Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kejamnya Anak Durhaka, Tega Bunuh Ibu dan Taruh Jenazahnya di Dalam Kulkas, Terbongkar karena 1 Hal

Inilah aksi kejam seorang anak durhaka. Dia tega membunuh ibunya, dan menaruh jenazahnya di dalam kulkas.

Editor: Januar
Chicago Tribune
Iustrasi kasus anak bunuh ibu dan masukkan jenazahnya ke kulkas 

Korea Selatan melakukan audit kesejahteraan bayi melalui Dewan Audit dan Inspeksi sejak Maret 2023.

Hasil audit itu mengungkapkan kasus yang mengerikan.

Secara khusus, telah terungkap bahwa ada 2.000 bayi dan balita (pada 2015-2022) yang status kelangsungan hidupnya tidak pasti karena mereka memiliki catatan kelahiran rumah sakit tetapi tidak ada laporan kelahiran.

Menurut Undang-Undang Pendaftaran Penduduk Korea Selatan, semua orang tua harus mendaftarkan kelahiran bayi dalam waktu satu bulan sejak kelahiran.

Bayi dan balita yang kelahirannya belum didaftarkan tidak menerima berbagai tunjangan kesehatan dan pengasuhan anak.

Sebagai tanggapan, Dewan Audit dan Inspeksi memilih 20 bayi, atau 1 persen, dari 2.000 bayi.

Mereka meminta Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan serta pemerintah daerah untuk memeriksa keamanan bayi.

Dari 20 bayi itu, 2 bayi ditemukan meninggal dunia dan disimpan di freezer, seperti diberitakan Hankookilbo.

Sementara itu, 18 bayi lainnya belum dapat dikonfirmasi.

Peristiwa lain yang sejenis juga terjadi di tempat lain beberapa waktu lalu.

Seorang biduan dangdut asal Kabupaten Pacitan berinisial SWK diseret ke kantor polisi.

Janda muda berusia 24 tahun itu menjadi tersangka karena membuang darah dagingnya sendiri yang baru dilahirkan.

Kasatreskrim Polres Pacitan, Iptu Andreas Heksa mengatakan, hal itu berawal dari penemuan bayi yang sudah meninggal dunia di Kecamatan Tegalombo pada 4 Mei 2023 sore.

“Kemudian bayi tersebut ditemukan oleh warga. Dilaporkan ke Polsek Tegalombo, karena memang yang dekat Polsek Tegalombo,” kata Iptu Andreas, Sabtu (10/6/2023).

Saat melakukan olah TKP, Iptu Andreas mengaku menemukan kaus Paguyuban Reog Sido Rukun. Juga ada jilbab. Jasad bayi dibungkus dengan kaus reog, jilbab kemudian dibungkus plastik kresek.

“Satu, yang ditemukan di TKP untuk membungkus, kaus Paguyuban Reog itu, nah itu dipertajam. Penyelidikan memang hampir satu bulan. Kami panggil beberapa saksi,” ujarnya.


Karena kaus ini menjadi barang bukti kunci, dia mendalaminya.

Dari keterangan yang ada, kaus Paguyuban Reog itu hanya ada 4. Pemilik 4 kaus itu sudah dilakukan pemeriksaan duluan.

“Yang satu baru kita pertajam mengarah ke pelaku tersangka. Jadi ya memang terungkapnya karena kaus itu (kaus Paguyuban Reog),” terang Iptu Andreas.

Motif, jelas dia, seperti yang telah disampaikan bahwa pelaku SWK malu. Pelaku adalah seorang janda, tetapi belum menikah kembali kemudian hamil.

"Lalu pelaku melahirkan di kamar mandi rumah Pelaku. Tidak ada yang membantu, sendiri, sampai tali pusarnya pun dipotong sendiri,” urainya.

“Kemudian saking bingungnya, bayi tersebut dimasukkan ke dalam koper warna pink, baru 2 hari, bayi tersebut dibuang,” pungkasnya.

 

Informasi lengkap dan menarik laiinya di Googlenews TribunJatim.com

 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved