Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Sidoarjo

Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Pemkab Sidoarjo Bakal Bangun Jembatan Shiratal Mustaqim, Segini Dananya

Proyek pembangunan jembatan menghubungkan Desa Klurak dengan Balongdowo, di Kecamatan Candi, Sidoarjo itu dimulai dengan acara peletakan batu pertama.

|
Penulis: M Taufik | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/M TAUFIK
Suasana peletakan batu pertama pembangunan Jembatan Shiratal Mustaqim 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Jembatan Shiratal Mustaqim mulai dibangun. 

Proyek pembangunan jembatan yang menghubungkan Desa Klurak dengan Desa Balongdowo, di Kecamatan Candi, Sidoarjo itu dimulai dengan acara peletakan batu pertama oleh Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor, Jumat (23/6/2023). 

Jembatan ini memiliki panjang 24 meter dan lebar 2,5 meter yang melintasi sungai di wilayah tersebut.

Pembangunan jembatan ini diharapkan akan membuka akses yang lebih baik bagi warga desa dan daerah sekitarnya ke pusat-pusat perdagangan, pendidikan, serta fasilitas kesehatan. 

“Harapannya jembatan ini bisa meningkatkan perekonomian warga setempat. Pembangunan infrastruktur yang memadai terus digenjot untuk meningkatkan konektivitas dan memajukan ekonomi lokal,” kata Gus Muhdlor, panggilan Ahmad Muhdlor. 

Diyakini, pembangunan jembatan ini akan memberikan manfaat signifikan bagi warga Desa Klurak dan Desa Balongdowo khususnya. 

Baca juga: Maling Motor di Sidoarjo Diciduk Korbannya, Barang Curian Sudah Raib, Berobat Jadi Modus

 

Selain meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas, jembatan ini juga membantu dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan infrastruktur di Kabupaten Sidoarjo demi kemakmuran masyarakat," lanjut bupati. 

Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PU BMSDA) Sidoarjo Dwi Eko Saptono, anggaran untuk pengerjaan jembatan yang ditargetkan selesai hingga akhir Desember 2023 atau selama 180 hari kerja ini sebesar Rp 1,4 miliar. 

"Anggaran pembangunan jembatan yang menampung beban sebesar 20 ton ini, diambil dari APBD Kabupaten Sidoarjo tahun 2023. Sehingga, diharapkan Desember akhir tahun ini selesai," katanya. 

Baca juga: Daftar 7 Madrasah di Sidoarjo yang Ditunjuk Jadi Pilot Project Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar

Pembangunan Jembatan Shiratal Mustaqim ini merupakan bagian dari program pembangunan infrastruktur yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Disebutnya, pembangunan jembatan ini jug diharapkan selesai dalam waktu yang tidak terlalu lama, dengan pengawasan ketat dari pihak terkait untuk memastikan kualitas dan keamanannya  . 

Sebelumnya, Pemkab Sidoarjo mencatat ada sekira 300 UMKM di Sidoarjo yang sudah menjual barang dagangannya sampai ke luar negeri alias go ekspor.

Kondisi itu diharap terus berlanjut dan bertambah di tahun 2023 ini, semakin banyak pelaku UMKM di Kota Delta yang bermain ekspor.

Pemerintah pun berusaha terus mendorong para pelaku UMKM untuk bisa menguatkan bisnisnya.

Termasuk dengan menggelontorkan program Kurma, bantuan permodalan untuk kelompok usaha perempuan di Sidoarjo.

“Tahun 2023 ini, target penerima program Kurma sebanyak 2.400 kelompok atau masih sama dengan tahun 2022 lalu. Sasarannya memang kelompok perempuan atau ibu-ribu rumah tangga yang menjalankan bisnis UMKM,” kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Sidoarjo Mohamad Edi Kurniadi.

Dari program itu, diharapkan pada lima tahun kedepan sudah ada sebanyak 8.467 RT RW di Kabupaten Sidoarjo mempunyai UMKM unggulan.

Sesuai dengan perintah presiden untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yaitu pertama dengan mencetak UMKM go to ekspor dan kedua P3DN (Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri).

Beberapa pelaku UMKM di Sidoarjo juga mengaku sudah merasakan manfaat program itu.

Riska, pengusaha brownis asal Wonoayu yang mulai merasakan dampak positif program itu melalui kelompok usaha Sekar Mandiri yang dikelolanya bersama tujuh perempuan lain di Desa Jimbaran Wetan, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo.

Selain menerima manfaat berupa modal usaha yang diberikan dalam bentuk uang tunai yang disalurkan di BPR, juga menerima pendampingan baik itu berupa pelatihan usaha maupun monitoring evaluasi sebagai bentuk pertanggungjawaban kelompok penerima manfaat KURMA.

“Pelatihan usaha yang saya dapatkan saat itu diantaranya, Pendampingan pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB), pelatihan digital marketing, pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK), dan sosialisasi tentang izin edar produk (PIRT) dan Halal,” kata perempuan pemilik bisnis fudgy brownies dan keripik brownis MMA yang sudah ditekuninya sejak tahun 2019 tersebut

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved