, terutama bagi orang-orang yang sedang menjalankan ibadah puasa.

Namun mokel adalah kata yang tidak terdapat di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, maupun glosarium online manapun.

Baca juga: Arti Kata Mokel, Takjil, dan Ngabuburit, Bahasa Gaul Viral di TikTok Berkaitan dengan Jam Buka Puasa

Dirangkum dari berbagai sumber, mokel merupakan kosa kata yang berasal dari bahasa Jawa Timuran yang memiliki arti berbuka puasa sebelum waktunya.

Kata 'mokel' juga digunakan untuk menyebut perilaku seseorang yang sengaja membatalkan puasa. 

Adapun mokel bisa juga diartikan membatalkan puasa secara diam-diam karena suatu hal, kemudian lanjut berperilaku layaknya sedang berpuasa di depan orang lain.

Istilah ini populer di daerah Surabaya, Malang dan sekitarnya.

Kata ini serupa dengan mokah, yang juga berarti membatalkan puasa atau berbuka sebelum waktu yang ditentukan.

Baca juga: Arti Kata Puasa Ramadan dan Keutamaan yang Ada di Dalamnya, Lengkap dengan Doa Sahur dan Berbuka

Ilustrasi arti kata mokel. Dilengkapi istilah lain dari 'mokel' di berbagai daerah.
Ilustrasi arti kata mokel. Dilengkapi istilah lain dari 'mokel' di berbagai daerah. (Pixabay)

Tempus

Kata tempus ini juga sama dengan mokel. 

Istilah tempus populer di Medan, merujuk ada kegiatan buka puasa di siang hari.

Untuk diketahui, arti kata tempus merupakan singkatan dari TEMbak PUaSa.

Mereka yang melakukan tempus bisanya karena alasan tak kuat menahan lapar atau kelelahan.

Baca juga: Arti Kata Ngab dan Ngabers untuk Menyapa Laki-laki, Ketahui Juga Panggilan Gaul Lain di Media Sosial

Baca juga: Arti Kata Bombastic Side Eye, Biasa Dijadikan Sound Sampai Viral di TikTok, Gestur Tubuh Tak Suka?

Arti kata tempus juga ada dalam dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Di KBBI, tempus adalah waktu (sebagai kategori semantis).

Tempus memiliki arti dalam bidang ilmu linguistik.

Sehingga ada perbedaan arti kata tempus dalam KBBI dan kata 'tempus' yang populer di kalangan anak Medan saat puasa Ramadan.

Godin

Ilustrasi - Arti kata godin yang sama dengan mokel
Ilustrasi - Arti kata godin yang sama dengan mokel (freepik)

Untuk kosa kata godin ini cukup populer di kalangan anak muda Sunda ketika puasa Ramadan tiba.

Sama halnya dengan mokel, arti kata godin merujuk pada hal batal puasa sebelum waktunya.

Dilansir dari Tribun Pekanbaru, godin adalah istilah yang digunakan anak muda ketika makan siang hari di Bulan Ramadan dengan sembunyi atau diam-diam.

Artinya godin, membatalkan puasa di siang hari, tidak hanya makan.

Namun termasuk minum, merokok dan lain-lain dengan cara diam-diam.

Orang yang melakukan godin akan melanjutkan lagi puasa seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Baca juga: Arti Kata Ngabeubeurang, Viral di TikTok Ramadan 2023, Sama dengan Bahasa Gaul Mokel - Puasa Sapi?

Orang-orang yang boleh membatalkan puasa di siang hari

Makan, minum, dan hal lain yang membatalkan puasa, mesti diatur ketika kita memasuki bulan Ramadan.

Pasalnya semua yang dibolehkan siang dan malam di luar bulan Ramadan, bisa jadi sebagiannya dilarang di siang hari di bulan Ramadan.

Larangan ini berlaku bagi mereka yang muslim, baligh, dan mampu untuk menahan ketentuan puasa. Meskipun demikian, ada orang-orang yang masuk dalam pengecualian.

Inilah enam orang yang disebutkan Syekh M Nawawi dalam Kasyifatu Saja. Mereka diizinkan secara syara’ untuk membatalkan puasanya.

يباح الفطر في رمضان لستة للمسافر والمريض والشيخ الهرم أي الكبير الضعيف والحامل ولو من زنا أو شبهة ولو بغير آدمي حيث كان معصوما والعطشان أي حيث لحقه مشقة شديدة لا تحتمل عادة عند الزيادي أو تبيح التيمم عند الرملي ومثله الجائع وللمرضعة ولو مستأجرة أو متبرعة ولو لغير آدمي

Artinya, "Untuk enam orang berikut ini, diperbolehkan berbuka puasa di siang hari bulan Ramadan. Mereka adalah pertama musafir, kedua orang sakit, ketiga orang jompo (tua yang tak berdaya), keempat wanita hamil (sekalipun hamil karena zina atau jimak syubhat [kendati wanita ini berjimak dengan selain manusia tetapi ma’shum])."

Kelima orang yang tercekik haus (sekira kesulitan besar menimpanya dengan catatan yang tak tertanggungkan pada lazimnya menurut Az-Zayadi, sulit yang membolehkan orang bertayamum menurut Ar-Ramli)-serupa dengan orang yang tercekik haus ialah orang yang tingkat laparnya tidak terperikan-, dan keenam wanita menyusui baik diberikan upah atau suka rela (kendati menyusui bukan anak Adam, hewan peliharaan misalnya).

Agama memungkinan orang-orang ini terbebas dari kewajiban puasa di bulan Ramadan.

Meskipun sebagian dari enam orang ini harus menggantinya di luar Ramadan.

Karena, kondisi yang dialami enam orang ini, dalam pandangan ulama, memungkinkan hilangnya kemampuan puasa dari yang bersangkutan saat Ramadan.

Artinya, agama tidak memaksakan mereka yang tidak mampu berpuasa.

Hukum membatalkan puasa di siang hari

Konsekuensi buka puasa di siang hari terbagi atas empat jenis:

  • Pertama, buka puasa di siang Ramadan yang mengharuskan qadha dan fidyah. Hal ini berlaku bagi dua orang, pertama adalah orang yang berbuka puasa karena mengkhawatirkan orang lain seperti orang yang berbuka puasa demi menyelamatkan nyawa orang lain atau makhluk hidup lainnya, atau seperti ibu hamil dan ibu menyusui yang berbuka puasa karena mengkhawatirkan janin atau bayinya.
  • Kedua, adalah orang yang berbuka puasa lalu menunda qadhanya hingga datang Ramadan berikutnya. Padahal ia sempat mengqadhanya. Kedua, buka puasa di siang Ramadan yang mengharuskan qadha, tanpa wajib fidyah. Hal ini berlaku bagi banyak oran, yaitu mereka yang pingsan, orang lupa niat puasa di malam harinya, mereka yang memang sengaja tidak berpuasa Ramadan tanpa uzur.
  • Ketiga, buka puasa di siang Ramadan yang mengharuskan fidyah, tanpa wajib qadha. Hal ini berlaku bagi lansia dan orang sakit permanen yang tidak pernah akan sanggup lagi berpuasa hingga kapan pun. Keempat, buka puasa di siang Ramadan yang tidak mengharuskan qadha dan fidyah. Hal ini berlaku bagi mereka yang hilang ingatan, yaitu gila (maaf). Termasuk dalam kriteria keempat ini adalah anak kecil yang belum baligh dan orang kafir asli sebagaimana penjelasan Syekh M Nawawi Banten dalam Kasyifatus Saja, Syarah Safinatun Naja. Wallahu a’lam.

Berita tentang Ramadan 2023 lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved