Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Mahasiswa di Malang Tewas Dikeroyok

Perayaan Kelulusan Maut Tewaskan Mahasiswa Unitri, Dikeroyok Imbas Tak Setia Kawan, Kampus Berduka

Bentrokan antar mahasiswa di perayaan kelulusan menyebabkan kericuhan hingga seorang mahasiswa tewas.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Tribun Jatim Network/Lu'lu'ul Isnainiyah - ISTIMEWA
Perayaan kelulusan maut tewaskan seorang mahasiswa Unitri Malang setelah pesta miras 

TRIBUNJATIM.COM - Tragedi perayaan kelulusan maut tewaskan mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang.

Bentrokan antar mahasiswa tersebut menyebabkan kericuhan hingga seorang mahasiswa tewas, Minggu (25/6/2023).

Pemuda yang tewas akibat bentrokan tersebut adalah mahasiswa jurusan Agribisnis, Krisnael Murri (23).

Disebutkan, korban dikeroyok karena dianggap tak setia kawan.

Baca juga: BREAKING NEWS: Duel Maut di Malang, Seorang Pria Dikeroyok Temannya, Pelaku Bersenjata Samurai

Bentrokan tersebut terjadi di sebuah kafe di Desa Tegalgodo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, sekitar pukul 01.00 WIB.

Sedangkan kafe kini dalam kondisi rusak parah.

Mulai dari kaca pecah, pintu, meja, dan kursi mengalami kerusakan.

Selain itu dua sepeda motor dan sebuah mobil juga rusak akibat bentokan tersebut.

Hal itu seperti diungkapkan oleh salah satu warga yang tinggal tak jauh dari lokasi bentrokan, Ilham.

"Banyak massa ke sini bakar motor. Motornya masih utuh di dalam kafe," jelas Ilham, mengutip Tribun Mataraman.

Ilham mengatakan, motor yang ada di dalam kafe adalah motor Yamaha All New R15.

Selain itu, massa juga merusak kendaraan lainnya, yakni Honda Scoopy dan Honda Jazz milik warga sekitar.

Diduga korban meninggal karena sejumlah luka tusuk.

Kasihumas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik mengatakan, penyebab Krisnael Murri meninggal dunia akibat dikeroyok oleh teman-temannya. 

Ia pun mengungkap kronologi kejadian.

Saat itu Krisnael Murri tengah merayakan kelulusan teman-temannya.

"Korban dan terduga pelaku janjian di kafe. Selang beberapa waktu, mereka minum-minum pesta miras," ucap Taufik.

Di tengah perayaan pesta miras, korban berpamitan terlebih dahulu untuk pulang.

Saat korban pulang itulah, ada indikasi teman lainnya tidak terima.

"Mereka tersinggung korban pulang duluan, karena dinilai tidak setia kawan," katanya.

Di dalam perjalanan pulang, korban diteriaki oleh teman-temannya.

Bahkan korban sempat dilempar paving hingga jatuh.

Saat jatuh, korban lantas dikeroyok hingga meninggal.

Korban tewas bersimbah darah di sebuah jalan belakang Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Lokasi kafe yang digunakan bentrokan antar mahasiswa di Desa Tagalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
Lokasi kafe terjadinya bentrokan antar mahasiswa di Desa Tagalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang (Tribun Jatim Network/Lu'lu'ul Isnainiyah)

Kemudian teman korban yang lain dan tidak ikut dalam pesta miras datang, melihat korban yang sudah tergeletak.

Mereka marah lalu berupaya melakukan balas dendam kepada para pelaku.

"Ada kawannya melihat korban meninggal, lalu datang gerombolan teman korban mau balas dendam sama yang ngeroyok," imbuhnya.

Mereka pun mencari pelaku ke beberapa titik, mulai dari wilayah Kecamatan Dau hingga ke Kecamatan Karangploso dan Lowokwaru.

Massa inilah yang diduga membuat kericuhan di Jalan Raya Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Minggu (25/6/2023) malam.

Kericuhan tersebut terekam dan viral di berbagai akun media sosial.

Dalam salah satu video posting-an tersebut, memperlihatkan sekelompok massa berlarian di tengah Jalan Raya Tlogomas.

Selain berlarian, mereka juga berteriak-teriak.

Baca juga: Mahasiswa di Malang Tewas Dikeroyok Karena Dianggap Tak Setia Kawan, Korban Sempat Dilempar Paving

Peristiwa tersebut membuat arus lalu lintas di lokasi sempat tersendat.

Seorang saksi mata, Soni (23) mengatakan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 18.40 WIB.

"Kejadiannya berlangsung cepat. Tiba-tiba, mereka langsung berlarian di tengah jalan."

"Seperti sedang mencari seseorang atau sekelompok massa lainnya," ujarnya kepada TribunJatim.com.

Dirinya menjelaskan, kelompok massa tersebut berjumlah sebanyak 50 orang lebih.

Tidak lama setelah kejadian tersebut, polisi datang dan langsung mengendalikan kondisi.

"Kejadian itu terjadi, dan tidak lama kemudian datang polisi dan langsung mengendalikan situasi," tambahnya.

Sementara itu dari pantauan TribunJatim.com di lokasi pada pukul 22.12 WIB, terlihat personel polisi dari Polresta Malang Kota dan Polsek Lowokwaru masih berjaga ketat.

Meski suasana sudah berangsur kondusif, namun peristiwa tersebut membuat trauma para pedagang yang biasa berjualan di sekitar Jalan Raya Tlogomas.

Terlihat para pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan nasi goreng di sekitar lokasi memilih tidak berjualan, karena khawatir kejadian tersebut kembali terulang.

Kini polisi telah mengamankan beberapa saksi untuk dimintai keterangan.

Sementara itu jenazah Krisnael Murri sedang diautopsi di RS Saiful Anwar.

Suasana Jalan Raya Tlogomas pada Minggu (25/6/2023) malam. Sebelumnya, di lokasi ini terjadi aksi sweeping yang dilakukan oleh sekelompok massa.
Suasana Jalan Raya Tlogomas pada Minggu (25/6/2023) malam, sebelumnya di lokasi ini terjadi aksi sweeping yang dilakukan oleh sekelompok massa (TribunJatim.com/Kukuh Kurniawan)

Humas Unitri Malang lantas merilis pernyataan terkait dua peristiwa yang membuat dua mahasiswanya meninggal dunia.

Peristiwa pertama adalah tewasnya seorang mahasiswa karena pengeroyokan yang berujung pada aksi tawuran, Minggu (25/6/2203).

Sedangkan peristiwa kedua adalah seorang mahasiswi Unitri meninggal diduga karena bunuh diri. 

Terkait pengeroyokan, Humas Unitri menyampaikan bahwa memang benar bahwa korban merupakan mahasiswa mereka yang bernama Krisnael Murri.

Ia adalah mahasiswa Program Studi Agribisnis angkatan 2018.

Dari keterangan humas, aksi tawuran tersebut terjadi di luar kampus yang diduga dari konfik antar organisasi daerah (orda).

Konflik ini, kata pihak Unitri, tidak berhubungan dengan kegiatan Universitas maupun Himpunan.

Karena itu, pihak Unitri akan mengikuti proses dari pihak berwajib. 

Baca juga: Polresta Malang Kota Siagakan Dua SSK Pasca Aksi Massa di Jalan Raya Tlogomas

Sedang terkait meninggalnya mahasiswa Unitri yang ditengarai bunuh diri di kosnya, banyak informasi beredar jika mahasiswa ini gagal wisuda atau wisuda tetapi orang tuanya batal hadir.

Atas hal itu, Unitri menyatakan bahwa mahasiswinya yang berinisial FFL adalah mahasiswi Program Studi Agribisnis angkatan 2018.

Dimana mahasiswa tersebut sudah melakukan ujian skripsi pada semester ganjil 2022/2023.

Yang bersangkutan juga disebut belum melaksanakan yudisium dan pendaftaran wisuda.

Sedang rekam akademik menunjukkan jika tidak ada masalah dengan kinerja akademik  mahasiswa.

Sebab IPK-nya baik yaitu 3,37 dan tidak ada masalah dengan dosen.

Sebagaimana pada kasus Krisnael Murri, pihak Unitri akan mengikuti proses dari pihak berwajib.

Rektor dan seluruh pimpinan Unitri menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya dua mahasiswa tersebut.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved