LMI Kolaborasi Bareng YBM PLN UP 3 dan UPT 3 Madiun Salurkan Bantuan Pendidikan Santri

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN – Dalam rangka memuliakan bulan Ramadan, LMI berkolaborasi dengan Yayasan Baitul Maal PLN UP 3 dan UPT 3 Madiun mengadakan program Ramadan berbagi dengan tema “Raih Kemuliaan Berbagi, Bersama Bangun Negeri” di SMP Tahfidz Ibnu Batutah, Sabtu (15/4/2023).

Ozi Riyanto selaku Direktur Pemasaran dan Kemitraan mengucapkan terima kasih kepada kedua mitra untuk merealisasikan kegiatan penyaluran.

“Saya selaku perwakilan LMI mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Baitul Maal PLN UP 3 dan UPT 3 Madiun yang sudah bersinergi bersama dalam membangun negeri melalui penyaluran paket buka puasa dan alat sekolah. Semoga paket yang diberikan tersebut bisa bermanfaat dan dipergunakan bagi para santri saat sekolah," ujarnya.

Dalam program ini, LMI bersama Yayasan Baitul Maal PLN UP 3 dan UPT 3 Madiun memberikan paket buka puasa dan alat sekolah berupa tas dan buku kepada para santri sebagai wujud apresiasi kepada mereka yang sangat dekat dengan Al-Qur'an.

Pemberian paket itu juga menjadi langkah awal memuliakan sekaligus mengapresiasi para santri yang sudah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an.

Kemudian, perwakilan dari Yayasan Baitul Maal PLN UP 3 PLN, Fajar selaku Manajer UPT 3 MADIUN mengucapkan terima kasih kepada LMI yang telah membantu YBM PLN UP dan UPT 3 Madiun untuk melaksanakan program berbagi di bulan Ramadan.

Beliau berharap kedepannya YBM PLN UP 3 Dan UPT 3 MADIUN bisa terus bersinergi supaya dapat memberi dampak kepada anak-anak untuk membantu pendidikan mereka.

Berikutnya, acara ditutup dengan penyerahan secara simbolis bantuan biaya pendidikan senilai 38 juta beserta alat sekolah kepada para santri dan buka puasa bersama.

“Terima kasih saya ucapkan kepada LMI, Yayasan Baitul Maal PLN UP 3, dan UPT 3 Madiun yang sudah memberikan bantuan pendidikan. Alhamdulillah di bulan Ramadan ini memberikan berkah tersendiri bagi saya. Semoga melalui bantuan ini saya bisa terus melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang yang lebih tinggi," ungkap salah satu santri di sana.

Baca juga: Kuota Beasiswa Tak Terserap, Komisi D DPRD Kota Surabaya Kritisi Program Wajib Belajar 12 Tahun

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com