Penangkapan Teroris di Banyuwangi
Kumpulkan Para Pengajar PKBM Milik Terduga Teroris, Bakesbangpol Banyuwangi Beri Wawasan Kebangsaan
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik bersama Dinas Pendidikan Banyuwangi kumpulkan para tenaga pengajar di PKBM At-Taubah milik terduga teroris.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik bersama Dinas Pendidikan Banyuwangi mengumpulkan para tenaga pengajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) At-Taubah milik terduga teroris yang ditangkap di Banyuwangi SN (41).
Para guru itu dikumpulkan di Gedung Aula Korwilker Satdik Kecamatan Rogojampi, Senin (6/5/2023). Mereka mendapat wawasan kebangsaan dari pihak kepolisian, TNI, dan pemkab.
Plt Kepala Bakesbangpol Banyuwangi Muhamad Lutfi menjelaskan, wawasan kebangsaan itu untuk mencegah agar tak terjadi paparan radikal kepada para tenaga pengajar di PKBM tersebut.
"Tadi kami tanyakan satu per satu, tidak ada hal-hal yang mengarah untuk berbuat yang bertentangan dengan NKRI dan Pancasila (dalam kegiatan belajar di PKBM)," kata Lutfi.
Baca juga: BREAKING NEWS: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banyuwangi
Lutfi menjelaskan, PKBM At-Taubah memilik 25 tenaga pengajar. Jumlah warga belajar sebanyak 927 orang. Meraka adalah siswa program paket A, B, dan C.
PKBM itu berdiri pada 2019. Setahun kemudian, PKBM mendapatkan akreditasi A. Selama berdiri, PKBM telah meluluskan banyak warga belajar.
"(Informasi yang kami terima) proses kegiatan belajar-mengajar di sana berjalan dengan aturan yang berlaku," imbuh Lutfi.
Lutfi menjelaskan, terduga teroris SN pernah masuk dalam pemantauan di Bakesbangpol sekitar tahun 2015. Pantauan itu lantaran ada indikasi bahwa SN masuk dalam ranah yang membahayakan NKRI.
Baca juga: Selain Punya Lembaga PKBM, Terduga Teroris yang Ditangkap di Banyuwangi Merupakan Seorang Pengacara
"Sepengetahuan kami sudah selesai, tapi mungkin ada catatan khusus yang kami juga enggak tahu," tambah dia.
Diberitakan sebelumnya, Densus 88 Antiteror dikabarkan menangkap seorang terduga teroris di Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (3/6/2023).
Kabar penangkapan itu dibenarkan Kepala Desa Gladag A Haidir Sidqi. Haidir mengaku telah mendapat konfirmasi soal penangkapan warganya itu dari aparat.
"Informasinya begitu. Tapi yang jelas, kami selaku kepala desa tahu kejadian itu setelah selesai kejadian," kata dia.
Haidir menjelaskan, warganya yang ditangkap berinisial SN. Ia adalah warga asli desa setempat. Lahir dan tinggal di wilayah tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.