Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Hukum Doa Pakai Bahasa Indonesia di Sujud Terakhir Sholat, Ustadz Abdul Somad Beri Penjelasan

Ustadz Abdul Somad menuturkan, berdoa di sujud akhir sebelum salam saat sholat dianjurkan.

Getty Images/iStockphoto/agrobacter
Ilustrasi hukum doa berbahasa Indonesia di sujud terakhir sholat. 

TRIBUNJATIM.COM - Dalam ajaran Islam, doa merupakan kegiatan memohon kepada Allah terhadap sesuatu hal yang diinginkan atau hajat.

Doa merupakan bagian paling mendasar dari ibadah.

Doa dipanjatkan oleh seorang muslim ketika mengalami kesusahan maupun diberi kemudahan dalam kehidupan di dunia.

Ustadz Abdul Somad menuturkan, berdoa di sujud akhir sebelum salam saat sholat dianjurkan.

Namun perihal bahasa doa yang digunakan, diungkapkan Ustadz Abdul Somad terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama.

Ustadz Abdul Somad menjelaskan doa atau bacaan selain bacaan sholat boleh dilakukan umat Islam.

Baca juga: Bolehkah Salat Tahajud Setelah Witir? Ustadz Abdul Somad Menjawab soal Hukum dan Dalilnya

"Sesuai sabda Nabi SAW, orang paling dekat kepada Allah ketika ia sujud, maka perbanyaklah doa. Doa ketika sujud tak ada khilaf ulama dan disyariatkan," jelas Ustadz Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube media dakwah.

Meski ulama sepakat, terdapat khilat atau perbedaan pendapat dari segi penggunaan bahasa dalam berdoa.

Pertama, doa yang masyhur artinya ada dalam Alquran dan sunnah, para ulama sepakat membolehkan dibaca waktu sujud.

"Sedangkan doa berbahasa Indonesia, bahasa Inggris atau secara umum bahasa non Arab, ulama sepakat menyatakan batal atau tak boleh dilakukan," terang Ustadz Abdul Somad.

Sementara doa yang berbahasa Arab, terdapat ikhtilaf, sebagian ulama menyatakan boleh, sebagiannya lagi berpendapat tak boleh.

Lalu bagaimana jika seseorang ingin berdoa dengan Bahasa Indonesia?

Ustadz Abdul Somad
Ustadz Abdul Somad (Instagram @ustadzabdulsomad_official)

"Maka doa bisa dipanjatkan dalam hati tidak dilafadzkan lidah, Allah Maha Mengetahui apa yang ada di dalam hati manusia, sebab itu tak perlu khawatir Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui," ucap Ustadz Abdul Somad.

Selain ketika sholat, doa bisa dipanjatkan dimana saja dan kapan saja termasuk dilakukan bersama-sama atau beramai-ramai.

Ustadz Abdul Somad menjelaskan dalil beberapa orang berdzikir secara beramai-ramai dalam majelis.

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (مَا جَلَسَ قَوْمٌ مَجْلِسًا يَذْكُرُونَ اَللَّهَ إِلَّا حَفَّتْ بِهِمُ الْمَلَائِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ) أَخْرَجَهُ مُسْلِم ٌ

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah bersabda:

Tidaklah sekelompok orang duduk berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, kecuali para malaikat mengelilingi mereka, rahmat (Allah) meliputi mereka, ketentraman turun kepada mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka di hadapan (para malaikat) yang ada di sisi-Nya.

Kemudian dalil tentang berdoa bersama, ketika Nabi Musa AS berdoa Nabi Harun AS mengaamiinkan, maka doa keduanya dikabulkan Allah SWT.

Sebagaimana termaktub dalam Surat Yunus Ayat 88

وَقَالَ مُوسَى رَبَّنَا إِنَّكَ ءَاتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلَأَهُ زِينَةً وَأَمْوَ لًا فِى ٱلْحَيَو ةِ ٱلدُّنْيَا رَبَّنَا لِيُضِلُّوا عَن سَبِيلِكَ ۖ رَبَّنَا ٱطْمِسْ عَلَى أَمْوَ لِهِمْ وَٱشْدُدْ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُوا حَتَّى يَرَوُا ٱلْعَذَابَ ٱلْأَلِيمَ

Wa qāla m sā rabbanā innaka ātaita fir'auna wa mala`ah zīnataw wa amwālan fil- ayātid-dun-yā, rabbanā liyu ill 'an sabīlik, rabbana mis 'alā amwālihim wasydud 'alā qul bihim fa lā yu`min attā yarawul-'ażābal-alīm

Artinya:

Musa berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya Tuhan Kami -- akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih".

Baca juga: Bacaan Doa Agar Terhindar dari Penyakit Ain yang Dianjurkan Rasulullah SAW dan Para Ulama

Dari Habib bin Maslamah Al-Fihri RA, ia adalah seorang yang dikabulkan doanya dan berkata: Saya mendengar Rasulullah Saw bersabda :

"Tidaklah berkumpul suatu kaum muslim yang sebagian mereka berdoa, dan sebagian lainnya mengamininya, kecuali Allah mengabulkan doa mereka." (HR. al-Thabarani)

Bahkan dalam riwayat Imam Al-Dailami disebutkan bahwa orang yang berdoa dan mengaminkan berserikat dalam pahala.

"Dari Ibn Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, berkata: "Rasulullah SAW bersabda: "Orang yang berdoa dan orang yang membaca amin sama-sama memperoleh pahala." (HR. al-Dailami).

Hadits selanjutnya Malaikat Jibril berdoa yang diaamiinkan Rasulullah SAW:

Malaikat Jibril berdoa di hadapan Rasulullah :

شَقِيَ عَبْدٌ أَدْرَكَ رَمَضَانَ، فَانْسَلَخَ مِنْهُ وَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ

Celakalah seorang hamba yang bertemu dengan bulan Ramadhan, lalu dia berpisah dengannya dalam keadaan tidak diampuni.

Setelah Rasulullah mengaminkan doa pertama, Jibril berdoa:

شَقِيَ عَبْدٌ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا فَلَمْ يُدْخِلاَهُ الْجَنَّةَ

Celakalah seorang hamba yang berkesempatan hidup bersama kedua orang tuanya, tapi keduanya tidak membuat ia masuk surga.

Baca juga: Bacaan Doa dan Amalan Cepat Mendapat Anak, Simak Doa Beberapa Nabi di Alquran

Rasulullah telah menjelaskan dalam banyak riwayat tentang keutamaan bershalawat kepada beliau.

Pada doa ketiga, Jibril berdoa:

شَقِيَ عَبْدٌ ذُكِرْتَ عِنْدَهُ وَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْكَ

Celakalah seorang hamba yang disebutkan namamu di dekatnya, tetapi ia tidak bershalawat kepadamu (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad no. 644).

Setelah mendengar ini, Rasulullah menjawab, “Aamiin.”

Kemudian para sahabat Nabi SAW berdoa, dan Nabi Muhammad SAW mengaamiinkan.

Berita Jatim terkini lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved