Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Polisi Buka Hotline Kasus Pembunuhan Ibu & Anak di Subang, Fakta Baru Diungkap Dokter Forensik
2,5 tahun belum terungkap pelakunya, polisi buka hotline kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, fakta baru dibongkar dokter forensik.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Sudah hampir tiga tahun, belum terungkap siapa pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat (Jabar).
Kini Polda Jabar sampai membuka hotline khusus sebagai salah satu upaya mengungkap misteri pembunuhan tersebut.
Hingga saat ini kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang selama 2,5 tahun masih menjadi misteri.
Namun terbaru muncul fakta terbaru terkait kasus Subang.
Baca juga: Bocah Hilang Misterius di Subang sampai Hari ke-9 Pencarian Tak Kunjung Ditemukan, Ortu Pasrah
Kabidhumas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, masyarakat bisa menghubungi nomor 0822-4646-9946 untuk memberikan informasi terkait kasus tersebut.
Nomor tersebut terhubung langsung dengan anggota di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar.
"Memang berbagai langkah yang kita lakukan, spirit yang sama mengungkap secepatnya perkara ini," ujar Ibrahim Tompo pada Sabtu (20/5/2023).
Hingga saat ini, kata dia, sudah ada 124 orang saksi yang diperiksa.
Jumlah tersebut terus bertambah, seiring dengan penyelidikan yang sedang dilakukan.
"Penerapan seseorang sebagai tersangka itu mempunyai pertanggungjawaban hukum."
"Sehingga penyidik tidak boleh gegabah menetapkan seseorang sebagai tersangka," katanya, mengutip Tribun Jabar.
Selain memeriksa saksi, pihaknya juga telah memeriksa 49 sampel DNA dari sejumlah saksi terkait kasus ini.
Namun dari pemeriksaan tersebut, belum ada DNA yang identik.
"Posisi pada saat sekarang dari sekian banyak pemeriksaan labfor semua masih berstatus non-identik," ucapnya.
Seperti diketahui, perkara pembunuhan ibu dan anak bernama Tuti dan Amalia sempat menghebohkan satu Indonesia.
Pasalnya kasus yang terjadi di Desa Jalan Cagak pada 18 Agustus 2020 lalu, hingga kini masih belum terungkap.
Pun dengan pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia yang sampai sekarang masih berkeliaran bebas.
Ya, kasus Tuti dan Amalia yang dibunuh secara sadis dan jenazahnya ditaruh di mobil Alphard masih membeku selama 2,5 tahun.
Sementara itu fakta baru diungkapkan oleh dokter forensik kasus Subang, dr Sumy Hastry Purwanti.
Dilansir dari TribunnewsBogor.com, Jumat (12/5/2023), secara blak-blakan Dokter Hastry menguak temuan baru yang selama ini ia tutupi dari publik.
Namun temuan tersebut justru tak dimanfaatkan dengan baik oleh kepolisian sehingga pelaku kasus pembunuhan ibu dan anak, Tuti dan Amalia, tersebut belum juga ditangkap.
Diakui Dokter Hastry, ia telah memberikan clue dan paparan terkait misteri kasus Subang ke penyidik kepolisian.
Namun petunjuk tersebut bak tak bisa dimanfaatkan oleh penyidik.
"Pelakunya belum ditangkap padahal saya udah otopsi kedua," ungkap Dokter Hastry dalam tayangan viral di TikTok @storyku_25, dikutip Jumat (12/5/2023).
"Dan saya sudah jelaskan, paparan, kasih clue, tapi belum ada tersangka sampai sekarang," imbuhnya.
Baca juga: Masih Ingat Kasus Subang? Setahun Pembunuhan Ibu dan Anak Pelaku Belum Ada, Sosok S Ditangkap Polisi
Diakui Dokter Hastry, ia gemas karena pelaku pembunuhan sadis itu belum juga ditemukan polisi.
Padahal diakui Dokter Hastry, penyidik harusnya bisa mengidentifikasi sosok pelaku berdasarkan DNA.
Dalam wawancara bersama Deddy Corbuzier tersebut, Dokter Hastry mengungkap fakta mengejutkan.
Ternyata Dokter Hastry sudah memeriksa DNA di TKP.
Hasilnya, ada dua DNA terduga pelaku yang ternyata asing dari sosok saksi mata yang diperiksa polisi.
"Di TKP itu ada dua DNA yang asing," ujar Dokter Hastry.
Dari petunjuk DNA yang ditemukannya, Dokter Hastry kecewa karena pihak kepolisian belum melanjutkan penyelidikannya.
Padahal diungkap Dokter Hastry, penyidik tinggal mencocokan DNA korban dengan DNA di TKP dan DNA keluarga kandung korban.
"Saya gemas, padahal menurut saya itu bisa. Kita main DNA. DNA-nya udah, tapi enggak ada yang cocok."
"Kalau enggak ada yang cocok, kita cari dari DNA itu saksi, dari saksi itu enggak ada yang cocok."
"Kita tarik lah garis keturunan ibu, siapa tahu ada yang cocok, ternyata belum dikerjakan," ungkap Dokter Hastry.

Berdasarkan petunjuk tersebut, Dokter Hastry mengurai langkah apa yang seharusnya diambil penyidik kepolisian.
Yakni menurut Dokter Hastry, penyidik harusnya memeriksa aktivitas para saksi dan keluarga korban di jam kematian Tuti dan Amalia.
"Saya bilang, saya punya jam kematian dia dibunuh. Ibu Tuti meninggal mungkin jam dua sampai jam empat."
"Amel jam empat sampai jam enam. Cyber main dong, di jam itu handphone siapa yang online," tutur Dokter Hastry.
Atas petunjuk yang diberikan Dokter Hastry, netizen penasaran.
Hingga akhirnya, Dokter Hastry pun memberikan clue soal dua orang mencurigakan yang harusnya diperiksa DNA-nya oleh polisi.
"Pelaku Subang mengerti Forensik (mayat dimandikan). Dua DNA Pelaku bukan DNA inti..( DNA asing) tp di kenal Korban. Jangan2..pelakunya D and A ?" tanya akun @my.channel018 di kolom komentar Instagram Dokter Hastry.
"D dan A ini harus diambil sampel DNA nya utk dibandingkan," kata Dokter Hastry.
Di sisi lain, ternyata selama ini Dokter Hastry diteror korban Kasus Subang lewat mimpi.
"Mohon maaf ya Pak Kabareskrim. Aku enggak ngerti cara mempercepat ini."
"Saya tersiksa kalau yang kasus Subang itu. Wong datang dalam mimpiku," kuak Dokter Hastry.
pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang
Polda Jabar
pembunuhan ibu dan anak di Subang
Kombes Pol Ibrahim Tompo
DNA
Tuti dan Amalia
Desa Jalan Cagak
Dokter Hastry
kematian Tuti dan Amalia
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Sosok Polisi yang Datangi Rumah Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Perintah Yosef? ‘Ada 3 Orang’ |
![]() |
---|
Senyum Santai Yosep saat Rekonstruksi Kasus Subang, Lambaikan Tangan hingga Merasa Tak Bersalah |
![]() |
---|
Bongkar Makam Korban Kasus Pembunuhan Subang, Penggali Kubur Langsung Muntah, Bukan Plastik Kuning |
![]() |
---|
Sosok Perwira Polisi yang Suruh Banpol Bersihkan TKP Kasus Subang, Ternyata Juga Jadi Saksi Kunci |
![]() |
---|
SOSOK Arif Keponakan Yosef, Ikut Campur Kasus Subang Padahal Bukan Penyidik, Minta Uang saat Otopsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.