Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Safari Ganjar Pranowo di Jatim

Pengamat Nilai Ganjar Pranowo Sukses Pikat Hati Warga Surabaya, Ini Faktor Kuncinya

Pengamat sosial menilai Ganjar Pranowo sukses memikat hati warga Surabaya, ini faktor kuncinya.

Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Ketua Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jatim, Deni Wicaksono, tanggapi soal safari Ganjar Pranowo di Surabaya, Sabtu (6/5/2023). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Rangkaian kunjungan Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (6/5/2023), menuai banyak apresiasi dari berbagai pihak.

Bukan hanya dari aspek antusiasme publik yang menyemut hingga ribuan warga dalam menyambut Ganjar Pranowo, tapi juga gaya komunikasi tokoh murah senyum itu yang dinilai sangat dialogis.

“Saya melihat Ganjar lebih banyak mengisi kunjungannya di Surabaya dengan berdialog bersama warga. Proses-proses dialog inilah yang membuat Ganjar berhasil merebut hati warga Surabaya,” ujar pengamat sosial, Bambang Budiono MS.

Bambang menjelaskan, di dalam ilmu sosial, gaya komunikasi dialogis yang dibangun oleh Ganjar Pranowo merupakan bagian dari “tindakan komunikasi intersubjektif.”

"Tindakan komunikasi intersubjektif itu komunikasi yang bebas hambatan dominasi. Dua orang yang berkomunikasi berada dalam posisi setara, sama-sama menjadi subjek. Nah tindakan komunikasi intersubjektif ini yang selalu dibangun oleh Ganjar Pranowo saat bertemu warga,” terang Bambang Budiono.

Bambang mencontohkan saat Ganjar Pranowo berdialog dengan ribuan warga pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Balai Pemuda Surabaya.

"Ganjar justru bertanya ke warga pelaku UMKM, siapa yang jago masak soto, lalu apa hambatannya saat menjalankan usahanya. Warga menjadi subjek yang berbicara. Ganjar justru lebih banyak mendengarkan,” jelas Bambang.

Menyambung hal itu, Ketua Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jatim, Deni Wicaksono, menyebut jika gegap gempita warga Surabaya menyambut kedatangan Ganjar Pranowo merupakan gambaran dari solidaritas kolektif yang muncul secara organik dari akar rumput.

"Solidaritas kolektif masyarakat Surabaya muncul begitu saja, karena karakteristik Ganjar memang tidak jauh berbeda dengan Pak Jokowi (Joko Widodo). Sosok pemimpin yang humble dan dekat dengan rakyat," ujar Deni Wicaksono.

Baca juga: Safari Politik di Jember, Ganjar Pranowo Sempat Keluar Tanpa Pengawalan, Ipung: Tak Mampu Mengikuti

Deni menerangkan, solidaritas kolektif ini secara teoritis dibagi atas dua macam, yaitu solidaritas mekanik, dan solidaritas organik.

"Solidaritas warga yang hadir untuk mendukung Ganjar kemarin adalah bentuk solidaritas organik. Saya menyaksikan sendiri bagaimana warga Surabaya datang secara sukarela hanya untuk bertemu dan sekadar bersalaman dengan Pak Ganjar. Tanpa disuruh, tanpa perlu diiming-imingi sesuatu. Magnitude Ganjar memang luar biasa," terang Deni Wicaksono.

Deni juga menyebut, antusiasme warga dalam menyambut Ganjar Pranowo juga sangat tulus.

“Mulai Pak Ganjar lari pagi hingga ke ruang-ruang publik seperti perjalanan ke Balai Pemuda, lalu ke rumah kelahiran Bung Karno, semuanya penuh antusiasme. Ekspresi warga tulus dan apa adanya dalam menyayangi Mas Ganjar,” ujar Deni.

Baca juga: Safari di Jatim, Ganjar Pranowo Soroti Maraknya Fitnah dan Bullying di Media Sosial

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved