Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Chat GPT

Apa Itu GPT Zero? Aplikasi ANyar Muncul Usai Chat GPT Viral, Cocok untuk Dunia Tulis-Menulis

Setelah Chat GPT viral, aplikasi anyar kembali muncul, yaitu GPT Zero. Diusut, aplikasi ini cocok diterapkan di dunia tulis-menulis.

Editor: Olga Mardianita
ChatGPT.pro
Setelah Chat GPT viral, ada sebuah aplikasi muncul untuk mendeteksi tulisan AI. Aplikasi tersebut adalah GPT Zero. Seperti apa GPT Zero? 

Dikutip dari laman Freshered, GPT Zero adalah aplikasi yang dibuat oleh Mahasiswa Princeton, AS, Edward Tian.

Aplikasi ini dibuat untuk menganalisis teks untuk menentukan apakah teks tersebut dihasilkan oleh AI atau bukan.

Dikutip dari NPR, Edward Tian merupakan mahasiswa jurusan ilmu komputer yang mempelajari jurnalisme.

Dirinya membuat GPT Zero bertujuan untuk melawan apa yang dilihatnya sebagai peningkatan plagiarisme AI semenjak kemunculan ChatGPT.

"Ada begitu banyak hype chatGPT yang beredar. Apakah ini dan itu ditulis oleh AI? Kita sebagai manusia berhak mengetahuinya!" ujar Edward Tian, saat memperkenalkan GPT Zero.

Baca juga: Opera Tambahkan Chat GPT ke dalam Browser dengan Dukungan AI Prompts untuk Memberi Akses Super Cepat

Dirinya mengatakan, banyak guru menghubunginya setelah ia merilis botnya secara online pada 2 Januari 2023 lalu.

Mereka melaporkan hasil positif terhadap pengujiannya.

Dikutip dari SCMP, GPT Zero telah diakses lebih dari 80.000 orang sejak diluncurkan.

Penyedia hosting Streamlit bahkan sampai harus turun tangan untuk mendukung jumlah lalu lintas web yang besar.

Aplikasi tersebut akan tetap disediakan gratis, meskipun sejumlah pihak telah mendekati Tian untuk menawarkan kerja sama.

Chat GPT menggunakan tagline "manusia berhak mengetahui kebenaran" dan ditujukan untuk pendidik agar bisa menilai apakah kumpulan teks ditulis oleh manusia atau bukan.

Cara kerja GPT Zero
Cara kerja GPT Zero ()

Cara kerja GPT Zero

Untuk mengetahui apakah teks merupakan ditulis bot atau bukan, GPT Zero menggunakan dua indikator.

Indikator tersebut, yakni "perplexity" dan "burstiness".

Perplexity akan mengukur kompleksitas dari teks.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved