Dikira Ledek Wajah Tantri Kotak Mirip Pembantu, Posan Tobing Beri Klarifikasi Tegas: Itu Bukan Saya

TRIBUNJATIM.COM - Sempat heboh Tantri Kotak diduga sentil balik posan tobing usai mengira wajahnya disebut mirip pembantu.

Terkait hal tersebut, Posan Tobing pun muncul dan bersuara.

Kisruh royalti band Kotak dengan eks personilnya, Posan Tobing, masih menjadi perbincangan hangat masyarakat Tanah Air.

Bahkan persoalan mereka semakin panas usai Posan sempat dikira meledek Tantri Kotak berwajah mirip pembantu.

Tantri Kotak bahkan diduga sempat memberikan sentilan balik terkait hal tersebut.

Terkait viralnya pemberitaan yang beredar, Posan Tobing akhirnya muncul untuk memberikan klarifikasi.

Posan Tobing sebelumnya meminta maaf jika ada pihak yang tersinggung dengan olokan tersebut.

Tetapi, Posan Tobing menjamin ledekan wajah Tantri Kotak mirip pembantu tidak datang dari mulutnya.

"Kalau tersinggung saya minta maaf, tetapi itu bukan saya yang ngomong. Jadi tolong nonton video fullnya, tolong nonton video fullnya apa yang saya katakan," kata Posan ditemui belum lama ini.

Posan Tobing pun menjelaskan detail kronologi yang sebetulnya terjadi.

Ia menepis meledek Tantri Kotak seperti pembantu.

Sebaliknya, ia lah yang mati-matian memperjuangkan Tantri Kotak agar lolos menjadi vokalis Kotak.

"Kan waktu itu Uya Kuya nanya bagaimana proses waktu ketemu Tantri, Chua Kotak sampai bisa dapat, ya gue ceritain, Chua juga gue ceritain. Kalau Chua itu memang statement dari saya, tapi kalau Tantri saya bilang dan pada waktu itu kan memang hampir semua tidak setuju kalau dia adalah penyanyinya, tapi saya memperjuangkan melalui refrensi brader Manji," jelas Posan Tobing.

"Banyak yang bilang, ada yang bilang bahkan orang sekeliling kita juga bilang bahwa Tantri begini begini begini, tapi bukan gue yang ngomong, jadi bukan gue yang ngomong jadi itu orang-orang di sekeliling saya. Ingat itu, bukan saya, please nonton lah video aslinya," terang Posan Tobing.

"Capek nanti kalian berdosa kalau tidak diungkapkan oleh seseorang tapi kalian memaksa saya untuk saya yang mengungkapkan, padahal bukan saya yang mengungkapkan."