Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Ponorogo

Nasib Puluhan Siswa SMP Ponorogo Jatuh ke Sungai Gegara Jembatan Roboh, Berawal dari Lompat-lompatan

Dalam video yang berdurasi 8 detik itu terlihat sejumlah anak-anak SMP lewat diatasnya lalu ambrol.

Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM..COM/PRAMITA KUSUMANINGRUM
Jembatan bambu yang rusak di Desa Ketonggo, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Nerwork, Pramita Kusumaningrum


TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Viral video jembatan darurat yang terbuat dari bambu roboh.

Dalam video yang berdurasi 8 detik itu terlihat sejumlah anak-anak SMP lewat diatasnya lalu ambrol.

Video tersebut viral di media sosial. Seperti TikTok, instagram dan WhatsApp warga Ponorogo.

Jembatan bambu tersebut adalah jembatan darurat yang menghubungkan Desa Ketonggo, Kecamatan Bungkal dengan Desa Kunti, Kecamatan Bungkal.

Baca juga: Polisi Buru Pelaku Begal Payudara Mama Muda di Ponorogo

Saat di lokasi, betul jembatan darurat tersebut roboh. Kejadian robohnya pada Sabtu (22/7/2024) pagi.

Beruntung, tidak ada korban jiwa walaupun puluhan siswa terjatuh ke sungai.

“Kemarin pagi, tetapi tidak ada kotban jiwa. Memang siswa SMPN 1 Bungkal sedang melintas,” ujar Kepala Desa Kunti, Kartono, Minggu (23/7/2023) pagi.

Dia menjelaskan berawal dari guru SMPN 1 Bungkal mengajak sejumlah siswanya untuk melakukan kegiatan diluar sekolah pada Sabtu (22/07/2023) pagi ke Desa Ketonggo.

Baca juga: Hutan Rakyat di Jenangan Ponorogo Terbakar, Diduga Akibat Puntung Rokok Dibuang Sembarangan

Saat itu, dirasa lebih dekat, mereka melewati jembatan darurat.

“Anak-anak tidak sekedar lewat. Tetapi dibikin mainan. Seperti njot-njotan (lompat-lompat). Banyak orangnya puluhan,” kata Kartono kepada Tribunjatim.com.

Karena dibuat lompat-lompat, kata dia, jembatan yang baru dibuat pada awal Januari itu tidak kuat menahan beban sejumlah anak di atasnya.

Setelah dibuat lompat-lompat, jembatan bambu dengan panjang 20 meter dan lebar 1,25 meter ini pun patah pada bagian tengah jembatan.

Hal itu menyebabkan, anak-anak yang semula diatas jembatan akhirnya ke dasar sungai. Saat itu, kondisi sungai kering.

“Warga dan guru yang ikut mendampingi siswa juga langsung memberikan pertolongan kepada siswa terjatuh ke bawah,” bebernya.

Menurutnya, karena roboh membuat warga dari Desa Kunti maupun Desa Ketonggo harus berputar. Jembatan dengan bambu ini sudah dua kali diperbaiki.

“Ganti dua kali, ini tadi malah dibuat mainan ya akhirnya rusak roboh. Kalau Halan alternatif ada. Cuma ya putar gitu aja,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved