Berita Viral
Seorang Diri, Pria Umur 50 Mudik Naik Sepeda dari Bekasi ke Banyumas, Tempuh Ratusan Kilo: Sengaja
Pria umur 50 seorang diri mudik naik sepeda dari Bekasi ke Banyumas, nekat gowes tempuh ratusan kilo.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Seorang pria berusia 50 tahun nekat mudik naik sepeda dari Bekasi ke Banyumas.
Padahal saat ini banyak orang yang memilih menggunakan kendaraan bermotor untuk mudik.
Namun pria berusia 50 tahun ini justru nekat mudik naik sepeda.
Hal itulah yang dilakukan seorang pria bernama Hadi.
Baca juga: Baru 1 Jam Pulang Kampung, Pemudik Justru Tewas, Ternyata Jadi Korban Salah Sasaran: Mengincar
Ia hendak mudik dari Bekasi ke Banyumas, Jawa Tengah, menggunakan sepeda seorang diri.
Menariknya, ternyata Hadi merupakan seorang pria berusia 50 tahun.
Di usianya yang mau lansia, ia masih semangat untuk mudik.
Alih-alih mudik Lebaran seperti yang lain, Hadi memilih naik sepeda.
Ia mengayuh sepedanya seorang diri dari Bekasi hingga Banyumas, Jawa Tengah.
Belakangan terkuak aksi mudik naik sepeda ternyata sudah sering dilakukan Hadi.
"Ya betul sengaja (naik sepeda). Memang rutin setiap tahun, setiap Lebaran," ungkap Hadi.
Saat disinggung mengenai alasan, Hadi mengaku memang hobi bersepeda.
Tak heran, ia begitu bersemangat meski harus mengayuh sepeda ratusan kilometer.
Baca juga: Mak Iye Telanjur Girang Dilempar Uang Rp 15 Juta, Rupanya Dikerjai Pemudik, sampai Lompat ke Sungai
Hadi pun melakukan persiapaan yang matang dalam perjalanan mudiknya.
Ia mengenakan kaus dan celana yang longgar sehingga memudahkannya untuk bergerak.
Selain itu, Hadi juga memakai helm, kacamata, dan sarung tangan untuk perlindungan diri.
"Lebih ke hobi, (naik sepeda) sendiri dari Bekasi ke Banyumas. Dari Bekasi kemarin jam tiga sore," terang Hadi, melansir tayangan di kanal YouTube Official iNews, Selasa (18/4/2023).

Selain Hadi, satu di antara orang yang mudik naik sepeda adalah Eko Pujonarko (45), warga Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Eko Pujonarko naik sepeda dari Jakarta menuju Kabupaten Sleman.
Tahun ini bukan kali pertama Eko Pujonarko mudik naik sepeda.
Sebelumnya, pada tahun 2019, Eko Pujonarko juga mudik naik sepeda.
Eko mengatakan, bisa kembali mudik naik sepeda baru tahun ini sebab sebelumnya ada pandemi Covid-19.
"Tiga kali (Ramadan mudik menggunakan sepeda) enggak kejadian karena jadwal kerjaan."
"Dan 2020 susah karena pandemi," ujar Eko saat dihubungi Kompas.com, Minggu (16/04/2023).
Kecintaan terhadap gowes inilah yang membuat Eko kembali memilih mengayuh sepeda dari Jakarta menuju Kabupaten Sleman.
"Saya seneng sepeda, senang pit-pitan. Jadi naik sepeda jarak jauh itu rasanya puas, marem."
"Itu saja alasannya sih," tuturnya, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Pemudik Tak Sadar Istrinya Ketinggalan Tak Ikut Diangkut Naik Motor, Kaget saat Ditanya Anak
Kali ini Eko gowes dari Jakarta menuju Sleman seorang diri.
Lantaran jadwal cutinya dengan beberapa temanya tidak sama.
"Jadwal cutinya enggak barengan, rata-rata rombongan Jakarta itu berangkatnya 18 sama 19 malam."
"Sementara saya tanggal 17 sudah dapat cuti, kalau nunggu kelamaan akhirnya saya berangkat sendirian," ungkapnya.
Minggu (16/04/2023) siang, Eko sudah sampai di sekitar gerbang masuk Cirebon, Jawa Barat.
Ia mengaku sedang beristirahat di lokasi tersebut.
Eko mengaku memilih banyak istirahat saat malam hari demi keamanan, karena dirinya gowes sendiri tidak bersama rombongan.
Pria berusia 45 tahun ini, sekitar jam 20.00 WIB atau 21.00 WIB, sudah memilih mencari posko untuk istirahat.
"Saya malam lebih banyak istirahat karena sendirian, berangkat lagi habis subuh."
"Kalau malam berhenti terus, ya paling Rabu tanggal 19 sore atau malam baru sampai Sleman, karena saya juga enggak ngejar target."
Eko pun masih harus mengikuti rapat kantor.
Sehingga rencananya, Eko akan berhenti sementara di perjalanan untuk ikut rapat.
"Besok Senin juga masih meeting dua kali, mau enggak mau ikut meetingnya di jalan."
"Paling cari minimarket untuk tempat buka laptop," terangnya.

Terkait dengan kondisi fisik, Eko menuturkan tidak ada masalah.
Dirinya juga tidak ada persiapan khusus, apalagi dirinya sudah biasa sering gowes jarak jauh.
"Walaupun enggak gowes mudik kan sering sepedaan jarak jauh juga, ambil 100 kilo, 200 kilo."
"Di Jakarta kadang naik ke Puncak pulang-pergi. Cuma kalau ini mungki lebih ke mental, karena sendirian," papar Eko.
Mudik naik sepeda tahun ini berbeda dengan sebelumnya karena Eko kali ini mengendarai sepeda lipat.
Sedangkan sebelumnya ia menggunakan sepeda gunung.
"Iya ini saya pakai sepeda lipat, ini sepedanya anak saya. Saya penasaran aja."
"Banyak yang main touring pakai sepeda lipat, apa ya saya coba sepeda anak saya."
"Ternyata ya ini nyaman-nyaman saja," tegasnya.
Eko tidak membawa banyak barang.
Pria yang berprofesi sebagai seles di Jakarta ini hanya membawa pakaian ganti dan tentunya, perlengkapan sepeda seperti ban dalam.
Kemudian alat-alat untuk memperbaiki jika ada kerusakan sepeda, seperti kunci-kunci hingga lampu.
Kali ini rute Eko mudik berbeda dari sebelumnya, karena akan gowes mudik lewat Semarang.
"Ini rencananya saya mau lewat Semarang karena dari awal pengin nyoba belum kelakon (tercapai)."
"Iya Alas Roban lalu masuk Semarang, Bawen, terus Magelang ke Jogja."
"Kalau kemarin jalurnya tengah," pungkas Eko.
Sosok Kolonel CHK Fredy Ferdian, Hakim Vonis Mati Kopda Bazarsah yang Tembak 3 Polisi di Lampung |
![]() |
---|
Alasan Dahlan Tiap Hari Bersihkan Jalan Tanpa Dibayar, Pernah Tak Bisa Jalan Normal |
![]() |
---|
Sosok 5 Jurnalis Al Jazeera Dibunuh Israel saat Berada di Tenda Pers Gaza, MUI Mengecam Keras |
![]() |
---|
Anyndha Tri Rahmawati, Anak Penjual Soto Diterima Kuliah di UGM karena Buat Pembasmi Rayap |
![]() |
---|
4 Kasus Temuan Belatung dalam Menu Makan Bergizi Gratis, Pernah Terjadi di Tuban, Wali Murid Kecewa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.