Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ramadan 2023

Hikmah Ramadan : Memakmurkan Masjid dan Dimakmurkan Masjid

Salah satu yang menjadi barometer keimanan seseorang adalah kecenderungannya didalam memakmurkan masjid, Baik sebagai pengurus ataupun jamaah masjid.

Editor: Sudarma Adi
Istimewa
Dr. KH.. Muhammad  Sudjak,  M.Pdi 

Oleh: Dr. KH.. Muhammad  Sudjak,  M.Pdi. (Ketua MUI Jatim dan Direktur Masjid Al Akbar) 

TRIBUNJATIM.COM- Salah satu yang menjadi barometer keimanan seseorang adalah kecenderungannya didalam memakmurkan masjid, Baik sebagai pengurus ataupun jamaah masjid.

Di zaman nabi ada sahabat tuna netra bernama Abdullah ibnu maktum yang setiap hari selalu mendatangi masjid untuk shalat berjamaah.

Di suatu kesempatan, Nabi pernah menyampaikan pada sahabat jika ingin melihat potret orang beriman, lihatlah  sosok Abdullah ibnu Maktum.

Dalam surat At Taubah ayat 18 Allah berfirman

Yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah. Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.

Baca juga: Hikmah Ramadan : Puasakan Diri, Mendirikan Puasa

Memakmurkan masjid tak sekedar meramaikan dan memenuhi panggilan Allah, tapi disitu ada ketentraman, kebahagian, dan kenyamanan.

Sangat tepat jika memposisikan masjid sebagai kebutuhan untuk meraih kebahagiaan. Jika fisik membutuhkan rumah sakit untuk mengobati segala penyakit dzahir, masjid juga kalah penting untuk mengobati derita bathin agar selalu diliputi bahagia. 

Dalam sebuah riwayah, Nabi dawuh:

"Dan tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu diantara rumah-rumah Allah, mereka membaca Kitabullah dan mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka ketenangan, rahmat akan meliputi mereka, para Malaikat mengelilingi mereka, dan Allah memuji mereka di hadapan makhluk yang ada di sisi-Nya." (HR. Muslim)

Selain ketenangan dan kebahagiaan, dimasjid itu tempat bertemunya antar ummat islam. Saling sapa, saling berbagi cerita, sembari merekatkan ukhuwah islamiah.

Betapa Allah benar-menekankan tentang ukhuwwah islamiah. Dalam Alquran disebutkan:

"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.(QS. Al-Hujurat: 10)"

Sedang di akhirat kelak, para pemakmur masjid itu menjadi prioritas. Sebagaimana dalam hadits:

"Tujuh golongan yang dinaungi Allah dalam naungan-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: Imam yang adil, seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah, seorang yang hatinya bergantung ke masjid, dua orang yang saling mencintai di jalan Allah, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, 'Sesungguhnya aku takut kepada Allah.' Dan seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta seseorang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya." (HR. Al-Bukhori)

Dengan demikian, memakmurkan masjid merupakan kemuliaan di dunia hingga di akhirat. Ada dimensi vertikal, ada dimensi  khorizontal. Semoga Allah terus memberikan kekuatan terhadap kita untuk senantiasa menjadi pemakmur masjid.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved