Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ramadan 2023

5 Keistimewaan Malam Lailatul Qadar, Lebih Baik dari Seribu Bulan hingga Diampuni Dosa-dosanya

Malam Lailatul Qadar adalah suatu malam pada bulan Ramadan yang sangat bernilai di sisi Allah. Berikut keistimewaannya.

TribunnewsMaker
Malam Lailatul Qadar adalah suatu malam pada bulan Ramadan yang sangat bernilai di sisi Allah lebih baik dari 1000 bulan. 

TRIBUNJATIM.COM - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar abbas menyampaikan malam Lailatul Qadar adalah suatu malam pada bulan Ramadan yang sangat bernilai di sisi Allah lebih baik dari 1000 bulan.

Malam Lailatul Qadar merupakan malam turunnya ayat pertama Alquran kepada Nabi Muhammad.

Wahyu tersebut diturunkan Allah melalui perantara malaikat Jibril dan diterima Nabi Muhammad.

"Jadi kalau kita beribadah dan berbuat kebaikan di malam tersebut (lailatul qadar), maka oleh Allah SWT amal ibadah dan kebaikan yang kita lakukan tersebut akan diganjar dengan balasan yang sama. Artinya, kita telah berbuat hal tersebut 1000 bulan atau 83,3 tahun," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Rabu (12/4/2023).

"Oleh karena itu adalah sangat wajar orang berebut untuk memburu dan mendapatkan malam lailatul qadar tersebut," sambungnya.

Anwar menuturkan, ada perbedaan pendapat terkait dengan kapan terjadinya Lailatul Qadar.

Baca juga: Kaidah Waktu Malam Lailatul Qadar Menurut Hitungan Imam Ghazali, Kemuliaan 10 Hari Terakhir Ramadan

Ada yang mengatakan malam Lailatul Qadar terjadi pada malam ke-17 di bulan Ramadan.

Namun ada pula yang mengatakan bahwa malam Lailatul Qadar terjadi pada hari ke-24 atau malam ke-25 di bulan Ramadan.

"Tapi Rasulullah sangat menganjurkan kita untuk lebih meningkatkan lagi amal ibadah dan kebaikan kita di 10 malam terakhir pada bulan Ramadan," jelasnya.

"Jadi kalau disimpulkan tidak ada seorang pun yang tahu tentang kapan malam Lailatul Qadar tersebut terjadi," tandasnya.

Lailatul Qadar biasanya terjadi pada tanggal-tanggal ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadan, seperti malam 21, 23, 25, 27, dan 29.

Menurutnya, setiap Muslim pasti akan mendapatkan malam Lailatul Qadar selama mereka masih hidup selama bulan Ramadan tersebut.

Hanya saja, yang membedakan adalah persoalan setiap Muslim bisa beribadah dan berbuat kebaikan di malam tersebut secara maksimal atau tidak.

"Ini tentu tergantung kepada diri kita masing-masing. Oleh karena itu, kalau kita mau mendapatkan malam lailatul qadar, maka sejak malam pertama sampai dengan malam terakhir dari bulan Ramadhan, kita banyak beribadah dan berbuat kebajikan," ungkap Anwar.

Baca juga: Trending di Twitter, Apa Itu Lailatul Qadar? Tutorial Salat Malam, Wanita Haid Juga Bisa Ibadah

Anwar mengatakan terkait dengan tanda-tanda dari malam lailatul Qadar tersebut.

Menurutnya, ada beberapa yang berpendapat bahwa malam Lailatul Qadar ditandai dengan beberapa hal, seperti langit yang cerah (tidak mendung), serta suasana dan angin sejuk di malam hari.

Meski begitu, ia menyampaikan bahwa tidak ada yang bisa mengetahui secara pasti kapan malam Lailatul Qadar itu terjadi.

"Tidak ada tanda pasti yang bisa kita ketahui dan pastikan. Meskipun beberapa mengatakan tanda-tandanya seperti yang saya sebutkan tadi, namun tidak ada yang bisa memastikannnya," pungkasnya.

Keistimewaan malam Lailatul Qadar

Dilansir dari Kompas.com, berikut ini adalah keutamaan dan keistimewaan malam Lailatul Qadar:

1. Lebih baik dari seribu bulan

Malam Lailatul Qadar merupakan satu malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Hal itu seperti dalam firman Allah SWT berikut:

"Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." (QS Al Qadr ayat 3).

Syekh Abdul Halim Mahmud dalam Syahr Ramadhan menghitung seribu bulan setara dengan 83 tahun 4 bulan.

"Seribu bulan adalah delapan puluh tiga tahun empat bulan. Itu merupakan standar umum umur manusia. Lailatul qadr (alfu syahrin) lebih baik dari umur manusia, dari umur setiap manusia, baik umur manusia di masa lalu maupun umur manusia di masa mendatang. Intinya, lailatul qadr lebih baik dari (usia) zaman," kata Syekh Abdul Halim.

Umat muslim amaah mengikuti salat tahajud, hajat dan tasbih saat melakukan itikaf atau berdiam diri di dalam masjid pada malam ganjil hari ke-21 Ramadan di Masjid Al Akbar Surabaya, Rabu (6/6/2018) dini hari. Menginjak malam 21 Ramadan, Masjid Al Akbar menggelar acara ibadah qiyamul lail, untuk memperoleh berkah lailatul qadar.
Umat muslim amaah mengikuti salat tahajud, hajat dan tasbih saat melakukan itikaf atau berdiam diri di dalam masjid pada malam ganjil hari ke-21 Ramadan di Masjid Al Akbar Surabaya, Rabu (6/6/2018) dini hari. Menginjak malam 21 Ramadan, Masjid Al Akbar menggelar acara ibadah qiyamul lail, untuk memperoleh berkah lailatul qadar. (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

2. Diampuni dosa-dosanya

Selain itu, malam Lailatul Qadar juga menyimpan keutamaan lain yakni dosa seorang Muslim akan diampuni.

Tentu saja itu berlaku bagi setiap Muslim yang menghidupkan malam Lailatul Qadar.

Hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA. Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni," (HR Bukhari).

3. Dikabulkannya doa-doa

Syekh Ahmad Thayyib juga mengatakan, segala doa yang tidak diterima di waktu-waktu lain akan diterima di malam Lailatul Qadar.

Oleh karena itu, ia mengajak seluruh umat Islam untuk memperbanyak ibadah, seperti shalat, istighfar, membaca Alquran, dan mengharap rahmat Allah.

Baca juga: Tata Cara Itikaf di Masjid untuk Meraih Kemuliaan Lailatul Qadar, Amalan 10 Hari Terakhir Ramadan

4. Penuh berkah

Malam Lailatul Qadar juga merupakan malam yang menyimpan beribu berkah.

Hal itu dijelaskan dalam surat Al Dukhan ayat 3 sebagai berikut:

"Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi," (QS Al Dukhan ayat 3).

5. Dicatatkannya takdir tahunan

Hal itu sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam surat Al Dukhan ayat 4:

"Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah," (QS Al Dukhan ayat 4).

Beberapa ulama menafsiri "segala urusan" dalam ayat tersebut dengan semua hal yang berhubungan dengan kehidupan makhluk, seperti hidup, mati, rezeki, untung baik, untung buruk, dan sebagainya.

Sehingga malam Lailatul Qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia.

Berita seputar Ramadan 2023 lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved