Selama Bulan Juni, BPS Kota Kediri Gelar Sensus Pertanian 2023, Ini Tujuannya

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Didik Mashudi

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri akan melakukan Sensus Pertanian 2023 yang pelaksanaannya dimulai 1 Juni sampai 31 Juli 2023. 

Sebelum dimulai, BPS bersama Pemkot Kediri mengajak seluruh lurah dan camat mengikuti Sosialisasi Sensus Pertanian di Ruang Joyoboyo Balaikota Kediri.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Kediri, Ferry Djatmiko menjelaskan melalui sensus, BPS akan memotret dan memperbarui data dengan akurat pada subsektor tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan, dan jasa pertanian di Kota Kediri. 

“Dari hasil sensus ini, nantinya kita bisa langsung ambil strategi, kebijakan, dan terobosan terbaik yang berpihak pada kesejahteraan masyarakat dan petani," jelasnya.

Selain itu mengoptimalkan komoditas unggulan, pengendalian alih fungsi lahan, meningkatkan minat masyarakat untuk bertani secara modern dan lain sebagainya.

Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri, tahun 2021, hanya terdapat 4.500 hektar lahan pertanian baik aset pemerintah maupun individu di Kota Kediri. 

Namun, tidak bisa dipungkiri sektor ini sangat krusial karena menyangkut kedaulatan pangan dan hajat hidup banyak orang.

“Adanya sektor pertanian ini berdampak besar pada kebutuhan pangan masyarakat Kota Kediri, buktinya kita bisa bertahan menghadapi gempuran pandemi Covid 19,” ujarnya.

Ferry juga mengungkapkan, Kota Kediri juga memiliki potensi SDM petani yang unggul dan kualitas produk pertanian yang bisa diupayakan agar semakin optimal. 

“Meski lahan pertanian di Kota Kediri akan berkurang karena terdampak pembangunan jalan tol dan bandara, tapi dengan SDM dan kualitas produk cukup baik saya yakin, Kota Kediri masih ada harapan untuk perkembangan di sektor pertanian,” ujarnya.

Kepada Lurah dan Camat untuk mengajak warganya dapat menerima dengan baik petugas yang datang dan memberikan jawaban sesuai kondisi riil di lapangan