Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Megawati Umumkan Capres PDIP

Perjalanan Karier Politik Ganjar Pranowo, dari Anggota DPR, Gubernur Jawa Tengah hingga Capres PDIP

Berikut perjalanan karier politik Ganjar Pranowo dari Anggota DPR-RI, Gubernur Jawa Tengah hingga Capres PDIP 2024.

|
Editor: Elma Gloria Stevani
Instagram/ganjar_pranowo
Mari mengintip perjalanan karier politik Ganjar Pranowo dari Anggota DPR-RI, Gubernur Jawa Tengah hingga Capres PDIP 2024. 

TRIBUNJATIM.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, resmi diusung sebagai capres PDIP alias calon presiden (capres) PDI Perjuangan di Pilpres 2024 mendatang.

Seperti diketahui, Ganjar Pranowo S. H. M. I. P merupakan seorang Gubernur Jawa Tengah yang sudah menjabat dua kali periode.

Lalu bagaimana kehidupan masa kecil Ganjar Pranowo sampai bisa menjadi seorang Gubernur yang disayang masyarakatnya?

Berikut lebih detail mengenai profil Ganjar Pranowo dan perjalanan karier politik Ganjar Pranowo dari anggota DPR RI, Gubernur Jawa Tengah hingga capres PDIP.

Profil Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo dilahirkan dari keluarga yang sederhana pada tanggal 28 Oktober 1968 lalu di desa lereng Gunung Lawu, Karanganyar.

Ganjar Pranowo memiliki nama asli Ganjar Sungkowo yang artinya Ganjaran dari kesusahan atau kesedihan.

Namun, saat Ganjar Pranowo akan memasuki sekolah dasar, nama Sungkowo diganti menjadi Pranowo oleh orang tuanya.

Pergantian nama ini terjadi karena rasa ketakutan dari orang tua Ganjar Pranowo, apabila nama Sungkowo tetap maka sang anak kelak selalu berkubang dengan kesialan dan kesusahan.

Ayah Ganjar Pranowo bernama S. Pamudji dan Ibunya bernama Sri Suparni. Ganjar Pranowo merupakan anak kelima dari enam bersaudara. Nama-nama saudaranya yaitu Pri Kuntadi, Pri Pambudi Teguh, Joko Prasetyo, Prasetyowati, dan Nur Hidayati.

Ayah Ganjar Pranowo berprofesi sebagai polisi dan juga sempat ditugaskan mengikuti operasi penumpasan PRRI atau Permesta.

Sedari kecil, Ganjar Pranowo sudah menunjukan jiwa kepemimpinannya.

Hal itu terbukti saat Ganjar Pranowo sekolah dasar, Beliau selalu terpilih menjadi ketua kelas.

Saat akan memasuki SMP, keluarganya pindah ke Kutoarjo mengikuti tempat dimana ayahnya ditugaskan.

Ganjar Pranowo melanjutkan studinya di SMA Bopkri 1 Yogyakarta.

Di SMA beliau aktif dalam mengikuti kegiatan kepramukaan atau Dewan Ambalan.

Saat akan lulus SMA tahun 1980, ayahnya pensiun dari kedinasan di Polri.

Untuk menyambung hidup dan memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, ibunya membuka warung kelontong.

Sementara Ganjar Pranowo juga pernah merasakan berjualan bensin di pinggir jalan.

Setelah kelulusan SMA tiba, Ganjar Pranowo melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum di Universitas Gadjah Mada.

Di kampus, beliau bergabung dengan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).

Selama masa kuliah, Ganjar Pranowo mengaku pernah mengambil cuti kuliah selama dua semester.

Hal ini lantaran Ia tidak memiliki biaya untuk perkuliahan.

Ganjar Pranowo mengakui jika Ia memiliki hobi demonstrasi semasa kuliah.

Ganjar Pranowo pernah turut andil mendemo rektor UGM periode 1986-1990, yaitu Koesnadi Hardjasoemantri.

Pada tahun 1994 Ganjar bertemu dengan Siti Atikoh Supriyanti ketika sedang KKN di Temanggung, Jawa Tengah.

Atikoh merupakan seorang anak dari tokoh Nahdlatul Ulama dari Purbalingga Jawa Tengah.

Menariknya dari hubungan mereka berdua adalah Ganjar Pranowo memiliki latar belakang GMNI dan PDI sedangkan Atikoh memiliki latar belakang pesantren di Purbalingga yang berafiliasi dengan NU dan PPP.

Keduanya menikah pada tahun 1999 dan memiliki satu orang anak laki-laki yang bernama Muhammad Zinedine Alam Ganjar.

Zinedine lahir pada tahun 2003 dan kini sudah bersekolah di SMAN 3 Semarang, Jawa Tengah.

Karier Politik Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo memulai karier politiknya dengan menjadi simpatisan PDI, hingga pada zaman orde baru dirinya mulai bergabung dengan PDIP di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri.

Menjadi kader PDIP, Ganjar Pranowo telah banyak mencicipi berbagai peran di dunia politik Indonesia.

Berikut perjalanan karier politik Ganjar Pranowo dari Anggota DPR, Gubernur Jawa Tengah hingga Capres PDIP dilansir TribunJatim.com dari laman resmi Provinsi Jawa Tengah.

Awal Karir Ganjar Pranowo

Seusai Ganjar Pranowo lulus dari Fakultas Hukum UGM, Ia bekerja di lembaga konsultan HRD di Jakarta yaitu PT Prakarsa.

Ganjar Pranowo juga pernah bekerja di PT Prastawana Karya Samitra dan PT Semeru Realindo Inti.

Ganjar Pranowo aktif di GMNI dan mengagumi sosok Soekarno, dan Ganjar Pranowo merupakan simpatisan PDI.

Pada tahun 1996, PDI memiliki konflik internal antara pendukung Soerjadi dan Megawati Soekarnoputri sebagai representasi trah Bung Karno.

Ganjar Pranowo berada di kubu Megawati, meskipun pada kenyataannya ayah Ganjar merupakan seorang polisi dan kakaknya merupakan seorang hakim yang mana oleh Orba seluruh pejabat publik dilarang berpolitik dan harus mendukung Golkar sepenuhnya.

Dan pada akhirnya Ganjar Pranowo memilih berkarir politik melalui Partai PDIP yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri.

Ganjar Pranowo, Ketua Umum KAGAMA

Pada November 2014, tepatnya kongres KAGAMA (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada) di Kendari, Ganjar Pranowo terpilih secara musyawarah menggantikan Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai ketua umum KAGAMA atau Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada periode 2014 sampai 2019.

Ganjar terpilih seusai melakukan musyawarah mufakat bersama tiga calon ketua umum lainnya, yaitu Sri Sultan Hamengkubuwono X yang merupakan Ketua Umum KAGAMA periode 2009 sampai 2014, Budi Karya Sumadi yang merupakan Ketua Pengda KAGAMA DKI Jakarta, dan juga Usman Rianse yang merupakan Pengda KAGAMA Sulawesi Tenggara, musyawarah tersebut bertempat di Hotel Grand Clarion, Kendari, Sulawesi Tenggara pada Sabtu, 8 November 2014.

Setelah terpilih Ganjar Pranowo memberikan sambutannya yang menyatakan bahwa program kerja KAGAMA janganlah sampai melupakan nilai-nilai dari perjuangan, kerakyatan dan kebangsaan yang sudah diajarkan oleh Universitas Gadjah Mada.

Program yang akan dijalankan oleh Ganjar Pranowo salah satunya adalah menjalin sinergi dengan Pengurus Daerah sehingga terbangun guyub rukun antar anggota KAGAMA.

Ganjar Pranowo juga menambahkan bahwa jalinan komunikasi antar anggota KAGAMA dapat dilakukan secara fisik maupun virtual.

Ganjar Pranowo Anggota DPR RI

Ganjar Pranowo pada awalnya tidak lolos saat mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI pada pemilihan umum tahun 2004.

Tetapi Ganjar Pranowo menerima tugas sebagai pengganti antar waktu atau PAW untuk menggantikan rekan separtainya yang berada dalam daerah pemilihan yang sama yaitu Jakob Tobing, yang ditugaskan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri menjadi duta besar untuk Korea Selatan.

Ketika menjadi anggota DPR-RI periode 2004 sampai 2009, Ganjar Pranowo ditugaskan di Komisi IV yang turut mengawasi bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan dan Pangan.

Tak hanya itu, Ganjar juga pernah ditempatkan pada Pansus atau Panitia Khusus RUU Partai Politik sebagai ketua panitia khusus, Anggota Badan Legislasi DPR-RI, dan juga Ketua Panitia Khusus tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD di DPR-RI.

Ketua Pansus Ruu tentang Partai Politik di DPR RI Jabatan Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-undang terkait Partai Politik di DPR sempat dijabat Ganjar ketika masih bertugas sebagai Anggota Komisi IV DPR, tepatnya pada tahun 2007 sampai 2009.

Ketua Pansus tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD di DPR RI

Pada tahun yang sama 2007-2009, kader PDIP ini juga menjabat sebagai Ketua Panitia Khusus tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD di DPR RI.

Wakil Ketua Komisi II DPR RI

Pada pemilu berikutnya, Ganjar Pranowo kembali mendapatkan jabatannya di DPR RI, kini menjadi Wakil Ketua Komisi II DPR RI Bidang Pemerintahan Dalam Negeri, Otonomi Daerah, Aparatur Negara, Reformasi Birokrasi, Pemilu, Pertanahan dan Reforma Agraria, periode 2009-2013. Baca Juga Relawan Terus Genjot Elektabilitas Ganjar Pranowo

Anggota Pansus Angket Bank Century di DPR RI

Ketika menjadi Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Ganjar Pranowo sempat ditugaskan untuk menjadi anggota Panitia Khusus Hak Angket Bank Century di tahun 2009 sampai 2010.

Anggota Timwas Century di DPR RI

Setelah itu, pria asal Karanganyar ini lalu terpilih sebagai anggota tim pengawas rekomendasi DPR atas kasus Century dari PDI Perjuangan yang terdiri dari tiga mantan anggota Pansus Century di tahun 2010 sampai 2013.

Anggota Badan Legislasi DPR RI

Mundur ke tahun 2004, Ganjar Pranowo yang menjadi Anggota Komisi IV DPR dipercaya untuk jadi Anggota Badan Legislasi sampai tahun 2010.

Sekretaris Fraksi PDIP MPR RI

Selain menduduki kursi DPR, Ganjar Pranowo juga sempat tergabung di MPR untuk menjadi Sekretaris I Fraksi PDIP periode 2007-2009.

Wakil Sekretaris Fraksi PDIP DPR RI

Tepat sebelum menjadi Gubernur Jateng, pria yang lahir pada 28 Oktober 1968 sempat mengemban tugas Wakil Sekretaris Fraksi PDIP di DPR RI.

Gubernur Jawa Tengah

Ganjar Pranowo mulai mencalonkan diri sebagai Gubernur Jateng pada Pemilu 2013, berpasangan dengan Heru Sudjatmoko.

Mereka keluar sebagai pemenang usai menang suara dari Bibit Waluyo dan Hadi Prabowo.

Pria berambut putih ini kembali mencalonkan diri sebagai Gubernur Jateng untuk periode 2018-2023.

Kala itu Ganjar Pranowo yang menggandeng Taj Yasin Maimoen mampu memenangkan Pemilu dari pesaingnya Sudirman Said.

Megawati Umumkan Ganjar Pranowo Capres PDIP

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akhirnya mengumumkan bakal calon presiden (capres) dari partainya.

Megawati mengumumkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres dari PDIP.

"Maka pada jam 13.45 dengan mengucapkan bismillahirrohmanirrohim, menetapkan saudara Ganjar pranowo, sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah, sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon Presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," kata Megawati di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023).

Megawati Soekarnoputri didampingi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pengumuman ini.

Selain itu, ada juga Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

Diberitakan sebelumnya, PDIP dikabarkan sudah tuntas membahas capres yang akan diusung di Pemilu 2024.

Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto pun meminta agar seluruh anggota dan kader partai dapat menyikapi dengan bijak terhadap berbagai isu capres dan cawapres sebagai bagian dinamika politik nasional.

"Semua kader partai harus menyiapkan diri, baik secara ideologis hingga secara struktural. Sebab setiap saat Ibu Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri bisa menemukan momentum yang tepat untuk mengumumkan calon definitif yang akan diusung oleh partai," kata Hasto Kristiyanto dalam keterangannya, Jumat (21/4/2023).

"Kami tegaskan kembali bahwa keputusan Capres PDI Perjuangan akan diumumkan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri pada momentum yang tepat," imbuhnya.

Baik itu pertimbangan terhadap dinamika dunia maupun nasional (world view, national view, dan society view), sudah mempertimbangkan berbagai kriteria-kriteria kepemimpinan diikuti dengan refleksi dan doa, berkomunikasi transendental dengan Yang Maha Kuasa.

Keputusan Megawati terkait capres PDIP, menurut Hasto berdasarkan berbagai pertimbangan.

"Momentum yang tepat itu bisa kapan saja, yang tentu saja keputusan akan diambil setelah diiringi dengan berbagai pertimbangan," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Gramedia.com

Berita Pemilu 2024 lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved