Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ramadan 2023

Keutamaan Salat Tasbih di Malam Ganjil 10 Hari Terakhir Ramadan, Menghapus Dosa hingga Hati Tenang

Adapun salat tasbih dianggap sebagai pilihan tepat untuk dilaksanakan di malam hari menyambut Lailatul Qadar.

ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM/KOMINFO KOTA MADIUN
Salat Maghrib dan Isya berjamaah di Masjid Syuhada Kelurahan Kanigoro, Kota Madiun. Adapun salat tasbih dianggap sebagai pilihan tepat untuk dilaksanakan di malam hari menyambut Lailatul Qadar. 

TRIBUNJATIM.COM - Pada malam ganjil 10 hari terakhir Ramadan, salat tasbih kerap dikerjakan di masjid untuk meraih kemuliaan malam Lailatul Qadar atau malam likuran.

Ini dijalankan sebagaimana anjuran para ulama, di mana setiap malam likuran mempunyai potensi hadirnya Lalilatul Qadar.

Dalam menyambut Lailatul Qadar, banyak amalan-amalan yang dapat dijalani: shalat, dzikir, baca Aluran, itikaf dan lain-lain.

Adapun salat tasbih dianggap sebagai pilihan tepat untuk dilaksanakan di malam hari menyambut Lailatul Qadar.

Beberapa ulama menyampaikan bahwa keutamaan salat tasbih sangat besar sekali.

Sebab dalam salat tasbih banyak membaca kalimah thayyibah yang intinya memuji Allah SWT dan rasa keinginan hamba untuk meminta ampun atas dosa-dosa yang dimilikinya.

Baca juga: Cara Menghitung Zakat Mal Pakai Kalkulator Zakat Baznas, Dilengkapi Panduan Membayarnya via Online

Hadits riwayat Imam Abu Dawud juga menegaskan tentang keutamaan salat tasbih yang sangat besar sekali manfaat dan pahalanya.

Empat rakaat salat tasbih ini dapat dijadikan perantara penghapusan dosa-dosa manusia.

Bahkan dijelaskan bahwa dosa yang diampuni adalah segala jenis dosa: sengaja-tidak sengaja, lama-baru, kecil-besar, sembunyi dan terang-terangan.

Jadi salat tasbih menjadi media taubat yang paling praktis.

Belum lagi, salat tasbih yang dijalankan di bulan mulia Ramadan ditambah lagi malam mulia menjelang Lailatul Qadar.

Dengan tiga prinsip itulah salat tasbih ini dapat diartikan memiliki keutamaan yang besar.

Baca juga: Cara Membayar Zakat Fitrah Online dengan Mudah Melalui Website Baznas, Tunaikan Sebelum Lebaran Tiba

Pertama, mengampuni dosa.

Salat tasbih ini akan menguatkan diri untuk menjadi hamba Allah yang suci dan bersih dari dosa.

Kedua, memuliakan Islam.

Dengan menjalankan salat tasbih, maka otomatis memuliakan Islam dengan menjalankan sunnah Rasulullah SAW.

Ketiga, mendapatkan keberkahan.

Dari salat tasbih ini, muncul keberkahan yang akan menjadikan kehidupan semakin tertata dengan baik.

Tidak ada kekurangan apapun yang diterima selama hidup.

Dan keempat, menenangkan hati.

Orang yang rajin menjalankan salat tasbih akan membuat hati semakin tenang karena semakin dekat dengan Allah.

Kedekatan hamba dengan Allah melalui salat inilah yang menjadi salah satu kunci menuju surganya Allah SWT.

Baca juga: BACAAN Niat Itikaf untuk Mendapatkan Malam Lailatul Qadar dan 5 Amalan Mulia yang Dianjurkan

Karena keutamaan salat tasbih ini sangat besar, maka Rasulullah dalam menganjurkan melakukan salat sunah ini.

Nabi menganjurkan agar salat tasbih dilakukan sehari sekali, bila tidak mampu, dilaksanakan seminggu sekali, atau sebulan sekali, atau bisa setahun sekali, hingga setidaknya satu kali seumur hidupnya.

Malam Lailatul Qadar yang harinya dirahasiakan oleh Allah ini akan menjadi istimewa jika diisi dengan salat tasbih.

Tentunya tahapan-tahapan salat sunnah lainnya di malam Ramadan: tarawih, witir, tasbih, tahajjud, hajat dan lain-lain.

Inti dari salat tasbih di malam likuran adalah menghormati malam mulia dengan salat yang mulia.

Tentu harapannya adalah surga yang mulia. (oleh M Rikza Chamami, Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UIN Walisongo, dikutip dari Tribun Jateng, Jumat (14/4/2023).

Tata cara salat tasbih

1. Berdiri menghadap kiblat, kemudian melafadzkan niat.

Lafadz niat shalat Tasbih ialah sebagai berikut:

اصلي سنةالتسبيح ركعتين لله تعالي، الله اكبر

Ushalli sunnatat-tasbiihi rak'ataini lillaahi ta'aalaa, Allaahu akbar.

Artinya: Aku niat shalat Tasbih dua rakaat, karena Allah ta'ala. Allahu akbar.

2. Setelah membaca do'a iftitah kemudian membaca surah Al-fatihah, lalu membaca surah lain (tidak ketentuan surah khusus), kemudian sebelum rukuk membaca tasbih sebanyak 15 kali.

3. Kemudian rukuk, lalu setelah membaca tasbih rukuk, tasbih 10 kali.

4. Setelah selesai tahimid i'tidal, membaca tasbih 10 kali.

5. Saat sujud, setelah selesai membaca tasbih sujud, tasbih 10 kali.

6. Lalu duduk antara dua sujud, setelah selesai membaca do'a duduk antara dua sujud, membaca tasbih 10 kali.

7. Kemudian pada sujud kedua setelah selesai membaca tasbih sujud, tasbih 10 kali.

8. Sebelum berdiri untuk rakaat yang kedua hendaknya duduk istirahah lalu membaca tasbih 10 kali.

Atau bisa juga dikerjakan dengan cara sebelum membaca Al-fatihah, tasbih sebanyak 15 kali, sebelum rukuk sebanyak 10 kali, saat rukuk 10 kali, i'tidal 10 kali, sujud 10 kali, duduk diantara dua sujud 10 kali, dan pada sujud kedua 10 kali.

Jika terlupa membaca tasbih pada tempat-tempat tersebut maka digantikan pada tempat berikutnya agar tetap 300 kali tasbih.

Berita seputar Ramadan 2023 lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved