Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gempa di Tuban

Paniknya Farida Ada di Lantai 15 Hotel saat Gempa M 6,6 Tuban, Warga Ponorogo Sampai Gagal Bukber

Rasa panik menggerayangi Farida seorang warga yang tengah bersama teman-temannya di sebuah hotel tepatnya di lantai 15.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com
Gempa yang terjadi di Tuban ternyata terasa sampai Ponorogo, Solo dan DIY, terjadi Jumat (14/4/2023). 

TRIBUNJATIM.COM - Farida seorang warga yang kala Gempa M 6,6 Tuban melanda berada di lantai 15 sebuah hotel di Solo Jawa Tengah tampak panik.

Kepanikan itu begitu sangat dirasakan Farida yang kala itu sedang bersama teman-temannya.

Guncangan di Tuban akibat Gempa M 6,6 Tuban itupun menjadi perbincangan di media sosial.

Ada banyak cerita-cerita ketika guncangan melanda beberapa wilayah di pulau Jawa.

Tampaknya gelombang Gempa di Tuban ini terasa hingga Pulau Bali .

Dikutip Tribun Jatim dari Kompas.com , cerita Farida menyelamatkan diri dari guncangan Gempa M 6,6 Tuban menegangkan.

Gempa bumi magnitudo 6,6 menguncang Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada Jumat (14/4/2023), sekitar pukul 16.55 WIB.

Getaran gempa tersebut, terasa hingga Kota Solo , Jawa Tengah.

Gunangan gempa itu dirasakan Farida Trisnaningtyas bersama teman-temanya yang sedang menginap di sebuah Hotel di Kota Solo .

Dia mengaku merasakan langsung getaran gempa dari lantai 15.

Baca juga: Tuban Diguncang Gempa Berkekuaran M 6,5, Getaran Terasa Seperti Truk Lewat

"Kebetulan lagi menginap di Hotel, dapat lantai 15. Terasa sekali gempanya, pas mau berangkat buka bersama (bukber)," kata Farida, Jumat (14/4/2023).

Ia menceritakan, pertama kali gempa dirasakan oleh temannya.

Mengetahui hal itu, Farida bersama temannya itu, sempat berdiam diri, melihat kondisi sekitar kamarnya.

"Ada gempa, melihat gantungan baju pada goyang-goyang. Terus ditunggu 2 menitan, semakin kecang goyangan. Terus kita, ambil barang-barang langsung turun lewat tangga darurat," ujarnya.

Gempa di Tuban terasa hingga ke Jember
Gempa di Tuban terasa hingga ke Jember (Twitter.com/BMKG)

Akhirnya, Farida dan rekan-rekannya turun dengan panik melewati tangga darurat.

Apalagi saat itu, Farida dan rekannya tengah berada di lantai 15 yang merupakan gedung tinggi.

Sangat panik, Farida sampai tak sempat mengambil barang-barangnya, dan membiarkannya tertinggal di kamar.

Saat ditangga darurat, dia dan dua temannya itu membawa laptop, handphone dan tas mereka.

Menyusul, ada sekitar sepuluh orang yang ikut turun hingga lobi hotel.

Baca juga: Getaran Gempa di Tuban Terasa hingga Jember, Warga Berteriak Keluar Rumah

"Kita turun tangga darurat dari lantai 15. Cuma bawa laptop sama handphone di dalam tas. Pengunjung lain, malah sampai ndak pakai sandal," jelasnya Setelah getara gempa tidak dirasakan lagi,

Farida mengaku kelelahan dan masih menenangkan diri di lobi hotel.

"Ini di bawah, lobi hotel. Ada satpam yang mengatur. Belum mau naik lagi, masih menenangkan diri dulu. Lumayan, 15 lantai," jelasnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Gempa Bermagnitudo 6,6 Guncang Tuban, Getaran Terasa hingga Surabaya

Gempa M 6,6 Tuban juga terasa sampai Ponorogo , Jawa Timur.

Gempa yang mengguncang Kota Wali itu terasa hingga Kabupaten Ponorogo.

Bahkan, sejumlah warga yang bersiap buka bersama (bukber) di salah satu rumah makan di Bumi Reog sampai berhamburan kabur keluar.

Gempa Bumi di Tuban terasa sampai Ponorogo
Gempa Bumi di Tuban terasa sampai Ponorogo (Twitter)

“Gempanya lumayan kencang dan berkali-kali,” ujar salah satu warga Kabupaten Ponorogo, Dedi Setiawan, Jumat sore, dikutip dari Surya.co.id 

Dia memilih keluar dari rumah makan bersama teman-temannya. Pasalnya saat gempa dia sedang bersiap untuk buka bersama teman satu kantornya.

“Kami keluar saja dulu, toh belum azan magrib. Sumpah lumayan lama lo tadi,” terang Dedi kepada SURYA.CO.ID.

Sementara, warga Ponorogo lainnya,  Ahmad Fauzani juga mengaku merasakan guncangan gempa.

Dia mengatakan, tadi sedang bermain bersama anaknya.

“Waktu duduk sih kok kerasa gempa. Lumayan kenceng,” pungkasnya.

Baca juga: Pengantin Pria Kabur saat Rias, Wanita Tegar Resepsi Sendirian: Caramu Menyakitkan, Rp220 Juta Ludes

Tampaknya, Gempa di Tuban ini memang cukup besar getarannya.

Cerita lain yang menegangkan juga terjadi di Kulon Progo, DI Yogyakarta.

Gempa M 6,6 yang menggoyang Tuban, Jawa Timur, terasa sampai Kalurahan Pengasih, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta sekitar pukul 16.55 WIB.

Warga yang sedang mengikuti Jumat Curhat yang digelar Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta sempat berlarian keluar dari bangunan pendopo di Taman Budaya Kulon Progo (TBK), Wates.

Jumat Curhat di DIY
Jumat Curhat di DIY (Kompas.com)

Puluhan orang berlarian ke halaman terbuka.

"Terasa banget," kata Lia Hidayati, Dukuh Terbah, Kalurahan Pengasih, Kapanewon Pengasih, Jumat (14/4/2023).

Gempa terasa dua kali dan cukup kencang. Gempa terjadi di pantai Tuban sejauh 261 kilometer dari Kulon Progo.

Namun, goyangan begitu terasa.

Gempa pertama membuat tempat duduk terasa bergoyang.

Baca juga: Getaran Gempa Tuban Terasa Sampai Jakarta, Sempat Dikira Efek Kurang Darah

Goyangan Gempa juga membuat lampu gantung berukuran besar bergoyang dan manik-manik lampu gantung di pendopo jatuh.

Jumat Curhat dihadiri Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan .

Mereka masih bertahan saat Kapolda DIY sedang memberi jawaban atas pertanyaan peserta.

Goyangan kedua menyusul terjadi, seketika semua peserta lari keluar dari pendopo TBK.

"Goyangan pertama kita masih diam. Pak Kapolda juga mengatakan kita masih di sini dulu. Tapi, kedua sing paling banter (paling kencang). Tadi yang pertama manik-manik lampu gantung di tengah sempat jatuh," kata Lia.

Setelah lima menit kemudian, mereka kembali melanjutkan kegiatan Jumat Curhat bersama Kapolda DIY.

Jumat Curhat kegiatan rutin Polri belakangan ini.

Baca juga: BREAKING NEWS: Gempa Bermagnitudo 6,6 Guncang Tuban, Getaran Terasa hingga Surabaya

Kegiatan ini menjadi saluran aspirasi warga lewat polisi.

Aksi serupa juga dilakukan di tingkat Polres maupun Polsek.

Polisi menggali informasi, tuntutan dan harapan di dalam masyarakat sekaligus saluran edukasi bagi warga.

Berlangsung di pendopo TBK kali ini, Kapolda Suwondo bertemu dan mendengarkan suara warga Desa Pengasih.

Mereka mengeluhkan persoalan petasan, mercon, anak-anak potensial kekerasan jalanan dan genk, hingga anak yang sudah dapat motor meski di bawah umur.

Sebelumnya, BMKG merilis data sementara gempa M 6,6 yang mengguncang Tuban, di mana lokasinya berada 68 kilometer di sebelah barat laut Tuban, dengan kedalaman 632 km.

Berita viral lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved