Berita Tuban
Kisah Kampung Penghasil Tusuk Sate Tuban, Garap dari Irisan Bambu, Produksi Ribuan Tusuk Per Hari
Beberapa ibu-ibu terlihat sibuk memecah potongan bambu di halaman depan rumahnya.
Penulis: M Sudarsono | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mochamad Sudarsono
TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Beberapa ibu-ibu terlihat sibuk memecah potongan bambu di halaman depan rumahnya, di Kampung Penghasil Tusuk Sate di Tuban
Di gang semangka, Kelurahan Perbon, Kecamatan Tuban, potongan bambu itu disulap menjadi tusuk sate yang bernilai.
Perempuan yang kebanyakan usia setengah abad itu tampak bekerja ekstra, terlebih pada waktu mendekati Idul Adha 1444 H seperti sekarang ini, dikarenakan permintaan tusuk sate meningkat.
"Pesanan meningkat kalau mau idul adha atau hari raya kurban," kata pembuat tusuk sate, Raminah (52) kepada wartawan, Minggu (25/6/2023).
Baca juga: Antusias Meriahkan Puncak Haul Bung Karno, Ratusan Kader Banteng Tuban Siap Merahkan GBK
Menurutnya, tusuk sate yang diproduksi warga setempat ini banyak diambil orang lain dari kecamatan luar untuk dijual lagi.
Setiap hari, ibu delapan anak itu mampu membuat hingga 50 ikat tusuk sate.
Adapun per ikatnya berisi 90 tusuk dan dijual seharga Rp 1100 per ikatnya.
"Kalau dari kita orang ambil harga Rp 1100 per ikat, yang ambil mau dijual berapa terserah," terangnya.
Sementara itu, pembuat tusuk sate lainnya, Sumarni (62), menyatakan harus membeli bambu dulu untuk bisa memproduksi tusuk sate.
Bambu dibeli seharga Rp 25 ribu per batang, kemudian bambu dipotong-potong setinggi ukuran tusuk sate sekitar 15-20 cm.
Baca juga: Tekuni Ternak Kambing Sepulang Kerja, Ini Kisah Perwira Polisi di Tuban Panen Cuan Jelang Idul Adha
Lalu dibelah kecil dihaluskan, kemudian diruncingkan bagian ujungnya agar memudahkan daging ketika ditusuk.
"Setelah bentuknya jadi, tusuk sate dikeringkan atau dijemur sehari agat tidak lapuk atau menjamur," ungkapnya.
Masih kata Sumarni, setelah tusuk sate jadi banyak warga atau pedagang yang ambil untuk dijual lagi.
Bahkan, tusuk sate tidak hanya dibuat untuk membakar daging. Tapi juga dibuat buket wisuda.
Adapun harga tusuk sate jika dibeli darinya yaitu Rp 1100 per ikat, namun jika dijual di pasaran sudah lebih dari itu.
"Per ikat isi 90 tusuk, tidak hanya untuk daging sekarang. Tapi anak-anak wisuda juga beli untuk membuat buket," pungkas perempuan yang sudah puluhan tahun membuat tusuk sate tersebut.
Sementara itu, seorang pembeli, Anwar menyatakan, sudah langganan kalau mau Idul Adha beli tusuk sate di sini.
Warga sekitar itu mengungkapkan, butuh beberapa ikat tusuk sate untuk dibagikan kepada keluarga.
"Di sini harganya murah, jadi kalau mau Idul Adha beli di sini," bebernya sambil meninggalkan tempat.
Kampung Penghasil Tusuk Sate
tusuk sate
pembuat tusuk sate
bambu
Idul Adha 1444 H
buket wisuda
Tuban
TribunJatim.com
Anggota DPRD Tuban Asal Golkar Asyik Nge-Vape Saat Sidang Paripurna, Begini Respons Ketua Dewan |
![]() |
---|
Polemik Peserta PPPK Jalur PPG yang TMS, BKPSDM Tuban Bantah Maladministrasi: Sudah Sesuai Prosedur |
![]() |
---|
Departemen Ilmu Ekonomi FEB Unair Beri Pelatihan Perencanaan Bisnis bagi Pengurus BUMDes di Tuban |
![]() |
---|
Ikut Festival Gogo di Tuban, Bupati Mas Lindra Nyemplung ke Empang Cari Ikan Bersama Warga |
![]() |
---|
Pemkab Tuban Sabet Penghargaan Wahana Tata Nugraha, Jadi Pemacu Semangat Majukan Transportasi Publik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.