Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Arti Kata

Presiden Jokowi Cawe-cawe Pemilu 2024 Disorot Denny Indrayana, 'Bahaya', Apa Arti Kata Cawe-cawe?

Langkah Presiden Jokowi cawe-cawe Pemilu 2024 disorot Denny Indrayana. Bisa bikin 2 menteri dipidana? Apa arti kata cawe-cawe sebenarnya?

Editor: Hefty Suud
Kolase Istimewa/TribunJatim.com
Langkah cawe-cawe Presiden Jokowi jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) dalam Pemilu 2024 ini pun dikritisi Denny Indrayana (kanan). Lantas apa arti kata cawe-cawe sebenarnya?  

TRIBUNJATIM.COM -  Sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang cawe-cawe Pemilu 2024 jadi sorotan. 

Diberitakan Kompas.com, General Manager News and Current Affairs Kompas TV Yogi Nugraha mengatakan, Presiden Jokowi mengucapkan kata cawe-cawe sebanyak lebih dari tujuh kali. 

Istilah itu disampaikan oleh Jokowi ketika pimpinan media menanyakan soal sosok calon presiden (capres) dan wakil calon presiden (cawapres) pada Pemilu 2024 mendatang.

"Ya saya untuk hal ini, saya harus cawe-cawe. Karena untuk kepentingan negara," ucap Yogi menirukan perkataan Jokowi, dilansir dari Kompas.com, Senin (29/5/2023).

Langkah cawe-cawe Presiden Jokowi jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) dalam Pemilu 2024 ini pun dikritisi Denny Indrayana

Menurut Denny Indrayana, imbas Presiden Jokowi cawe-cawe Pemilu 2024, maka dua menteri dari Partai Nasdem di kabinet Jokowi akan dijerat pidana dan ditersangkakan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang akan dijerat kasus narkoba dan Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya dengan kasus korupsi.

Hal itu dikatakan Denny Indraya di akun Twitternya @dennyindrayana, Sabtu 3 Juni 2023.

"Cawe-cawe Presiden Jokowi yang menegaskan tidak akan netral semakin membahayakan keadilan dalam Pilpres 2024," kata Denny Indrayana.

"Informasi terakhir, Partai Nasdem kembali digoyang dan diserang. Kali ini yang dijadikan sasaran tembak adalah dua menteri kader nasdem lainnya di kabinet.

Menteri SYL akan dijerat dugaan pidana narkoba, sedangkan Menteri SN dijerat dengan dugaan korupsi," beber Denny.

Minggu (4/6/2023), Denny Indrayana kembali kritik penegakan hukum era Presiden Jokowi yang melanggar HAM.

Seperti diketahui dua menteri dari Partai Nasdem yang kini berada di kabinet Jokowi adalah MenterI Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

Baca juga: Arti Kata May Dump yang Lagi Viral di Instagram dan Tiktok, Lihat Cara Membuatnya

Baca juga: Arti Kata WTS dan WTB, Viral di Media Sosial Gegara Tiket Konser Coldplay di Jakarta Habis Terjual

"Hukum tidak boleh diterapkan diskriminatif, memilih dan memilah kasus.

Memukul lawan oposisi, sambil merangkul kawan koalisi. Hukum yang tajam ke bawah dan tumpul ke atas, diterapkan tidak adil, akan menjadi penyebab hancurnya suatu bangsa," ujar Denny.

Dalam suatu Hadist, kata Denny dalam cuitannya, Rasullullah Muhammad SAW diriwayatkan marah Ketika sorang sahabat mengusulkan pengurangan hukuman kepada anak kepala suku Makhzumiyah.

"Rasullah bersabda penyebab binasa dan hancurnya suatu bangsa adalah karena hukum yang diterapkan secara diskriminatif," ujar Denny.

Karenanya tambah Denny, untuk menegaskan bahwa hukum harus tegas kepada semua, Rasulullah berseru,

”Seandainya Fatimah Binti Muhammad yang mencuri, saya sendiri yang akan memotong tangannya”.

"Saya berpendapat, cawe-cawe Presiden Jokowi yang memperalat kasus hukum demi kepentingan melanggengkan kekuasaan, untuk membubarkan koalisi lawan politik, sambil menjegal pencalonan Anies Baswedan sangat berbahaya, dan sebagaimana diingatkan Rasulullah, bisa mendorong Indonesia ke jurang kehancuran," kata Denny.

Lantas arti kata cawe-cawe pun kini banyak dicari. 

Baca juga: Arti Kata Revenge Porn, Viral Gegara Video Syur Diduga Rebecca Klopper, Pacar Fadly Faisal Korban?

Denny Indrayana yang trending di Twitter memberikan bocoran tentang Pemilu 2024 yang diklaimnya benar hingga kritisi cawe-cawe Presiden Jokowi jelang Pemilu 2024.
Denny Indrayana yang trending di Twitter memberikan bocoran tentang Pemilu 2024 yang diklaimnya benar hingga kritisi cawe-cawe Presiden Jokowi jelang Pemilu 2024. (Istimewa/Twitter)

Arti kata cawe-cawe

Guru Besar Ilmu Linguistik UGM Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana menjelaskan, kata cawe-cawe berarti ikut menangani.

"Siap ikut turut serta dalam menangani," tuturnya, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/5/2023).

Dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata cawe-cawe memiliki makna ikut membantu mengerjakan (membereskan, merampungkan) dan ikut menangani.

Kata cawe-cawe berasal dari Bahasa Jawa yang kerap digunakan dalam pertemuan non-formal.

"Itu bahasa Jawa enggak formal. Pasti Presiden ketika itu berbicara santai bukan ketika berpidato resmi," imbuhnya.

Menurut Putu, cawe-cawe memiliki makna netral dan tidak selamanya berkonotasi negatif. Konotasinya bergantung pada konteks yang digunakan.

Baca juga: Arti Kata Cupid, Judul Lagu Fifty Fifty Berkaitan dengan Dewa dan Dewi Cinta, Viral di Media Sosial

Baca juga: Arti Kata Salting, Sikap Anya Geraldine saat Diajak Duet Ariel NOAH Hingga Pamer Momen Mati Gue

"Negatif dan positifnya tergantung dari konteks pemakaiannya," kata dia.

Sebagai contoh, salah satu ungkapan cawe-cawe yang disampaikan Jokowi berbunyi sebagi berikut:

"Bahwa saya punya cara cawe-cawe dan saya tahu persis bagaimana cara berpolitik yang baik."

Putu menjelaskan, penggunaan kata cawe-cawe dalam kalimat tersebut tidak berkonotasi negatif.

"Enggak itu enggak negatif, itu artinya ikut terlibat dalam urusan politik," terangnya.

Ilustrasi arti kata cawe-cawe.
Ilustrasi arti kata cawe-cawe. (Kolase Istimewa/TribunJatim.com)

Istana jelaskan maksud cawe-cawe

Pihak Istana melalui Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menjelaskan soal pengakuan Presiden Jokowi cawe-cawe jelang tahun pilpres.

"Terkait penjelasan tentang cawe-cawe untuk negara dalam pemilu, konteksnya adalah, Presiden ingin memastikan Pemilu serentak 2024 dapat berlangsung secara demokratis, jujur dan adil," ujar Bey, dilansir dari Kompas.com, Senin (30/5/2023).

Bey menuturkan, Jokowi berkepentingan mengawal agar Pemilu 2024 berjalan dengan baik dan aman, tanpa meninggalkan polarisasi atau konflik sosial di masyarakat.

Tak hanya itu, Jokowi juga menaruh harapan agar kepala negara selanjutnya bisa mengawal dan melanjutkan kebijakan-kebijakan strategis, seperti pembangunan IKN, hilirisasi, dan transisi energi bersih.

Presiden juga berharap seluruh peserta Pemilu 2024 bisa berkompetisi secara free dan fair.

"Karenanya Presiden akan menjaga netralitas TNI, Polri, dan ASN," kata Bey.

Begitupun dengan pemberitaan pada tahun Pemilu mendatang. Jokowi menginginkan penyediaan informasi dan berita yang berkualitas.

Hal itu diharapkan memperkuat kemampuan pemerintah untuk mencegah berita bohong/hoaks, dampak negatif artificial intelligence,

hingga black campaign melalui media sosial/online.

Meskipun mengakui akan cawe-cawe, menurut Bey, Jokowi akan tetap menghormati pilihan masyarakat Indonesia di Pemilu 2024.

Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id

Berita tentang arti kata lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved