Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

2 Anak Sering Nyanyi Sendiri Bikin Heran Bibi, Terungkap Ulah Busuk Ayah Tiri, Ibu Korban: Sabar

Bibi heran lihat dua anak sering nyanyi sendiri, terungkap tingkah busuk ayah tiri korban selama ini.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma - via Tribun Lampung
Bibi kedua anak korban pencabulan ayah tiri di Depok 

TRIBUNJATIM.COM - Sang ibu tak bisa berbuat apa-apa saat suaminya ketahuan telah perkosa dan lecehkan dua putrinya.

Tindakan bejat ayah tiri di Kota Depok ini terkuak ketika kedua korban akhirnya berani melapor ke keluarganya.

Ia telah merudapaksa dan melecehkan dua putrinya berinisial M (16) dan E (14) yang masih di bawah umur.

Jika kedua korban menolak, maka ayah tiri akan beri ancaman.

Baca juga: Bunuh Mantan Kekasih Gegara Cemburu, Pria Lalu Setubuhi Jasad Korban, Tubuh Dibuang ke Sawah

Terbongkarnya kasus ini bermula saat kedua korban tiba-tiba menginap di rumah seorang keluarga korban yang merupakan bibinya dan berinisial D (47).

"Jadi mereka berdua (korban) kan enggak tinggal dekat sama saya, terus mereka tiba-tiba suka nginep di rumah saya," katanya.

"Akhirnya saya tanya kenapa nginep di rumah saya terus?" ungkap D di Polrestro Depok, Senin (26/6/2023).

"Katanya mereka enggak nyaman sama om (bapak tirinya yang merupakan terduga pelaku)," imbuhnya, melansir Tribun Jakarta.

"Akhirnya saya tanya, terus mereka dipukul atau enggak, di situ barulah cerita semuanya diungkap," tuturnya.

"Setelah dia ngomong, besoknya saya langsung lapor (polisi), kira-kira seminggu lalu," sambungnya lagi.

D mengatakan, korban E mengakui, dirinya dilecehkan oleh terduga pelaku menggunakan tangan.

Sementara M mengaku sudah disetubuhi oleh terduga pelaku.

"Menurut keterangan dari kakaknya yang M, ia sudah disetubuhi oleh bapak tirinya."

"Kalau yang kecil dilecehkan, dipegang-pegang," tuturnya.

Ulah bejat sang bapak tiri ini disebut D sudah dilaporkan oleh kedua korban ke ibu kandungnya.

Namun respons sang ibu kandung hanya meminta agar kedua korban bersabar saja.

"Saat pertama kali kejadian mereka ini sudah ngadu ke ibu kandungnya, tapi ibu kandungnya hanya bilang 'Sabar, sabar, mama enggak mau kenapa-napa'."

"Malah gitu ngomongnya, coba bayangin," ungkapnya.

"Akhirnya kejadian itu terjadi lagi besoknya, dan terus menerus secara berulang-ulang, selama setahun belakangan ini," timpal D lagi.

Kepada wartawan, D mengatakan bahwa terduga pelaku mengancam korban demi melancarkan ulah bejatnya.

"Ancaman, katanya kalau M buka mulut, adiknya sama mamahnya dibunuh semua," ungkap D, Senin (26/6/2023).

Setelah menjadi korban rudapaksa dan pelecehan oleh bapak tirinya, D bilang kedua korban kini mengalami depresi.

"Depresi, trauma gitu, suka nyanyi-nyanyi sendiri," bilang D.

Baca juga: Diajak Beli Martabak, Siswi SMP Jadi Korban Asusila 3 Temannya, Kini Harus Transfusi Darah Tiap Hari

Terakhir D mengatakan, ia berharap pihak kepolisian bisa segera mengusut kasusnya.

Ia juga berharap pihak berwajib menemukan terduga pelaku serta ibu kandung korban yang kini tidak diketahui keberadaannya.

"Harapannya segera diusut, biar ada keadilan untuk keponakan saya. Biar keponakan saya ini juga enggak takut lagi dengan ancaman bapak tirinya," pungkasnya.

D saat memberikan keterangan terkait peristiwa rudapaksa dan pelecehan yang dialami oleh dua keponakannya, Senin (26/6/2023).
D saat memberikan keterangan terkait peristiwa rudapaksa dan pelecehan yang dialami oleh dua keponakannya, Senin (26/6/2023). (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Sementara ayah yang menjalin hubungan inses dengan anak kandung di Banyumas, Jawa Tengah, mengaku karena disuruh oleh dukun.

Pelaku adalah Rudi (57), ayah di Banyumas yang melakukan inses dengan anak perempuannya inisial E (26).

Ternyata tujuh bayi yang ditemukan kerangkanya di Tanjung disebut dibunuh sebagai bagian dari ritual.

Hal itu terungkap dalam konferensi pers yang digelar Polresta Banyumas, Senin (26/6/2023).

"Bayi-bayi itu dibunuh karena ada perintah dari guru spiritualnya," kata Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi.

Rudi sendiri diketahui bekerja sebagai dukun pengobatan dengan kebiasannya memancing.

Kini ada total tujuh kerangka bayi diduga dikubur oleh Rudi, yang diungkapkannya secara langsung.

Dari tujuh kerangka bayi, polisi mengatakan terdiri dari lima laki laki dan dua perempuan.

"Pelaku mengakui dari kerangka yang ditemukan adalah miliknya dan ada tiga kerangka lagi yang ada di TKP dan total ada tujuh kerangka," ujar Agus kepada Tribun Banyumas pada Senin (26/6/2023).

Kasatreskrim mengatakan, berdasarkan pengakuan pelaku, benar kerangka-kerangka bayi tersebut dibunuh seusai dilahirkan.

"Mengakui hasil hubungan antara pelaku Rudi dengan anak kandungnya yaitu E," jelasnya.

"Bayi yang dilahirkan saat itu kemudian langsung dibunuh dengan cara dibekap dan dikuburkan."

Peristiwa tersebut terjadi di kisaran tahun 2012 hingga 2018 alias sejak 10 tahun yang lalu.

"Dilakukan sejak 2013 hingga 2021 dan semua anaknya itu dilahirkan," katanya.

Sosok Rudi ayah di Banyumas yang inses dengan anak kandungnya sendiri dan bunuh hingga total ada 7 kerangka bayi
Sosok Rudi ayah di Banyumas yang inses dengan anak kandungnya sendiri dan bunuh bayinya hingga total ada tujuh  kerangka (Tribun Banyumas)

Diketahui pelaku mempunyai tiga orang istri. 

Istri pertama dinikahi secara sah, sementara istri kedua dan ketiga dinikahi secara siri.

Anaknya, E, adalah anak pertama dari istrinya yang ketiga.

Melansir Tribun Jateng, Agus mengatakan, sejauh ini E sebagai saksi korban.

Sementara dari kesaksian warga, E ternyata sudah melahirkan sejak usia 14 tahun.

Pelaku melakukan kegiatan persetubuhan tersebut di gubug rumahnya.

Bahkan ibu kandung dari E juga mengetahui akan perbuatan bejat tersebut.

Akan tetapi diancam oleh pelaku karena akan dibunuh bila melapor.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved