Berita Jatim
Sampaikan Khotbah Idul Fitri, Dai Muda Gus Dodi Ingatkan soal Flexing: Perilaku yang Tidak Patut
Fenomena flexing atau pamer kekayaan yang dilakukan sejumlah pejabat dan ASN belakangan ramai di media sosial.
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Fenomena flexing atau pamer kekayaan yang dilakukan sejumlah pejabat dan ASN belakangan ramai di media sosial.
Presiden Jokowi pun sampai mengeluarkan agar abdi negara tidak pamer kekayaan di media sosial.
Perilaku pamer kekayaan juga disinggung oleh dai muda Ahmad Maududi Maschan.
Saat itu ia menjadi imam sekaligus khatib dalam salat Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriyah di Masjid Abu Adenan, Perumahan Gunungsari Indah, Kelurahan Kedurus, Kecamatan Karang Pilang, Kota Surabaya.
"Pamer kekayaan adalah perilaku yang tidak patut, terlebih dalam kondisi banyak masyarakat yang masih susah," kata dai yang akrab disapa Gus Dodi itu, dalam khutbah Idul Fitri, Sabtu (22/4/2023).
Dalam khotbahnya, kader muda NU yang akrab disapa Gus Dodi itu menjelaskan, bukan berarti Islam melarang umatnya untuk kaya. Justru harus kaya agar bisa berbagi pada sesama lewat zakat atau sedekah.
Tokoh Muda Nahdliyin Jawa Timur 2022 versi Forkom Jurnalis Nahdliyin ini mengingatkan, Islam menganjurkan pola hidup sederhana sebagaimana yang dicontohkan oleh nabi Muhammad dan para sahabat. Bahkan Umar bin Abdul Aziz yang tadinya hidup mewah, berubah 180 derajat hidup sederhana saat diangkat menjadi seorang khalifah.
"Khalifah Umar bin Abdul Aziz menjadi contoh teladan seorang pemimpin. Ia dan keluarga hidup sangat sederhana, meski pun berhasil mensejahterakan rakyatnya. Beliau ini memberi teladan bagi kita semua," imbuh Gus Dodi.
Pengasuh Pondok Pesantren Luhur Al Husna, Wonocolo, Surabaya ini juga mengingatkan bulan Ramadan telah berakhir seiring datangnya 1 Syawal.
Datangnya 1 Syawal ini memang patut kita rayakan dengan suka cita, sebagaimana hari kemenangan kita, menang dalam melawan hawa napsu selama satu bulan lamanya.
Namun, datangnya bulan Syawal juga menjadi sebuah kesedihan karena berakhirnya bulan yang penuh berkah, bulan Ramadan.
Apalagi tidak ada yang tahu, apa bisa bertemu bulan Ramadan di tahun yang akan datang.
"Sesungguhnya, bukan kita yang meninggalkan Ramadan. Tapi justru kita yang ditinggalkan Ramadan. Tak ada yang tahu, apa bisa bertemu lagi dengan Ramadan atau tidak. Semoga kita semua dipertemukan kembali dengan bulan Ramadan," pungkasnya.
Baca juga: Open House Hari Pertama Idul Fitri 1444 H di Gedung Grahadi, Khofifah: Gayeng dan Lebur Tanpa Sekat
Informasi lengkap dan menarik lainnnya di Googlenews TribunnJatim.com
Ahmad Maududi Maschan
Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriyah
Surabaya
Tribun Jatim
TribunJatim.com
Berita Surabaya Terkini
Apa Itu Pisang Cavendish? Bisa Buat Bayar PBB di Bringinan Ponorogo, Kades Barno: Tidak Hanya Nagih |
![]() |
---|
Sosok Eron Ariodito Adik Wagub Jatim Emil Dardak Merantau ke Swedia, Kerja Sebagai AI Engineer |
![]() |
---|
Sosok Kades di Jombang Diduga Lecehkan Istri Orang, Awalnya Ngaku Khilaf Kini Merasa Dirinya Korban |
![]() |
---|
Sosok Memed Thomas Alva Edhi Sound Horeg Viral, Dunia Sound System Sudah Jadi Passionnya Sejak Kecil |
![]() |
---|
Pemerintah Diminta MUI Jangan Biarkan Sound Horeg Gegara Persoalan Ekonomi, Kini Ada Fatwa Haramnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.