Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kades Kaget Ngadiyem & Tukimin 7 Tahun Tinggal di Gubuk Reyot Berlantai Tanah: Keburu Viral Duluan

Ngadiyem dan Tukimin hidup tanpa pekerjaan, penghasilan, dan jaminan, apalagi tunjangan seperti yang didapat anggota dewan.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
ISTIMEWA
TINGGALI GUBUK REYOT - Sepasang kakak-beradik lansia, Ngadiyem dan Tukimin, saat berada di rumah gubugnya, Rabu (1/10/2025). Mereka hidup di gubug anyaman bambu yang sudah keropos, lantainya tanah yang dingin dan lembap, dan atap seng tua yang berlubang di banyak sisi. 

TRIBUNJATIM.COM - Sebuah bangunan reyot yang lebih layak disebut gubuk ketimbang rumah, berdiri di sudut Desa Bangsa, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Di sinilah, sepasang kakak-beradik lansia, Ngadiyem dan Tukimin, menjalani sisa usia mereka dalam kesunyian.

Sudah tujuh tahun gubuk reyot ini menjadi satu-satunya tempat berteduh mereka.

Baca juga: Dari 42433 Ponpes, Ternyata Hanya 50 yang Punya Izin Mendirikan Bangunan: Tanggung Jawab Pengelola

Bertahun-tahun pula tak ada yang berubah.

Dindingnya terbuat dari anyaman bambu yang sudah keropos, lantainya tanah yang dingin dan lembap, dan atap seng tua berlubang di banyak sisi.

Setiap kali hujan turun, air bocor dari segala arah, membuat lantai tanah tersebut becek seperti lumpur ladang.

Dari sudut dapur, tak ada aroma masakan yang mengepul.

Hanya bau kayu bakar basah yang tak kunjung menyala, menyebar pelan ke seluruh ruangan.

Ngadiyem, yang tubuhnya makin membungkuk oleh waktu, masih setia merawat sang adik, Tukimin.

Tukimin kini hanya bisa terbaring lemah di atas dipan kayu sederhana, menatap langit-langit seng yang berlubang.

"Kadang hujan deras, kami hanya bisa diam, air masuk ke mana-mana," bisik Ngadiyem pelan saat dijumpai tetangga yang datang menengok, dilansir dari Tribun Jateng.

Mereka hidup tanpa pekerjaan, penghasilan, dan jaminan, apalagi tunjangan seperti yang didapat anggota dewan.

Bahkan, tanah tempat gubuk reyot tersebut berdiri pun bukan milik mereka.

Ngadiyem dan Tukimin adalah dua dari banyak warga Kabupaten Banyumas yang hidup dalam kemiskinan ekstrem.

Hidup keduanya terasing, terlupakan, dan terperangkap dalam siklus hidup yang tidak adil.

Sepasang kakak-beradik lansia, Ngadiyem dan Tukimin, saat berada di rumah gubugnya, Rabu (1/10/2025). Mereka hidup di gubug anyaman bambu yang sudah keropos, lantainya tanah yang dingin dan lembap, dan atap seng tua yang berlubang di banyak sisi.
Sepasang kakak-beradik lansia, Ngadiyem dan Tukimin, hidup di gubuk anyaman bambu yang sudah keropos, lantainya tanah yang dingin dan lembap, dan atap seng tua yang berlubang di banyak sisi. (ISTIMEWA)
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved