Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Tragis Pemudik di Tegal Baru Sejam sampai di Rumah, Nyawa Terenggut, Salah Sasaran Keponakan

Pemudik di Kecamatan Slawi, Tegal ditusuk oleh keponakan sendiri menggunakan senjata tajam berulang kali.

TRIBUNJATIM.COM/AHMAD ZAIMUL HAQ
Ilustrasi garis polisi. Nasib tragis pemudik baru satu jam sampai di rumah nyawa telah terenggut. Pemudik di Kecamatan Slawi, Tegal ditusuk oleh keponakan sendiri menggunakan senjata tajam berulang kali, Senin (17/4/2023). 

Singkat cerita karena kecelakaan yang berulang dan mengenai bagian kepala, pada 2007 syaraf bagian otak pelaku kena sehingga masuk rumah sakit dan mendapat perawatan.

Kerusakan syaraf tersebut, mengakibatkan pelaku menjadi berbeda.

Dalam artian ketika marah maka akan menggebu-gebu dan tidak terkontrol, terlebih jika keinginannya tidak dipenuhi.

"Jadi anak saya ini kan habis menjual tanah warisan dan rencananya ingin dibuatkan rumah, sehingga saat nanti pulang dari pondok pesantren sudah ada rumah.

Tapi yang beli inikan bayarnya nyicil baru setengahnya. Sedikit demi sedikit saya belikan material batu bata, besi, dan lain-lain akhirnya uang habis.

Ayah pelaku penusukan, Rosichi, saat ditemui awak media di depan rumah korban beralamat di Dukuh Karangjongkeng, RT 03/RW 09, Kelurahan Pakembaran, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, pada Selasa (18/4/2023).
Ayah pelaku penusukan, Rosichi, saat ditemui awak media di depan rumah korban beralamat di Dukuh Karangjongkeng, RT 03/RW 09, Kelurahan Pakembaran, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, pada Selasa (18/4/2023). (Tribun Jateng/Desta Leila Kartika)

Anak saya ini marah dan minta uang penjualan tanah Rp 40 juta ditarik lagi dan ingin ia gunakan beli motor baru.

Tapi kan uang sudah saya belikan material jadi sisa Rp 3 juta. Anak saya tidak mau dan akhirnya marah, ngamuk dan mengancam saya, akhirnya saya melarikan diri keluar rumah," ungkap Rosichi, pada Tribun Jateng.

Bahkan untuk menghindari kejaran dan amukan sang anak, Rosichi kabur sembunyi di makam desa setempat dari subuh sampai malam hari.

Rosichi pun mengaku ia belum sempat bertemu dengan sang adik yang menjadi korban, karena sejak subuh sibuk kabur dari kejaran sang anak.

Ia tidak berani masuk ke rumah karena mengetahui sang anak masih mencarinya.

"Adik saya ini baru sampai rumah sekitar setangah sampai satu jam, sampai peristiwa penusukan terjadi dilakukan anak saya.

Seharusnya sasarannya saya, tapi yang kena malah adik saya atau om nya sendiri, ya salah sasaran. Adik saya ditusuk di bagian dada pakai pisau belati," ujarnya.

Rosichi menyebut, sang anak pulang ke rumah sekitar satu bulan sebelum Lebaran.

Baca juga: Nasib Ibu Dibunuh Anak Kandung saat Mudik ke Malang, Lama Merantau di Hong Kong, Terakhir Bahas Uang

Tapi saat masih di pondok pun, kondisi kejiwaan atau saraf sang anak juga sudah terganggu.

Sehingga puncaknya saat minta sepeda motor baru tapi tidak bisa dipenuhi hingga akhirnya mengamuk.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved