Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Aris Pengemis Viral Pangku LC, Pakai Uang Hasil 'Minta-minta'? Kades: Ekonomi Lebih dari Cukup

Inilah sosok Aris Munaji, pengemis viral pangku LC atau wanita pemandu lagu. Diduga pakai uang hasil minta-minta

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Kompas TV - Tribunnews
Sosok Aris Pengemis Viral Pangku LC, Pakai Uang Hasil 'Minta-minta'? 

TRIBUNJATIM.COM - Inilah sosok Aris Munaji, pengemis viral pangku LC atau wanita pemandu lagu.

Sosok Aris Munaji yang berasal dari Pati, Jawa Tengah juga terungkap tak berasal dari keluarga miskin.

Aris Munaji si pengemis diduga pakai uang hasil minta-minta untuk karaoke bersama LC.

Kepala Desa Tegalharjo, Kecamatan Trangkil, Pandoyo pun angkat bicara.

Aris Munaji menjadi viral di media sosial usai terekam sedang menghabiskan waktunya di ruang karaoke sambil memeluk LC karaoke.

Video pria 40 tahun itu memeluk LC karaoke diunggah oleh banyak akun di sosial media lalu dengan cepat viral di media sosial.

Uang yang dipakai Aris untuk berpesta bersama LC karaoke diduga berasal dari uang hasil mengemis di jalan.

Setelah videonya viral, kini keseharian Aris pun terkuak.

Baca juga: Modal Gelas Plastik, Pengemis Kantongi Rp150 Ribu Sehari, Malam Dipakai Party Bareng Pemandu Karaoke

Aris ternyata berpura-pura miskin.

Sebab, dia berasal dari keluarga yang tergolong mampu.

Tak sedikit warganet dibuat geram karena Aris kerap kali kedapatan tengah meminta-minta pada pengendara yang lewat di area perempatan lampu merah Puri, Pati.

Apalagi setelah videonya saat memeluk Lady Companion (LC) di tempat karaoke tersebar luas.

Dalam video yang viral di berbagai platform media sosial, tampak bahwa Aris bermodalkan gelas plastik meminta-minta pada pengendara mobil yang berhenti di lampu merah.

Video kemudian berpindah lokasi dalam sebuah room karaoke, di mana Aris tampak sedang asyik memeluk seorang perempuan pemandu karaoke, dikutip TribunJatim.com dari TribunTrends.

Baca juga: Bukan Orang Miskin, Pengemis Viral Party Bareng Pemandu Karaoke Disebut Salah Pergaulan: Kapok

Kediaman keluarga Aris di Desa Tegalharjo, Kecamatan Trangkil, bisa dibilang cukup bagus.

Bahkan lebih bagus dari kebanyakan rumah warga setempat.

Rumah keluarga Aris berbentuk joglo dengan atap genting yang tinggi.

Temboknya bercat warna krem dan lantainya berkeramik.

Kepala Desa Tegalharjo, Kecamatan Trangkil, Pandoyo, mengatakan bahwa Aris memang berasal dari keluarga yang tergolong berkecukupan.

"Saya dulu pernah jadi guru di madrasah. Dulu Aris termasuk murid saya.

Jadi sedikit banyak saya tahu tentang dia," kata Pandoyo.

Menurut Pandoyo, orang tua Aris bekerja sebagai petani dan juga memiliki toko di rumah.

"Kalau kakaknya pengusaha peternakan.

Mas Aris ini setahu saya dulu ikut kerja kakaknya yang punya usaha peternakan ayam petelur dan ayam potong.

Kalau dari sisi ekonomi, untuk ukuran warga kami, kondisi keluarga Mas Aris ini lebih dari cukup," ujar dia.

Baca juga: Cara Kejam Pengemis di Padang untuk Timbulkan Rasa Iba Orang, Tega Cubit Anak hingga Menangis

Pandoyo menduga Aris salah pergaulan sampai mengemis di lampu merah.

Dia mengatakan, Aris memiliki kondisi "keterbatasan" fisik maupun mental yang mungkin mendorongnya mencari jati diri dengan cara yang salah.

"Sehingga jatuhnya malah karaokean di tempat hiburan malam itu.

Itu karena salah pergaulan dalam mencari jati diri saja," ucap dia.

Pandoyo berani memastikan bahwa narasi yang mengatakan bahwa Aris selama ini mengemis hanya untuk berfoya-foya di tempat hiburan malam tidak tepat.

"Saya klarifikasi. Saya berani mengatakan itu (hasil mengemis) bukan untuk karaoke.

Baru kali ini juga saya dengar dia ke tempat karaoke," tandas dia.

Baca juga: Dahsyatnya Pengemis Kaya di Bogor Punya Cek Rp1,3 Miliar, Bu Tini Mengaku Dapat Warisan Soekarno

Aris sendiri juga menegaskan bahwa dia baru kali pertama ke tempat karaoke.

Itu pun karena diajak teman.

"Baru pertama kali karaokean. Saya diajak teman.

Bukan dari hasil ngamen atau ngemis.

Itu uang pribadi teman saya. Saya tidak ikut keluar uang," ujar dia.

Namun, bagaimanapun Aris mengaku kapok dan menyesal.

Dia malu karena videonya tersebar di media sosial dan media massa.

"Saya nggak tahu siapa yang memfoto dan memvideo sampai beritanya tersebar seperti itu.

Saya juga tidak tahu yang merekam saat mengemis siapa," ungkap dia.

Aris mengaku sudah cukup lama mengemis di Pati.

Sekira dua tahun, katanya.

Pendapatan Aris Munaji Sebagai Pengemis

Aris Munaji atau AM membuat pengakuan setelah diciduk oleh Satpol PP Kabupaten Pati.

Ia mengaku dalam sehari mengemis ia bisa mendapat Rp 150 ribu.

Bahkan ketika ditangkap AM sedang membawa Rp 50 ribu dari hasil mengemis selama satu jam.

Saat diinterogasi, AM mengaku memang sering mengemis di sekitar Puri.

"Kalau rame dapat Rp 150 ribu sehari. Kalau agak sepi Rp 100 ribu. Itu (mengemis) dari pagi sampai sore," ucap dia.

Baca juga: Tak Semua Tahu, Pengemis di Bogor Ternyata Punya Harta Melimpah, Ada Cek Rp 1,3 M

AM mengaku terpaksa mengemis lantaran terdesak urusan utang.

"Kalau ditanya kapok ya kapok, tapi gimana ya, faktor ekonomi karena harus bayar utang," kata dia.

Mengenai video viral di tempat karaoke, AM mengakui bahwa itu memang dirinya.

"Tapi saya tidak tahu siapa yang memviralkan. Teman saya pinjam HP saya untuk merekam video. Saya tidak tahu bagaimana tahu-tahu viral," ucap dia.

Kabid Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat (Tibumtranmas) Satpol PP Pati, Djuharianto, menjelaskan bahwa pihaknya memang punya tugas untuk menegakkan perda tentang Tibumtranmas.

"Dalam Perda Tibumtranmas, kegiatan meminta-minta di jalan raya atau lampu merah memang dilarang," kata dia.

Baca juga: Tulungagung Jadi Lokasi Favorit Para Pengemis, Disebut Warganya Suka Memberi dan Mudah Dapat Uang

Djuharianto menyebut, sejak kemarin memang video tentang AM viral.

"Kebetulan sejak kemarin di medsos viral pengemis yang meminta-minta di lampu merah dan uangnya digunakan ke tempat hiburan malam," ujar dia.

Djuharianto menyebut, tadi pagi pihaknya sudah berpatroli namun tidak mendapati AM di tempat dia biasa mengemis.

Ternyata baru siang hari dia mulai mengemis.

"Dia sudah lama mengemis. Bahkan sudah dua kali kami tangkap. Kali pertama sekira dua bulan lalu. Jumat lalu bahkan sudah saya tegur langsung untuk tidak mengulangi, tapi ternyata dia masih mengulangi minta-minta di lampu merah Puri," ujar dia.

Djuharianto mengatakan, pihaknya melakukan pembinaan terhadap AM, termasuk pembinaan fisik berupa push-up dan lari keliling lapangan tenis.

"Sebetulnya sesuai Perda, hasil dia meminta-minta bisa kami sita untuk kami setorkan ke kas daerah, tapi itu belum kita laksanakan, baru pembinaan," ungkap dia.

Menurut Djuharianto, saat ditangkap tadi, AM telah mengantongi Rp 50 ribu hasil mengemis selama satu jam.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved