Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kisah Wanita Sorong Papua Dinikahi Pria Korea, Bermula dari Medsos hingga Belajar Bahasa

Inilah kisah cinta dua insan beda negara. Seorang pria Korea menikahi wanita Indonesia

Editor: Januar
TribunSorong/ Taufik Nuhuyanan
Adelita gadis Sorong, Papua, dinikahi pria Korea 

TRIBUNJATIM.COM- Inilah kisah cinta dua insan beda negara.

Seorang pria Korea menikahi wanita Indonesia.

Tepatnya, wanita Indonesia itu berasal dari Sorong, Papua.

Kisah cinta beda negara datang dari seorang warga Katapop 1 Kabupaten Sorong bernama Adelita Putri Noviana.

Adelita kini telah menambatkan hatinya pada seorang pria asal Korea bernama Cho Dong Hyun.

Dilansir dari TribunTrends, pertemuan keduanya terbilang tak sengaja lantaran berkenalan lewat media sosial karena Adelita ingin belajar bahasa Korea.

Pernikahan keduanya digelar Katapop 1 Majener, Distrik Salawati, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, pada Jumat (19/5/2023).

Pernikahan yang dilaksanakan terbilang unik, lantaran Hyun yang belum mengerti budaya pernikahan yang ada di Indonesia, sehingga menyerahkan sepenuhnya kepada Adelita.

Adelita mengatakan, pernikahan yang digelar semuanya dirinya yang atur dan sang suami hanya mengikuti karena tidak mengerti budaya pernikahan di sini.

"Kemarin pas lamaran, dilamar mahar uang Rp 1.900.000, ada juga cincin berlian hingga skin care," ujar Adelita kepada TribunSorong.com Tribun Network, Kamis (25/5/2023).

Baca juga: Nasib Bule Denmark Ditolak Nikah Wanita WNI, Mau Lompati Jembatan Sudah Tutup Mata, Saksi: Frustasi

"Ada seserahan seperangkat alat salat, make up, skin care, beberapa baju hingga kebutuhan mandi, karena suami tidak mengerti budaya kita di sini, jadi semuanya kembali pada saya," tuturnya.

Setelah menikah Adelita dan Hyun nantinya akan kembali ke Korea Selatan, mengikuti suaminya dan mungkin menetap di Korea.

"Kami berencana minggu nanti kembali ke Korea Selatan, saya ikut suami ke Korea, nanti baru kembali lagi ke Indonesia," katanya.

Adelita menambahkan, perjalanan kisah cintanya dengan Hyun cukup unik, pasalnya dirinya dan suaminya awal bertemu dan saling mengenal lewat aplikasi pada Desember 2021.

Hingga pada akhirnya di Januari 2022 Adelita dan Hyun memutuskan untuk berpacaran.

"Kami pertama kali saling mengenal lewat salah satu aplikasi media sosial yaitu aplikasi Meeff, awalnya saya ingin cari teman yang bisa berbahasa Korea, agar saya bisa belajar bahasa Korea," ujarnya.

Keduanya pertama kali bertemunya di Jakarta.

“Saat itu Hyun memutuskan untuk datang seorang diri ke Indonesia untuk bertemu dengan saya dan kami bertemu di Jakarta," tuturnya.

Adelita juga mengaku dirinya duluan suka kepada Hyun lantaran yang perhatian dan baik, selalu menanyai kabar setiap harinya, lantaran waktu itu dirinya masih menjalankan studi S2-nya di Makassar.


Sambungnya, sang suami juga tak mau berlama-lama untuk berpacaran, hingga memutuskan untuk bertunangan lalu akhirnya menikah.

"Hyun tak mau berlama-lama berpacaran dia ajak serius, waktu mau tunangan orang tua masih belum mau ditinggal ke Korea, sehingga dikasih waktu jeda satu tahun, hingga akhirnya kami bisa menikah di Sorong,” tukasnya.

Selama menjalin hubungan Adelita dan Hyun berkomunikasi dengan bahasa Korea, pasalnya, Adelita yang sedikit menguasai bahasa Korea, sehingga keduanya lebih banyak menggunakan bahasa Inggris.

"Awalnya kami menggunakan bahasa Korea, ya walaupun sedikit-sedikit saya paham bahasa Korea, tapi kami lebih banyak pakai bahasa Inggris, sekarang Hyun juga sudah mulai belajar dan menguasai Bahasa Indonesia," pungkasnya.

Adelita mengaku proses pengurusan administrasi untuk menikah dengan Cho Dong Hyun, terbilang cukup rumit lantaran pernikahan antar beda negara, yang harus mengurus semua berkas dokumen yang dibutuhkan.

"Karena pernikahannya dilangsungkan di Indonesia sehingga saya dan mas Hyun harus mengurus dokumennya mas Hyun mulai dari surat single, kartu keluarga hingga akta kelahiran,” jelas Adelita.

Lanjutnya, berkas dokumen di Korea Selatan semuanya ada masanya dan hanya berlaku selama 3 bulan, selebihnya sudah tidak bisa digunakan.

Setelah melengkapi dokumen yang dibutuhkan, Hyun melanjutkan ke Jakarta dan setibanya di sana ia bersama Adelita mengurus laporan pembuatan ke Kedutaan Korsel.

"Karena dokumen yang dibawa mas Hyun semuanya masih berbahasa Korea sehingga kami ke kedutaan untuk mengurus translate, karena nantinya di KUA juga mintanya yang sudah berbahasa Indonesia," tuturnya.

Adel menambahkan memang sulit jikalau seorang diri yang mengurus semua dokumen yang dibutuhkan untuk menikah antar warga beda negara, tetapi karena dibantu sama Hyun dan pihak Kedubes juga yang dari Indonesia sehingga mempermudah pengurusan.


Adelita juga membeberkan, jikalau Hyun sebelumnya belum pernah ke Indonesia dan belum mengenal Indonesia.

"Sebelumnya Hyun belum tahu Indonesia namun dengan berkenalan dengan saya, lewat media sosial, sehingga ia memutuskan ke Indonesia untukk bertemu dengan saya dan mengajak serius ke jenjang pernikahan," pungkasnya.

Adelita dalam kesehariannya ternyata juga bekerja sebagai dosen muda di Universitas Terbuka Sorong, Papua Barat Daya.

Terkait pekerjaannya sebagai dosen Adelita dan suaminya sudah bersepakat tetap mengajar, sebab waktu Sorong dan Korea Selatan sama sehingga tidak akan mengganggu jam mengajarnya di Universitas Terbuka Sorong.

"Saya berprofesi sebagai Dosen di Universitas Terbuka Sorong, setelah kami menikah saya dan suami sepakat tetap mengajar karena waktu di Korea sama dengan di Sorong," ujarnya.

Lanjutnya, setelah menikah hingga saat ini dirinya dan suaminya Hyun tinggal bersama di rumahnya di Katapop 1, dan selanjutnya dirinya ikut bersama suaminya ke Korea Selatan.

"Kami berencana kembali ke Korea Selatan Minggu, 28 Mei 2023, saya ikut dengan suami ke Korea Selatan, tapi nanti kita akan balik lagi ke Indonesia dan Hyun juga sudah mulai belajar bahasa Indonesia," pungkasnya.

Kisah cinta warga Indonesia dengan bule juga pernah terjadi beberapa waktu lalu.

Kenalan melalui media sosial (medsos), justru menghantarkan gadis desa menuju pelaminan dengan warga negara asing (WNA).

Kisah itu dialami Eni Muji Rahayu, asal Desa/Kecamatan Palang, yang dipersunting Ezedin Akari bule asal Australia.

Keduanya melangsungkan pernikahan di kantor KUA kecamatan setempat, pada Senin (27/3/2023).

Namun setelah menikah, mereka melakukan bimbingan pranikah oleh petugas KUA agar bisa mengetahui hal terbaik untuk menghadapi tantangan dalam menjalani bahtera rumah tangga.

Kepala KUA Kecamatan Palang, Mokhamad Idris, mengatakan dari keterangan yang didapat mempelai perempuan, jika keduanya telah mengenal melalui media sosial.

Setelah dirasa ada kecocokan, bule mendatangi calon pengantin wanita di Palang untuk mengajak menikah.

"Keduanya sudah menikah, untuk mempelai perempuan ini tenaga penyuluh kesehatan Pulsek," ujarnya, Kamis (30/3/2023).

Idris menjelaskan, pasangan beda negara tersebut telah menjalani bimbingan pranikah.

Tujuannya saling belajar mengenal satu sama lain, saling mengapresiasi pasangan dan punya rasa tanggung jawab, termasuk pada anak-anaknya nanti.


Di Kecamatan Palang sendiri, tercatat ada tiga pasangan suami istri beda negara yang telah melangsungkan pernikahan.

Di antaranya dari Jerman, Australia dan Malaysia.

"Kita mantapkan keduanya dengan bimbingan pranikah. Data pasangan luar negeri saya tidak hafal, tapi yang jelas yang nikah dengan orang luar negeri ini semuanya perempuan," pungkasnya.

Sebelumnya, kisah seorang bule kepincut gadis Tuban juga pernah terjadi beberapa waktu lalu.

Kisah asmara bule Turki dengan perempuan asal Tuban viral, setelah foto pernikahan keduanya menyebar di media sosial (medsos). 

Mempelai pria yang merupakan warga negara asing (WNA) adalah Muhammed (25) asal Eglence Karaisali Adana Turki, sedangkan perempuan yaitu Putri (22), asal Desa Banjararum, Kecamatan Rengel. 

Perjalanan cinta keduanya terbilang unik, karena mereka mengenal melalui aplikasi pertemanan Instagram cukup lama. 

Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Rengel, Kasdikin, membenarkan terkait pernikahan pasangan beda negara tersebut. 

Pernikahan berlangsung di Masjid Banjararum, Minggu (4/3/2023), yang dihadiri sejumlah kerabat. 

Sebelum melangsungkan pernikahan, mempelai wanita sempat mendatangi KUA Rengel untuk menanyakan persyaratan menikah bagi calon mempelai berkewarganegaraan asing.

"Sebulan sebelum menikah sudah konsultasi, setelah berkas persyaratan lengkap dan dokumen asli diserahkan, selang seminggu keduanya melangsungkan akad," ujarnya kepada wartawan, Rabu (8/3/2023). 

Kasdikin menjelaskan, saat ditanya mereka mengaku sudah dua tahun kenal melalui instagram. 

Lalu sejoli tersebut saling berkomunikasi dan menjalin hubungan asmara secara Long Distance Relationship (LDR) atau jarak jauh. 

Merasa ada kecocokan, mempelai pria memutuskan menemui mempelai wanita di Tuban untuk mengajaknya menikah. 

Bahkan, si pria sudah belajar berbahasa indonesia sejak menjalani hubungan selama dua tahun tersebut. 

"Setelah lebaran katanya mereka akan berangkat ke Turki untuk diperkenalkan dengan keluarga pria, sementara mau menjalani ramadan di Tuban," pungkasnya.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved