Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Nganjuk

Target Turunkan Angka Stunting di Bawah 14 Persen, TP PKK Beri Pelatihan Mengolah Makanan Bergizi

Target menurunkan angka stunting hingga di bawah 14 persen pada 2024, TP PKK beri pelatihan mengolah makanan bergizi.

Penulis: Achmad Amru Muiz | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Ketua TP PKK Kabupaten Nganjuk, Yuni Marhaen (tengah) ikut mempraktikkan cara memasak makanan bergizi kepada masyarakat dalam upaya penurunan angka stunting, Senin (29/5/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Achmad Amru Muiz

TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Pemkab Nganjuk terus menggencarkan berbagai upaya untuk mewujudkan target angka stunting di bawah 14 persen di tahun 2024.

Kali ini melalui Tim Penggerak PKK Kabupaten Nganjuk bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Nganjuk memberikan pelatihan mengolah makanan non beras dan terigu berbahan ikan, tepung mocaf, dan tepung jagung.

Ketua TP PKK Kabupaten Nganjuk, Yuni Marhaen mengatakan, sosialisasi serta pelatihan olahan pangan sehat tersebut dilaksanakan dalam rangka penurunan angka stunting di Kabupaten Nganjuk.

Terlebih, masih banyak ditemukan keluarga berisiko stunting di sejumlah desa di Kabupaten Nganjuk.

Untuk itu, menurut Yuni Marhaen, sebagai upaya pencegahannya, dilaksanakan pelatihan mengolah makanan serta mengedukasikan gerakan gemar makan ikan untuk membantu menurunkan angka stunting.

"Melihat angka stunting di Kabupaten Nganjuk masih lumayan tinggi, maka untuk mengejar target di tahun 2024 harus di bawah angka 14 persen, diperlukan upaya maksimal oleh pemerintah daerah yang salah satunya yakni melalui pengolahan makanan bergizi dan bervitamin," kata Yuni Marhaen yang juga istri Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, Senin (29/5/2023).

Dijelaksan Yuni Marhaen, dalam pelatihan mengolah makanan tersebut ada empat menu yang diajarkan secara langsung kepada masyarakat. Di antaranya pembuatan puding dari bahan dasar kacang hijau, roti bolu kukus yang terbuat dari ketela ungu, makanan mpek-mpek yang menggunakan bahan dasar dari bahan ikan non terigu atau dari tepung tapioka.

"Dan pembuatan pizza dari tepung kentang dan topingnya dari ikan lele. Aneka olahan jenis makanan tersebut cukup bergizi dan dipastikan diminati anak atau keluarga berisiko tinggi stunting," ujar Yuni Marhaen.

Baca juga: Khofifah Apresiasi Kontribusi PC Muslimat NU Jadi Bagian Penting Satgas Penurunan Stunting

Oleh karena itu, tambah Yuni Marhaen, pihaknya berharap dengan adanya pelatihan olahan makanan sehat tersebut, dapat memberikan manfaat untuk masyarakat dan bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka pencegahan stunting.

"Kami berharap hasil pelatihan olahan makanan tersebut bisa disebarluaskan ke semua warga, sehingga sasaran untuk bisa menurunkan angka stunting di Kabupaten Nganjuk bisa tercapai," tutur Yuni Maarhaen.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved