Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Arti Kata

Arti Kata Panic Buying, Viral Panic Buying Air Mineral di Negara Ini, Indonesia Pernah Mengalami

Mengenal arti kata panic buying, fenomena di Malaysia yang kini viral di media sosial. Indonesia juga pernah mengalami.

Editor: Hefty Suud
Kolase Twitter dan TikTok
Fenomena punic buying air mineral di Malaysia menjadi sorotan hingga viral di media sosial. Warga Malaysia memborong air minum di rak-rak toko. 

TRIBUNJATIM.COM - Baru-baru ini viral di media sosial, fenomena panic buying air mineral di Malaysia.

Ini karena kekhawatiran mengeringnya Sungai Muda.

Adapun Sungai Muda berada di wilayah sekitar Kedah dan Penang.

Dilaporkan bahwa volume air di banyak bendungan turun drastis.

Ancaman kekeringan ini yang akhirnya memengaruhi lebih dari satu juta warga di kedua negara bagian tersebut.

Pejabat lokal pun telah memerintahkan warganya untuk menghemat air.

Di Indonesia, fenomena panic buying sempat terjadi saat pandemi virus Corona (Covid-19) melanda.

Saat itu, masyarakat di Indonesia ramai memborong beli masker, hand sanitizer, hingga susu cap beruang.

Lantas apa itu panic buying?

Berikut arti kata panic buying dan mengapa fenomena itu terjadi.

Arti kata panic buying

Melansir dari laman resmi Kompas.com, arti kata panic buying merupakan tindakan membeli sejumlah besar produk atau komoditas tertentu, karena ketakutan tiba-tiba akan kekurangan atau terjadi kenaikan harga di waktu yang akan datang.

Faktanya, mentalitas panic buying kerap terjadi saat kita berada di bawah tekanan atau kepanikan, khususnya ketika kita mengantisipasi bencana atau kejadian buruk yang mungkin bakal melanda kita di masa mendatang.

Yuk, kepoin alasan orang-orang bisa sampai panic buying dalam situasi tertentu!

Baca juga: Arti Kata Botuna, Panggilan Sosok Desta yang Kerap Bikin Natasha Rizky Cemburu? Trending di Twitter

Faktor Emosional

Salah satu pemicu panic buying adalah pengambilan keputusan secara emosional, alih-alih logis.

Biasanya, kita cenderung mengambil keputusan secara logis dan mempertimbangkan berbagai faktor dulu sebelum berbelanja atau melakukan sesuatu.

Nah, sementara itu, dalam kondisi panik dan emosional, kita enggak dapat berpikir sejernih itu dan merasa enggak punya waktu untuk memikirkan kebutuhan kita atau penting enggaknya sesuatu yang akan kita lakukan tersebut.

Dalam hal panic buying, bisa jadi kita terdorong untuk impulsif ketika melihat orang lain kepanikan saat membeli sesuatu, lalu tersugesti untuk melakukan hal serupa agar kita juga enggak kehabisan stok barang yang diincar banyak orang.

Kecemasan Dini

Faktor lain penyebab panic buying adalah kecemasan antisipatif atau kecemasan dini.

Kecemasan yang dimaksud adalah ketakutan akibat sesuatu yang bahkan belum terjadi.Iklan untuk Anda: Warga Jawa Timur Yang Sakit Lutut dan Pinggul Wajib Membaca Ini!

Baca juga: Kumpulan Bahasa Gaul Singkatan Kata, Ada Arti Kata HMU yang Viral di TikTok dan WhatsApp

Baca juga: Arti Kata WTS dan WTB, Viral di Media Sosial Gegara Tiket Konser Coldplay di Jakarta Habis Terjual

Terkait panic buying selama pandemi, mungkin kita dihantui perasaan takut kalau suatu hari nanti kita enggak bakal kebagian masker medis, hand sanitizer, hingga susu beruang.

Padahal sebetulnya produksi barang-barang tersebut juga masih berlangsung seperti biasa.

Bukan enggak mungkin ada orang yang melakukan panic buying gara-gara pengaruh orang-orang di sekitarnya.

Naluri yang muncul ketika kita tersugesti oleh aksi orang lain, apa lagi dalam bentuk kelompok, membuat kita melakukan hal yang sama dengan mereka.

Akibatnya, kita jadi cenderung ikut-ikutan ketika sekelompok orang panik hendak memborong barang-barang yang dipercayai esensial untuk diri kita.

Mungkin juga kita mengenalnya sebagai fenomena fear of missing out (FOMO).

Hal ini pun kerap dimanfaatkan oleh oknum 'jahat' untuk mengambil untung di tengah kepanikan banyak orang, misalnya mereka menyediakan stok barang tapi dengan harga yang sangat mahal.

Mereka paham, orang yang dalam kondisi panic buying bakal lebih sedikit mempertimbangkan perbandingan harga yang disediakan dengan harga normalnya.

Sehingga pada akhirnya barang tersebut tetap laku.

Inilah makanya kita jangan sampai panic buying ya, girls!

Untuk apapun itu, selalu pertimbangkan kebutuhan dan kemampuan kita dalam memiliki barang tersebut.

Yuk, jaga pikiran agar tetap logis di tengah situasi seperti sekarang ini.

Sebagian artikel ini telah tayang di cewek banget 

Berita Viral dan arti kata lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved